Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Toilet Mall Berbayar di Malang, Pungutan yang Dinormalisasi Warga Malang tapi Aneh di Mata Orang Luar

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
27 September 2024
A A
Toilet Mall Berbayar di Malang, Pungutan yang Dinormalisasi Warga Malang tapi Aneh di Mata Orang Luar

Toilet Mall Berbayar di Malang, Pungutan yang Dinormalisasi Warga Malang tapi Aneh di Mata Orang Luar (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di balik romantisme Malang sebagai tujuan wisata yang asyik ternyata ada kekurangan yang bikin syok. Bermula dari cuitan Mas Dino yang mengeluhkan keberadaan toilet berbayar di mall terbesar Malang. Cuitan itu langsung jadi lapak curhat dan berbagi pengalaman dari orang-orang yang mengalami culture shock. Nggak sedikit pula yang membanding-bandingkan dengan toilet mall di luar Malang.

Hampir semua toilet mall di Malang berbayar

Perlu diketahui bahwa hampir semua mall di Malang menerapkan toilet dibayar. Ada yang menyediakan fasilitas toilet gratis seperti Transmart. Itu pun kondisinya miris, sehingga kerap menjadi validasi pentingnya toilet berbayar. Kalau toilet nggak bayar jadi nggak terurus dan jorok, kurang lebih begitu dalil pembenaran yang dibuat.

Lalu apakah kondisi toilet berbayar benar-benar bersih? Nggak juga sih, standar saja. Palingan lantainya dipel biar nggak becek. Toilet nggak bau pesing saja sudah alhamdulillah. Yang bikin sebal, fasilitas dasar seperti tisu dan sabun terkadang telat diisi. Padahal sabun dan tisu seharusnya menjadi bare minimum yang selalu ada di setiap bilik toilet umum. Apalagi sudah berbayar begini.

Kalau dibandingkan dengan toilet di mall Surabaya, Jogja, atau Jakarta jelas jauh banget bedanya. Di sana toiletnya nggak cuma bersih dan bebas dari bau pesing, bahkan bentuknya estetik. Nggak kalah menarik dengan toilet hotel, bahkan bisa dipakai mirror selfie buat flexing tipis-tipis.

Toilet mall berbayar dianggap sebagai culture shock di Malang oleh orang-orang luar

Toilet mall berbayar ternyata menjadi salah satu culture shock di Malang. Orang luar Malang yang berkunjung atau sempat tinggal di Malang banyak membagikan keheranannya atas keberadaan toilet mall berbayar. Pasalnya di kota-kota lain toilet mall sudah digratiskan. Alhasil mereka yang nggak terbiasa dengan aturan ini kerap mengalami kesulitan lantaran nggak membawa uang kecil.

Tanggap dengan kesulitan pendatang, pengelola toilet punya banyak cara untuk memastikan pengguna toilet tetap membayar. Mereka menyediakan metode pembayaran menggunakan QRIS. Kurang canggih apa coba? Kalaupun kalian membayar tunai dengan nominal besar, petugas yang berjaga di toilet pasti punya kembalian. Pungutan ini juga menyertakan tiket yang ada nomor serinya sehingga terlihat resmi.

Nggak cuma orang luar Malang, warga Malang pun mengalami culture shock terkait toilet mall luar kota. Saking terbiasanya dengan toilet berbayar, kami menganggap toilet di semua mall pasti berbayar sebagaimana lumrahnya toilet umum.

Misalnya saya, yang sempat bingung kenapa mall di Jogja nggak punya kotak pembayaran. Kalaupun ada petugas di toilet, mereka cuma bebersih bukan membagikan karcis dan menarik bayaran dari pengunjung toilet. Saya sempat malu karena bertanya harus membayar di mana ke petugas. Saya kira cuma toilet di bioskop yang gratis, ternyata toilet yang ada di semua lantai mall bebas biaya. Padahal saya sudah menyiapkan uang kecil untuk keperluan darurat seperti ini.

Baca Juga:

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Kebiasaan yang sudah telanjur dinormalisasi oleh masyarakat luas

Umunya warga Malang nggak menyadari bahwa toilet mall gratis adalah hal yang wajar. Bahkan sudah seharusnya digratiskan sebagai fasilitas publik yang disediakan pengelola mall untuk memastikan kenyamanan pengunjung. Hanya toilet premium yang menerapkan tarif berbayar. Tentunya diimbangi dengan penyediaan fasilitas canggih dan mewah yang membuat toilet premium berbeda dari toilet umum biasa. Warga Malang baru akan menyadari kebiasaan aneh ini ketika mereka keluar dari Malang.

Sebagian lainnya bahkan nggak tahu kalau toilet di mall kotanya berbayar. Sebab mereka nggak pernah menggunakan toilet mall. Mereka sudah terbiasa dengan budaya “serba bayar” di ruang publik, sehingga sebelum pergi keluar rumah selalu antisipasi ke toilet dulu agar tidak perlu menggunakan toilet umum.

Lagi pula mall bukanlah tujuan favorit warga Malang untuk melepas penat. Wisata alam dan wisata kuliner masih menjadi pilihan utama dibandingkan jalan-jalan di mall. Kota Batu yang menawarkan banyak wisata menarik begitu terjangkau jaraknya. Kalaupun harus ke mall biasanya untuk menonton film di bioskop saja. Sedangkan di bioskop sudah tersedia toilet gratis. Sehingga nggak perlu pakai toilet mall berbayar kalau masih ingin jalan-jalan selepas nonton film di Malang.

Warga Malang terlalu dermawan

Sepertinya warga Malang memang memiliki kedermawanan yang tinggi, saking terbiasanya dengan budaya “serba bayar”. Jarang sekali ada keluhan soal pungutan-pungutan tidak lumrah selama jumlahnya masih receh. Alasannya nggak mau cari ribut, anggap saja sebagai sedekah. Seribu, dua ribu, yang dikeluarkan jumlahnya nggak seberapa tapi bisa memberi makan orang lain. Pola pikir seperti inilah yang membuat pungutan liar di Malang begitu langgeng dan sulit diberantas. Protes sedikit dibilang kikir.

Sebagai warga Malang, tentunya saya akan sangat bersyukur jika pungutan yang tnggak semestinya bisa ditertibkan. Kalau bisa gratis kenapa harus bayar, kan? Tetapi sepertinya harapan saya dan sebagian warga Malang lainnya hanya akan menjadi angan-angan panjang. Terlalu sulit menghilangkan budaya buruk yang sudah dinormalisasi sekian lama. Saran saya bagi orang-orang yang akan berkunjung ke Malang, senantiasa sediakan uang kecil untuk menunjang kelancaran kalian menjelajahi Malang.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Malang Plaza Memang Dilalap Api, tapi Kenangannya Tak Akan Pernah Mati.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2024 oleh

Tags: Malangmallmall malangToilet Umum
Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

WC Duduk Lebih Mengancam dan Menjijikkan, Toilet Umum Terbaik Adalah yang Menggunakan WC Jongkok

WC Duduk Lebih Mengancam dan Menjijikkan, Toilet Umum Terbaik Adalah yang Menggunakan WC Jongkok

19 April 2024
Meski Saya Arek Surabaya, tapi bagi Saya, Jalan Tunjungan Kalah Menarik ketimbang Kayutangan Malang. Aura Wisatanya Lebih Terasa!

Kayutangan Ternyata Nggak (Pernah) Berubah: Macet dan Parkir Masih Jadi Masalah Pelik meski Berkali-kali Dikritik

17 Oktober 2025
Malang Masa Kini Berpotensi Tidak Enak Ditinggali seperti Jakarta (Unsplash) hidup di malang

Menghitung Estimasi Uang Bulanan Mahasiswa Paling Minimal untuk Hidup di Malang, Nggak Sampai 2 Juta, kok!

28 Juni 2025
Kalau Kalian Merasa Tidak Berguna, Ingat Masih Ada Smart Gate System UM Malang yang Lebih Sia-sia Mojok.co

Kalau Kalian Merasa Tidak Berguna, Ingat Masih Ada Smart Gate System UM Malang yang Lebih Sia-sia

10 September 2025
Stasiun Malang Kotalama Menyisakan Sejarah dan Cerita Mistis  

Stasiun Malang Kotalama, Stasiun Peninggalan Kolonial Belanda yang Menyisakan Cerita Mistis

25 Mei 2023
Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan Mojok.co

Bus Parikesit Malang Konsisten Butut dan Menyiksa Penumpang, tapi Tetap Jadi Andalan

20 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

Perbaikan Jalan di Lamongan Selatan Memang Layak Diapresiasi, tapi Jangan Selebrasi Dulu, Wahai Pemerintah Daerah!

13 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.