Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan biar Cepat Akrab

Rifqi Iman Salafi oleh Rifqi Iman Salafi
19 Juli 2024
A A
Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan

Tips Berbicara seperti Native Speaker Bahasa Jawa Banyumasan (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kamu diterima kuliah di Unsoed, UMP, atau UIN Purwokerto? Kamu tergoda konten slow-living “Kenapa Purwokerto?” dan berniat tinggal di sana? Atau, kamu naksir orang Banyumas dan sekitarnya? Berbicara dengan bahasa Jawa Ngapak Banyumasan tentu akan sangat membantu mencapai tujuanmu.

Satu modal berhargamu sebelum menjalankan tips-tips di bawah ini adalah kemampuan berbahasa Jawa dialek apa pun. Kamu beruntung jika bisa berbahasa Jawa Ngapak Tegalan. Bahasa Jawa Ngapak Tegalan dan Banyumasan adalah saudara serumpun yang punya banyak kesamaan. Penutur bahasa Jawa Tegalan tidak akan menemui kesulitan berarti ketika ingin berbicara seperti native speaker Ngapak Banyumasan.

Berikut beberapa tips mempelajari bahasa Jawa Ngapak Banyumasan. Here we go!

Penyebutan huruf konsonan “k”

Membaca huruf konsonan “k” dengan penuh alias medhok menjadi salah satu ciri khas dalam bahasa Jawa Ngapak Banyumasan. Sebagai contoh, bacalah huruf “k” pada kata “bapak” dengan penuh. Bukan “bapa” seperti cara membaca “becak” atau “agak”, tetapi dibaca “bapak” seperti ketika kamu membaca kata “kampak”, “kocak”, “menohok”, atau “bercak”. Hal ini berlaku juga pada kata “cak” (sapaan dalam bahasa Jawa khas Jawa Timuran), “awak” (badan), “dhewek” (sendiri, dalam bahasa Jawa Bandhekan akan dibaca dhewe), dan “becak”.

Penyebutan huruf ‘ain

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa banyak kata dalam bahasa Indonesia merupakan hasil pinjaman dari bahasa Arab. Nama-nama orang Indonesia juga banyak diambil dari bahasa Arab. Memilih menyebut huruf ‘ain (ع) pada kata serapan bahasa Arab atau nama Arab dengan bunyi “nga” seperti cara membaca “melongo”, “menganga”, atau “singa” daripada “a” bisa membuat kamu terdengar lebih fasih dalam berbahasa Jawa Ngapak.

Sebagai contoh, bacalah nama “Sa’idun” dengan “Sangidun”, “Aisyah” dengan “Ngaisyah”, “alim ulama” dengan “ngalim ngulama”, dan “Umar” dengan “Ngumar”. Yang kadang memunculkan pertanyaan adalah banyak penutur bahasa Jawa Ngapak Banyumasan yang mempraktikkan aturan yang demikian ketika membaca Al-Qur’an. Sebagai contoh, banyak di antara penutur yang membaca ayat pertama Q.S. Al-Fatihah dengan ‘Alhamdu lillahi rabbil Ngalamin”.

Dominasi huruf vokal “a” daripada “o” dalam bahasa Jawa Banyumasan

Jika sering mendengarkan lagu ambyar berbahasa Jawa, tentu kamu tidak akan asing dengan kata-kata berhuruf vokal “o” seperti kata “sego” (nasi), “monggo” (silakan), “dunyo” (dunia), “kulo” (bahasa halus untuk saya), “opo” (apa), dan lain sebagainya. Dalam bahasa Ngapak Banyumasan, Kamu tidak akan menemuinya. Native speaker Jawa Banyumasan lebih suka memakai huruf vokal “a” daripada “o”. Kosakata di atas akan disebutkan orang Banyumas dengan “sega”, “mangga”, “dunya”, “kula”, dan “apa”.

Dalam satu kasus, penyebutan ala Jawa Banyumasan membantu dalam menghindari ambiguitas dalam komunikasi. Misalnya, orang Jawa Bandhekan, istilah dalam bahasa Jawa Banyumasan untuk menyebut dialek bahasa Jawa yang dituturkan di daerah sebelah timur eks-Karesidenan Banyumas, akan menyebut kata “sakit” dan “dua” dengan kosakata yang sama, “loro”. Hal ini tentu akan mendatangkan ambiguitas.

Baca Juga:

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

Logat Tegal Bukan Produk Hiburan, Jadi Tolong Jangan Olok-Olok Kami ketika Lagi Ngobrolin Hal-Hal Serius!

Contoh kasusnya adalah ketika seseorang ingin berkata, “Mata saya sakit” dan “Mata saya dua”. Dalam bahasa Bandhekan, ini akan disebut dengan kalimat yang sama, “Mataku loro”. Bahasa Jawa Banyumasan punya penyebutan yang berbeda. Orang Banyumas akan berkata “Mataku lara” untuk mengungkapkan “Mataku sakit”, dan “Mataku loro” untuk menyebut “Mataku dua”.

Penggunaan kosakata khas bahasa Jawa Banyumasan

Sebagaimana dialek lain, bahasa Jawa Banyumasan juga punya beberapa kosakata khas. Berikut beberapa di antaranya:

kencot (lapar)
inyong (aku)
sega (nasi)
lamuk (awan)
tlekem (kotak pensil)
teyeng (bisa, mampu)
sementit (sedikit)
kepriwe (kata tanya bagaimana)
ndean (ungkapan untuk menggambarkan kemungkinan yang kecil, senada dengan ungkapan maybe)
rika (sapaan untuk orang kedua yang lebih tua daripada si penutur)
ko (sapaan untuk orang kedua yang seumuran atau lebih muda daripada si penutur)
kue (berarti “itu” untuk hal yang dekat)
kae (berarti “itu” yang merujuk pada hal yang jauh)
kie (ini)
sewidak (enampuluh)
seket (limapuluh)

Empat tips di atas dijamin akan membuatmu menuturkan bahasa Jawa Ngapak Banyumasan as well as native speaker. Warga lokal akan memperlakukan dirimu seperti wonge dhewek dan secepatnya akan akrab denganmu. Tentu itu akan sangat membantu dalam proses adaptasimu di sana. Selamat mencoba!

Penulis: Rifqi Iman Salafi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Istilah “Adoh Ratu Perek Watu”, Penyebab Orang Malu Menuturkan Bahasa Ngapak.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2024 oleh

Tags: Bahasa Jawabahasa jawa banyumasanbahasa ngapakngapak
Rifqi Iman Salafi

Rifqi Iman Salafi

Penyuka kajian humaniora

ArtikelTerkait

3 Kosakata Bahasa Jawa yang Sering Salah Penggunaannya (Part 2) Terminal mojok

3 Kosakata Bahasa Jawa yang Sering Salah Penggunaannya (Part 2)

23 Februari 2022
Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

Bisa Sambat Pakai Bahasa Jawa Adalah Privilege, di Jakarta Nggak Mungkin Bisa!

16 Agustus 2024
orang ngapak

Orang Ngapak: Ketika Sebuah Logat Menyimpan Kenangan

27 Agustus 2019
9 Kuliner Cirebon yang Layak Dikenal Lebih Luas selain Empal Gentong dan Nasi Jamblang Mojok.co

Privilege Jadi Orang Cirebon yang Tidak Dimiliki Daerah Lain, Bisa Jadi Bunglon!

16 September 2025
Bahasa Madura Khas Jember yang Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya Mojok.co

Bahasa Madura Khas Jember Bikin Bingung Orang Jember dan Orang Madura saking Uniknya

17 Februari 2024
brebes bahasa ngapak mojok

Orang Brebes Pasti Bisa Bahasa Ngapak? Tentu Tidak!

12 Januari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.