Mahasiswa perantauan dengan uang saku yang pas-pasan perlu tips mengatur keuangan ini untuk menyiasati hari-hari.
Mengatur keuangan jadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa perantauan. Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali hidup di tanah orang. Tantangannya semakin besar kalau uang saku dari orang tua pas-pasan. Mahasiswa harus pandai bersiasat agar bisa bertahan hidup.
Salah satu tips mengatur keuangan untuk mahasiswa perantau newbie dengan uang saku pas-pasan, siapkan perencanaan keuangan yang matang. Nah, sebelum merencanakan keuangan itu, kalian harus tahu dulu biaya-biaya yang dikeluarkan mahasiswa kos.
Daftar Isi
- #1 Biaya kos tantangan besar ketika mengatur keuangan
- #2 Menyiasati biaya makan sehari-hari
- #3 Gunakan transportasi umum sesering mungkin
- #4 Mengatur keuangan jadi lebih mudah kalau ada penghasilan tambahan
- #5 Mahasiswa perantauan sempatkan rekreasi agar tidak stres
- #6 Sisihkan uang untuk dana darurat ketika mengatur keuangan
#1 Biaya kos tantangan besar ketika mengatur keuangan
Biaya kos menjadi salah satu komponen yang paling banyak menyerap uang saku. Harga sewa hunian memang tidak pernah murah, apalagi di kota-kota besar. Memang sih ada harga sewa kos yang nggak terlalu bikin kantong jebol, tapi ya fasilitasnya terbatas.
Sebenarnya menentukan tempat kos tergantung pada preferensi masing-masing mahasiswa perantau. Kalau memang banyak menghabiskan hari-hari di kos, lebih baik pilih tempat tinggal yang nyaman walau harganya agak mahal. Namun, nggak masalah juga kalau ingin menekan biaya kos, asal bisa berdamai dengan fasilitas alakadarnya. Prinsip ini perlu ditentikan di awal supaya memudahkan kalian dalam mengatur keuangan ke depan.
Apapun preferensi kalian, pastikan tempat kos yang dipilih aman dan nyaman. Inilah yang tantangannya, mencari kos yang aman, nyaman, dan sesuai budget. Benar-benar seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
#2 Menyiasati biaya makan sehari-hari
Setelah berhasil menemukan tempat kos yang sesuai dengan kantong masing-masing mahasiswa perantauan, tantangan berikutnya adalah biaya hidup sehari-hari, biaya untuk makan misalnya. Jajan di warung makan memang bisa menjadi pilihan, hanya saja harganya kadang kurang ramah di kantong. Selain itu, kebersihan dan kandungan gizi jajan di luar kadang kurang terjamin.
Itu mengapa, memasak menjadi salah satu kemampuan yang harus dikuasai mahasiswa perantauan. Selain lebih hemat, kalian bisa menyesuaikan menu yang kalian masak dengan kebutuhan gizi kalian. Bayangkan, dengan memasak sendiri kalian bisa berhemat, makanannya bergizi, dan kebersihannya terkontrol.
#3 Gunakan transportasi umum sesering mungkin
Cara mengatur keuangan lain adalah memperhatikan pengeluaran untuk transportasi. Mungkin pengeluaran ini tidak begitu tinggi kalau tersedia transportasi umum yang terintegrasi di tanah perantauan. Hanya saja, seperti yang kita tahu, tidak banyak daerah di Indonesia yang punya transportasi umum memadai.
Itu mengapa, mahasiswa perantauan perlu benar-benar memahami daerahnya agar bisa menghemat pengeluaran transportasi. Selama daerah yang dituju bisa dijangkau dengan transportasi umum, manfaatkan fasilitas itu. Kombinasikan dengan berjalan kaki, selain hemat, hitung-hitung bisa menekan pengeluaran untuk ojek online.
#4 Mengatur keuangan jadi lebih mudah kalau ada penghasilan tambahan
Uang saku mahasiswa perantauan sering kali tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari karena satu dan lain hal. Itu mengapa beberapa mahasiswa mencari uang saku tambahan dengan bekerja atau merintis usaha kecil-kecilan. Perlu diingat jadi catatan penting, jangan sampai upaya mencari uang saku tambahan ini mengganggu tanggung jawab utama, kuliah. Mahasiswa perantauan boleh mencari uang tambahan, asal bisa membagi waktu antara kuliah dan bekerja.
#5 Mahasiswa perantauan sempatkan rekreasi agar tidak stres
Rekreasi menjadi hal yang sering disepelekan padahal sangat banyak manfaatnya. Uang saku pas-pasan bukan berarti mahasiswa perantauan nggak boleh rekreasi lho. Rekreasi itu perlu untuk mengurai pikiran yang ruwet. Mungkin, pilihan rekreasinya saja yang perlu disesuaikan dengan kondisi keuanangan masing-masing.
Mahasiswa perantauan bisa rekreasi ke taman kota, alun-alun, atau ke tempat-tempat yang nggak bikin kantong jebol. Apabila perlu, mahasiswa perlu menyusihkan seidkit dana untuk rekreasi dalam mengatur keuangan. Apapun bentuk rekreasinya, hal ini perlu supaya mahasiswa nggak melulu stres menghadapi dunia perkuliahan.
#6 Sisihkan uang untuk dana darurat ketika mengatur keuangan
Dana darurat kerap menjadi disepelekan oleh mahasiswa perantauan, apalagi bagi mereka yang uang sakunya pas-pasan. Sebenarnya wajar saja sih, boro-boro menyisihkan uang untuk dana darurat, duit cukup untuk kehidupan dari hari ke hari saja sudah syukur. Namun, tetap saja, punya dana untuk hal-hal darurat itu perlu. Enggak ada yang tahu kapan seseorang bakal butuh duit secara mendadak.
Di atas beberapa hal atau tips yang perlu diperhatikan ketika mahasiswa mengatur keuangan. Kehidupan mahasiswa perantauan memang penuh tantangan, apalagi kalau uang sakunya pas-pasan. Namun, kalau bisa mengatur uang dengan bijak, kalian pasti bisa bertahan. Kalian niscaya juga bisa bertahan dalam kondisi kehidupan yang sulit lainnya ke depan.
Penulis: Suci Nengtyas
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Ide Usaha yang Cocok untuk Mahasiswa: Modal Minim, Nggak Ganggu Jadwal Kuliah, Cuan Lumayan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.