Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

TNI AU Minta Maaf Pake Kata Oknum buat Anggotanya yang Rasis itu Udah Paling Bener

Nanda Naradhipa oleh Nanda Naradhipa
29 Juli 2021
A A
TNI AU oknum rasis penganiayaan mojok

TNI AU oknum rasis penganiayaan mojok

Share on FacebookShare on Twitter

TNI AU telah menyampaikan permintaan maafnya lewat akun Twitter resmi mereka atas insiden dua anggotanya yang bertindak nirmanusiawi pada seorang warga Merauke, Papua, yang terekam dan tersebar di berbagai sosial media tempo hari.

Dari cuitan itu, nggak sedikit pihak yang dibuat kecewa dengan isi dari permohonan maafnya. Pasalnya, setelah apa yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban—sebagaimana yang terekam dalam video yang beredar—TNI AU dengan naifnya mengatakan insiden itu sebagai kesalahpahaman, dan memilih untuk mengkambinghitamkan lema “oknum“ pada dua anggotanya tersebut.

TNI AU Meminta maaf dan Tindak Tegas Anggotanya yang tidak disiplin*

Menyikapi insiden salah paham antara oknum dua anggota Pomau Lanud J.A Dimara Merauke dan warga di sebuah warung makan, di Merauke, Senin (27/7/2021), TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf. 💂🏻‍♀️

— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) July 27, 2021

Setelah baca cuitan-cuitan yang mengkritik cara TNI AU meminta maaf, tangan saya yang sedang mengusap dada sesaat setelah melihat video itu, segera naik hingga ke ujung kepala untuk menggaruk rasa heran. Ihwal nginjek kepala yang mereka sebut sebagai buntut dari kesalahpahaman, sama sekali nggak bikin saya terkejut apalagi cuma terheran-heran. Saya baru bakal kaget mampus kalo seandainya TNI AU membuat permintaan maaf yang bener-bener nggak mengandung unsur apa pun selain penyesalan dan rasa bersalah.

Sebaliknya, yang paling bikin saya heran adalah: Kok ada yang dibuat kecewa? Padahal, dari kemaren-kemaren pun, setiap aparat keamanan yang tindak-tanduknya meresahkan masyarakat telah dan akan selalu dilabeli dengan lema “oknum“. Lagi pula, bukannya kita udah nggak asing sama aparat-aparat yang membanggakan dirinya sebagai abdi negara lalu berlagak sebagai si paling jago dan paling hebat sealam raya? Aparat-aparat kemaren sore si paling keren sedunia-akhirat yang doyan bilang “Dek, mending sama abang idupnya terjamin”? Sungguh kecewa yang sia-sia.

Dalam KBBI, lema “oknum“ berarti (1) penyebut diri Tuhan dalam agama Katolik; pribadi, (2) orang seorang; perseorangan, (3) orang atau anasir (dengan arti yang kurang baik). Dari ketiganya, dapat ditarik kesimpulan bahwa si sepatah kata “oknum“ itu sendiri nggak melulu punya konotasi yang negatif. Jeleknya citra “oknum“ dalam semesta pikiran masyarakat tidak lain merupakan buih-buih ketidaksadaran karena saking seringnya denger lembaga-lembaga pemerintah pake kata “oknum“ sebagai sabun buat “cuci tangan“ dari hal-hal negatif.

Kalo kita kecewa dengan penggunaan kata “oknum“ dalam permohonan maaf itu; atau dalam setiap warta mengenai insiden yang melibatkan aparatur negara, ada baiknya kita bendung hasrat batiniah kita untuk menyalahkan lembaga-lembaga tersebut. Nggak ada seorang pun yang lebih pantas untuk disalahkan atas kekecewaan itu selain diri sendiri karena telah mengharapkan sebuah ayam negeri berkokok layaknya Isyana Sarasvati nyanyi seriosa “Fruhlingsstimmen” Johan Straus II.

Sebagai warga negara dari negeri yang pemerintahannya doyan bongkar-pasang kata serta mahir beretorika, mestinya lip service dan bualan pihak-pihak yang mewakili negara ini udah nggak perlu lagi dijadikan bahan pemikiran. Tanpa bermaksud menjadi apatis, namun berkaca dari kejadian yang udah-udah pun, seorang pemikir nun pemberani pun acap kali terkapar dalam bungkaman di penghujung suara lantangnya.

Baca Juga:

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Sisi Gelap Kerja di Korea Selatan: Gaji Besar tapi Hak-hak Lain Tergadaikan  

Oleh karena itu, TNI AU sama sekali nggak bisa disalahkan karena telah bikin permintaan maaf yang nggak setimpal dengan apa yang telah dilakukan oleh dua jagoan berseragam biru-biru, yang eksistensinya bagi peradaban manusia nggak lebih penting dari cicak-cicak di dinding itu. Juga nggak ada yang salah dengan media-media yang juga turut mengamini penggunaan kata “oknum“ sebagaimana yang dimaksudkan TNI AU. Saya yakin dengan sangat bahwa permintaan maaf tersebut adalah sebaik-baiknya permintaan maaf yang telah diupayakan mereka.

Lagi pula, sebaik-baiknya ayam berkokok, toh tetep aja nggak bisa bikin harmonisasi suara kokok yang merdu kan, ya?

BACA JUGA Oknum Ngaku ‘Nakes’ Cabul Tambah Alasan Bikin Percaya Pandemi Ini Ditunggangi dan tulisan Nanda Naradhipa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: Aparatkambing hitampapuapenganiayaanPojok Tubir Terminalrasisme
Nanda Naradhipa

Nanda Naradhipa

Bocah Kampung Leuweung Gunung.

ArtikelTerkait

daftar tamu undangan pernikahan ra srawung rabimu suwung seserahan adik nikah duluan gagal nikah dekorator pernikahan playlist resepsi pernikahan mojok

Menolak Falsafah ‘Ra Srawung Rabimu Suwung’

6 Juli 2021

Ria Ricis, Nggak Masalah Bikin Berita Duka Jadi Konten tapi Iklannya Mbok Dihapus Dulu!

8 Juni 2021
pledoi vonis juliari batubara menteri korupsi mojok

Pledoi Juliari Batubara dan Sakit Hati yang Terprediksi

13 Agustus 2021
Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja? terminal mojok.co

Sebetulnya Apa yang Dicari HRD Saat Cek Akun Media Sosial para Pelamar Kerja?

1 Agustus 2021
Mas Leon Alvinda Putra, Plis Jangan Jadi Artis Jalur Aktivis terminal mojok

Mas Leon Alvinda Putra, Plis Jangan Sampai Jadi Artis Jalur Aktivis

30 Juni 2021
korea selatan jepang barat tenno heika banzai mojok

Korea Selatan, Jepang Barat, dan Netizen Indonesia yang Kebablasan

3 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.