Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Tokopedia, Marketplace Terbaik buat Jual-Beli Produk Lokal

Menurut survei lembaga pemasaran MarkPlus, konsumen paling condong mencari produk lokal di Tokopedia.

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
5 November 2021
A A
Tokopedia, Marketplace Terbaik buat Jual-Beli Produk Lokal mojok.co
Share on FacebookShare on Twitter

Waktu membaca hasil survei terbaru lembaga pemasaran MarkPlus tentang peran e-commerce mendukung merek lokal selama pandemi, saya langsung terpikir data ini perlu dibaca, terutama, oleh para UMKM lokal. Wahai para UMKM, camkan dua hukum bisnis online saat pandemi ini. Pertama, wajib hukumnya berjualan di marketplace biar lebih banyak menjangkau pelanggan. Kedua, dahulukan untuk memajang daganganmu di Tokopedia.

Lah, Tokopedia banget nih? Iya, guys. Soalnya survei ini menyebut bahwa pencarian produk UMKM lokal meningkat selama pandemi, dan Tokopedia jadi marketplace yang top of mind bagi konsumen ketika mencari produk dalam negeri.

“Dari hasil survei ini, diungkap bahwasanya 51 persen responden memilih Tokopedia sebagai e-commerce yang paling diminati untuk membeli produk lokal, diikuti Shopee (40,8 persen), Lazada (4 persen), Bukalapak (3,4 persen), JD.ID (0,4 persen), dan Blibli (0,4 persen),” papar Rhesa Dwi Prabowo, Head of High-Tech, Property & Consumer Goods MarkPlus, Inc, yang saya baca.

Rhesa juga mengatakan, Tokopedia menjadi jujukan pertama ke-51 persen responden itu karena dua alasan. Kesatu, karena website dan aplikasinya ​​menyediakan kategori yang didedikasikan khusus untuk toko UMKM lokal. Kedua, karena Tokopedia banyak mempromosikan produk lokal dalam setiap kampanye yang dijalankan.

Saya bukan peserta survei MarkPlus tersebut, yang menjaring 500 responden laki-laki dan perempuan berusia 18-44 tahun dari berbagai kota di Indonesia. Tapi, saya tetap relate sih sama hasilnya.

Kenapa saya lari ke si hijau ini? Jawaban saya cukup berbeda dengan peserta survei MarkPlus lainnya. Saya terbiasa membeli barang seperti tas, sepatu, dan alat makan di Tokopedia karena pasti total belanjanya lumayan. Nah, yang sering pakai Toped pasti tahu, TokoPoints (yang sekarang berubah nama jadi “GoPay Coins”) tuh kan kalau dikumpulin sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Hehehe.

Alasan yang sama juga saat saya hendak membeli produk elektronik tapi malas datang langsung ke toko. Tak lain dan tak bukan karena GoPay Coins laaah. Dan seakan sudah diatur oleh desainer UX-nya, lama-lama saya jadi merasa nyaman dengan simpelnya aplikasi marketplace satu ini.

Di luar belanjaan-belanjaan besar itu, baru saya mengecek Shopee atau Blibli. Biasanya untuk mencari barang yang belum cukup terkenal mereknya. Kayak terakhir kemarin, saya membeli pumice stone di Shopee akibat kemakan postingan teman.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Sistem COD: Menguntungkan Buyer, Merugikan Seller

Berbekal afirmasi dari pengalaman pribadi, makanya saya merasa survei baru ini perlu diketahui pengusaha UMKM lokal. Dari survei ini juga mengungkapkan data tambahan tentang produk favorit lokal yang diminati konsumen saat pandemi, yaitu: (1) fesyen, (2) makanan dan minuman, (3) produk rumah tangga, (4) mainan dan hobi, sama (5) produk ibu dan bayi.

Khusus untuk produk fesyen lokal, menurut berita yang saya baca, pandemi memang membantu sekali segmen bisnis ini. Ayu Purnamasari, pemilik merek Dakara Indonesia, sampai bilang, pandemi membuat semua toko offline-nya tutup sampai-sampai pendapatan nol. Baru setelah ia membuka toko di marketplace, penjualan kembali lancar.

Sayangnya, walau udah disebut bahwa minat kepada produk lokal meningkat selama pandemi, MarkPlus juga nemuin bahwa hanya 18 persen UMKM lokal yang udah jualan di platform digital. Padahal konsumen Indonesia makin pede memakai produk dalam negeri. Kenapa bisa gini ya? Apa karena emang belum pada kepikiran jualan di marketplace? Atau karena parno bakal masuk @txtdarionlshop?

Saya coba merenungkan kembali, kenapa saya selalu kepikiran Tokopedia saat mencari produk lokal, terutama baju, tas, dan sepatu. Setelah muter otak, kayaknya jawabannya ada pada kategori khusus “Fashion Lokal” di Tokopedia. Ketika pencarian saya spesifik pada produk-produk fesyen, eh di Toped malah disediain khusus “Fashion Lokal”.

Kalau kata Ignatius Untung, Ketua Umum Asosiasi e-Commerce Indonesia, penyebabnya juga datang dari ciri khas Tokopedia yang hanya untuk penjual di Indonesia, tanpa memberi ruang untuk produk yang seller-nya ada di luar negeri. Bisaaa, Pak Untung. Tapi jangan lupa juga soal GoPay Coins. #masihbersikukuh

Bagaimanapun, manakala faktanya UMKM lokal punya pasar potensial di marketplace, rasanya sayang sekali bila tak dimanfaatkan. Kalau dagangan tetangga satu negara sendiri laris, tentu kita-kita yang tukang beli ini ikut senang. Semoga deh data di atas dibaca banyak pengusaha UMKM lokal yang masih belum go online.

Sambil menunggu angka 18 persen itu naik jadi di atas 50 persen, saya jadi mau nanya deh. Yang bener nyingkatnya Toped atau Tokped sih?

BACA 5 Promo Paling Ampuh buat Menaikkan Penjualan Olshop

Terakhir diperbarui pada 5 November 2021 oleh

Tags: bisnis lokaldigitalisasi bisnismarketplacepilihan redaksiproduk lokaltokopedia
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Suka makan kue

ArtikelTerkait

6 Kesalahan Fresh Graduate yang Kerap Dilakukan karena Tidak Diajarkan Waktu Kuliah

6 Kesalahan Fresh Graduate yang Kerap Dilakukan karena Tidak Diajarkan Waktu Kuliah

29 Desember 2023
Shopee

Antara Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia : Saya Pilih Shopee!

11 September 2019
Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris parkir indomaret

Wahai para Tukang Parkir Liar, Kasih Kardus ke Jok Motor Kami biar Nggak Kepanasan, Modal Kardus Tak Akan Membuatmu Miskin!

22 Juli 2024
6 Franchise Murah, Modal Nggak Sampai Rp10 Juta Sudah Bisa Bikin Usaha Mojok.co

6 Franchise Murah, Modal Nggak Sampai Rp10 Juta Sudah Bisa Bikin Usaha

7 Desember 2023
Rekomendasi Tempat Wisata Jogja yang Romantis dan Penuh Ketimpangan terminal mojok.co

Rekomendasi Tempat Wisata Jogja yang Romantis dan Penuh Ketimpangan

4 November 2021
Kenapa Bapak-bapak Suka Pakai Helm Motor Gratisan dari Dealer Terminal Mojok

Kenapa Bapak-bapak Suka Pakai Helm Motor Gratisan dari Dealer?

6 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

28 November 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.