Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab

Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab terminal mojok.co

Titik di UNS Solo, ISI, dan Sekitarnya yang Perlu Dihindari karena Bikin Muntab terminal mojok.co

Ujung timur Kota Solo, tepat di sebelah barat sungai Bengawan Solo airnya tak seberapa, namun senantiasa meluap walau hujan hanya turun setitik. Di sinilah pusat kutub timur pikiran-pikiran calon penerus bangsa menyatu bersama deru kendaraan dan pejuang jalanan yang menggantungkan hidup pada kantong tipis mahasiswa. Kentingan atau Ngoresan Raya, begitulah orang menyebutnya, sebuah daerah di pintu gerbang belakang kampus UNS Solo, ISI Surakarta, dan kampus sekitarnya.

Tempat ini memang unik, seolah tak pernah benar-benar disiapkan sebagai pusat kehidupan di sisi timur Kota Solo. Jalanan yang berkelok-kelok tak tentu arah, sempit pula, menambah keriuhan daerah ini. Tapi, itulah uniknya. Bagaimanapun tempat di belakang kampus ini adalah bank kenangan yang kelak para penghuninya akan menarik apa yang telah ditabung untuk dibagikan kembali. Seperti titik-titik ini, yang kadang sejuk untuk dikenang di kemudian hari, walau bikin muntab sebelum menjadi masa lalu.

Teruntuk maba UNS Solo, ISI Surakarta, dan sekitarnya, akan saya beri kisi-kisi titik yang sama bikin muntabnya dengan kuliah daring yang kalian jalani. Tenang, boleh dihindari, boleh juga kalian coba sendiri sensasi menjengkelkannya kalau ke tempat-tempat tertentu ini. Dijamin bikin anyel! Wis, to.

­#1 Bangjo Ngoresan

Bangjo persimpangan Ngoresan adalah cerita yang lain daripada lampu lalu lintas lain. Sejatinya bangjo ini tetap berfungsi, secara teknisnya, tapi kenyataannya orang terlalu bodo amat, mau lampu merah, kuning, ijo, ya, terabas! Kasihan banget dikacangin. Di sinilah kalian bakal mudah membedakan maba dan penghuni lama. Maba biasanya akan malu-malu dan patuh pada lampu bangjonya karena belum paham rules sesungguhnya. Hehehe.

Sebab, kebanyakan orang lewat jalan ini seenaknya, macet adalah hal pasti. Pernah suatu ketika, bangjo ini viral di beberapa media sosial Kota Solo, lalu difungsikan dan dipatuhi sebagaimana bangjo-bangjo lain. Tapi, bukannya menghilangkan macet, persimpangan ini sama saja tak karuan macetnya. Sebuah solusi, kini, bangjo ini berganti hanya lampu kuning, artinya pelan-pelan saja. Lebih mendingan, sih. Bagaimanapun persimpangan Ngoresan adalah titik nadir kehidupan kampus di Ngoresan, macet sudah hal biasa. Jangan lewat sini kalau nggak mau jengkel.

#2 Indomaret Kartika

Indomaret Kartika adalah satu-satunya minimarket franchise milik duo digdaya (Alfamart dan Indomaret) yang berdiri di sela-sela kehidupan mahasiswa alias terletak di belakang kampus, buka 24 jam pula. Jangan heran, di saat warung-warung lain mulai tidur, Indomaret ini adalah tempat yang sering diserbu mahasiswa terutama di tengah malam, selain burjo tentunya. Dan harap bersabar, tahan diri, kalau kalian sudah antre lama terus mengetahui rombongan di depan kalian hanya membeli barang-barang sepele yang sebenarnya masih dijual di warung-warung lain, seperti air mineral hingga obat-obatan ringan. Sabar, ya. 

#3 Geprek Kumlot

Nama adalah doa, mungkin inilah penyebab kenapa ayam geprek satu ini selalu ramai Iya, semua pelanggannya pengin lulus cum laude. Lebih lagi warung satu ini menggunakan konsep pokwe alias jipuk dewe, kayak prasmanan dan ambil sendiri. Mengantre mengambil nasi sembari menunggu giliran ayam digeprek dengan gugup, sebuah antrean yang biasa di kehidupan siang mahasiswa UNS Solo dan sekitarnya. Kalau waktu kalian tidak longgar, tidak perlulah ke titik ini, biar kami saja yang mengantre.

#4 Jalan Surya Utama

Berada di sebelah barat gerbang belakang UNS dan sebelah timur gerbang belakang ISI Surakarta. Sebuah gang sempit yang di ujungnya berupa tikungan menanjak, turut pula menjadi pusat jajanan-jajanan gerobak, warung-warung makan bersama dengan ricuhnya keluar masuk parkiran, menjadi jalur keluar masuk gang kosan, di situ pula berdiri sebuah bangunan bernama Pasar Panggungrejo. Gang ini adalah langganan warna merah di Google Maps, betapa mengerikannya melewati jalan ini di siang menjelang sore hari. Harap emosimu disiapkan kalau pergi ke sini.

#6 Jalan Kyai H. Masykur

Jalanan yang terletak di timur UNS Solo dan barat Bonbin Jurug ini memang tampak biasa saja, tampak longgar pula. Barulah ketika musim penghujan datang, jalanan ini tampak keji! Saya adalah contoh korban dari kejamnya jalanan ini selepas hujan, entah sudah berapa kali saya kecipratan genangan di jalan ini selepas hujan. Lebih lagi oleh pengendara-pengendara yang menyalip tanpa unggah-ungguh. Haaash!

#6 SPBU Pedaringan

Walau terhitung baru, SPBU yang terletak di ujung barat Jl. Ki Hajar Dewantara alias ujung barat jalan menuju UNS Solo dan ISI Surakarta ini tak pernah tampak sepi. Selain menjadi favorit para mahasiswa, SPBU ini juga dikelola oleh Pemda Solo sehingga Walikota Solo mewajibkan para pegawainya untuk mengisi bahan bakar di SPBU ini. Jangan heran, di jam-jam tertentu antreannya ra umum, sampai ke jalanan.

BACA JUGA Hujan Itu Nggak Romantis dan Pengendara Motor Tahu Persis Alasannya dan tulisan Dicky Setyawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version