Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tips Pulang Malam agar Selamat dari Klitih di Bumi Romantis Bernama Jogja

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
11 November 2020
A A
Tips Pulang Malam agar Selamat dari Klitih di Bumi Romantis Bernama Jogja terminal mojok.co

Tips Pulang Malam agar Selamat dari Klitih di Bumi Romantis Bernama Jogja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jogja terbuat dari rindu, pulang, angkringan, sampah, dan klitih.

Pak Lik saya yang tinggal di Sleman mengabari saya, “Mbok dagangan Pak Lik dilarisi,” begitu katanya. Yang artinya mengundang saya untuk membeli barang satu atau dua nasi kucing di depan rumahnya. Maklum, pandemi begini, blio dirumahkan oleh pihak hotel. Katanya, sejak bandara pindah, Jalan arteri menuju Solo sepi luar biasa.

“Apalagi pandemi,” kata blio ketika saya habiskan empat nasi kucing. Ya, sudah, makin bengkak saja tubuh ini. Tapi nggak masalah, mendengar cerita Pak Lik seputar kehidupan dapur di hotel, sungguh ilmu baru bagi saya. Sialnya, jam sudah menunjuk pukul satu malam.

Bukan bermaksud macak jadi Cinderella yang ketika batas waktu usai, kekuatan magisnya hilang. Tapi kunci pagar saya yang bawa. Jika saya menginap dan bangun siang, saya takut ada perang dunia ketiga di rumah. Ketika hendak pulang dan manasin mesin motor Scoopy saya, Pak Lik bilang, “Hati-hati di jalan.”

Saya hanya prengas-prenges. Lha gimana, ini Jogja, Bos. Tanah yang katanya menyimpan ribuan kenangan. Tanpa perlu dijelaskan kenangan modelan bagaimana. Pun Pak Lik saya yang punya kenangan diklitih. Sungguh, Jogja itu maha romantis. Seharusnya musisi indie atau sastrawan Kapitulis bikin mahakarya dengan tema klitih. Misalnya begini,

Setiap sudut Jogja adalah kenangan,

Ya, memang benar, Hyung,

Kenangan berupa;

Baca Juga:

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

Proyek berkembang biak,

Hotel, apartemen, jalan tol, perumahan bak lautan beton,

Keringat buruh dibayar dengan upah di bawah standar,

Tiap malam yang selalu menghadirkan resah,

Atas nama klitih yang selalu hinggap.

Ah, sudahlah, nrimo ing pandum saja.

Gitu.

Malam itu, sebelum pulang, Pak Lik saya memberikan tips dan trik selamat dari klitih di Jogja yang lumayan mudah saya cerna. Tips ini sangat berguna untuk kalian membelah Kota Jogja dan menuju rumah dengan perasaan tenang dan aman. Boleh dicoba jika dirasa bermanfaat.

Pertama, pakai jaket jadul. Apa sih jaket jadul itu? Dulu, ketika beli motor, pasti ada bonus jaket dan helm, kan? Nah, kata Pak Lik saya, pakai jaket itu, niscaya 60% aman selama perjalanan. Katanya, klitih ini bakal ragu atau jiper karena yang menjadi target dikira bapak-bapak.

“Kalau nggak pakai jaket panti asuhan,” katanya. Wah, kalau yang ini saya nggak bisa menjelaskan. Tapi saya yakin kalian semua bisa membayangkan. Cara pertama ini worth it semisal si pengklitih masih punya hati nurani.

Ya, harusnya sih punya, Warga Jogja kan nggak suka ada demonstrasi, anti kekerasan, harusnya masalah ini bisa aman terkendali. Harusnya….

Jangan pakai jaket mbois. Itu aturan pertama. Misal jaket baseball atau hoodie wangun. Katanya, pakaian yang keliwat mbois, bakal menarik perhatian banyak pihak. Kata Pak Lik saya, takutnya dikira geng atau basis massa dari salah satu sekolah yang hobi ribut.

Kedua, motor. Kalau ini sih susah, ya. Kita nggak bisa milih-milih motor kalau kebetulan punyanya satu. Kata Pak Lik saya, yang biasanya jadi target klitih adalah motor lanang, motor berkopling, dan motor berwarna cerah. Kalau urusan warna, sangkut pautnya bakal panjang. Tapi kalau spesifikasi motor, sepertinya klitih masih berpegang teguh pada toxic masculinity. Ya apalagi selain karena mereka pekok-pekok.

Motor saya kebetulan matic dan nggak modif, jadi kata Pak Lik saya bakalan aman. Pun mereknya Scoopy, sangat lucu dan ginuk-ginuk. Parah sih kalau sampai ada yang ngelitih. Tapi nih ya, sayangnya, motor saya berwarna merah terang….

Tips ini hanya kuat 40% saja karena si pengklitih itu sejatinya pengecut. Beraninya melawan yang lemah, rombongan, dan bermaksud sekadar senang-senang (jika sedang nggak ada target).

Ketiga, ketika di jalan, usahakan melewati jalan besar yang kondisinya masih ramai pengguna motor lain, ramai di area pedestrian, dan lampu jalan yang kemepyar nggak ketutupan pohon. Tiga elemen ini penting karena ndilalah buruknya kena klitih, bisa minta bantuan.

Jika kebetulan melewati jalan sepi pedesaan, tips keempat, semisal ada gerak-gerik aneh seperti (1) ngebut, (2) boncengan (ya karena si pengklitih ini jirih), (3) jalannya zig-zag, (4) terlihat bawa senjata, dan (5) pekok, maka usahakan langsung masuk jalan desa.

Kenapa ambil jalan desa? Di pinggiran Jogja sendiri, kegiatan ronda masih sering dilaksanakan. Jika kebetulan sepi, teriak saja di dekat pemukiman. Nggak masalah kok, yang penting si pengklitih ini bakal ngewel duluan. Mereka berani karena jumlah dan target.

Kelima, ndilalahnya dekat kantor polisi, mlipir masuk saja. Ini cara yang paling rasional. Di posisi genting, adegan-adegan dalam film Anak Jalanan itu blas nggak mashoook. Intinya satu, jangan melawan. Kecuali kamu anaknya James Bond.

Itu sedikit tips dari Pak Lik saya yang saya rangkum dan tambahin sendiri. Ya harusnya yang share beginian akun-akun embel-embel “Jogja” dengan centang biru itu. Harusnya lho, ya. Lha mereka sibuk ngeromantisasi hal-hal yang sejatinya biasa saja dan nggak romantis blas, apa mau dikata.

Untuk kalian, jika punya tips tambahan, koreksi, atau kenangan perihal dunia klitih, kolom komentar disediakan untuk itu. Namun, nggak disediakan untuk “KTP mu endi, Buosss?” Bosok.

BACA JUGA Aksi Kejahatan Klitih yang Ternyata Masih Saja Meresahkan Warga Jogja dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2021 oleh

Tags: Jogjaklitih
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Kok Bisa Ada Orang Bahagia di Jogja, padahal Hidup Mereka Susah?  

Membongkar 10 Kebohongan Jogja yang Diyakini Banyak Orang

21 Agustus 2022
Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

Buang Ekspektasi Jogja Kota Sejuk dan Asri. Cuacanya Lebih Panas daripada Surabaya dan Jakarta!

27 Februari 2024
3 Air Terjun Dekat Kota Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan Terminal mojok

3 Air Terjun Dekat Kota Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

20 Februari 2022
Prambanan Jazz Café: Manifestasi Festival Musik atau Sebatas Jual Nama? terminal mojok.co

Prambanan Jazz Café: Manifestasi Festival Musik atau Sebatas Jual Nama?

14 November 2021
Di Jogja, Apoteker Menderita Kalau Nggak Bisa Bahasa Inggris (Unsplash)

Penderitaan Apoteker yang Kerja di Jogja

4 Desember 2023
Bukan Jogja, Bukan Surabaya, apalagi Jember, Sebenar-benarnya Kota Pelajar Adalah Malang!

Bukan Jogja, Bukan Surabaya, apalagi Jember, Sebenar-benarnya Kota Pelajar Adalah Malang!

6 Maret 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.