Kalian yang sudah lama tinggal di Yogyakarta pasti sudah tidak asing dengan ungkapan warga Sleman yang malas ke Bantul atau daerah selatan lainnya. Saya lah warga Sleman yang mager itu. Saya sangat jarang mengiyakan ajakan nongkrong di daerah selatan seperti Bantul. Jangankan Bantul, ke arah Kota Jogja saja saya malas.
Selain jalanan yang ramai dan panas, saya merasa apa yang di kota dan Bantul bisa dengan mudah didapat di Sleman, khususnya Sleman sisi utara. Saya tekankan Sleman sisi utara karena kabupaten bersemboyan Sleman Sembada ini sangat luas. Ada Sleman sisi timur yang meliputi kalasan dan sekitarnya. Ada juga Sleman sisi Barat yang meliputi Godean dan sekitarnya. Nah, Sleman sisi utara ini ditandai dengan daerah-daerah yang berada di sisi utara Jalan Ringroad Utara.
Daftar Isi
#1 Banyak mal dan hiburan
Ada banyak mal di Jogja dan sebagian besar berada di Sleman. Bagi warga Sleman sisi utara, Pakuwon Mall Jogja dan Sleman City Hall (SCH) menjadi andalan. Selain lengkap, dua mall itu begitu mudah dijangkau. SCH misalnya, lokasinya dekat sekali dengan komplek perkantoran Kabupaten Sleman di Jalan Magelang Jalan Gito Gati KM 9, Denggung. Sementara Pakuwon Mall terletak tidak jauh dari perempatan Condongcatur, tepatnya di Jalan Ring Road Utara, Kaliwaru, Condongcatur.
Semua kebutuhan, terutama kebutuhan hiburan bisa, dipenuhi di dua tempat ini. Mau nonton film? Bisa meluncur ke bioskop yang ada di dalam mal. Mau mencicipi makanan dengan berbagai macam olahan? Bisa langsung mampir ke gerai-gerai yang ada di dalam mal? Mau nge-gym, belanja kebutuhan sehari-hari, belanja furniture, belanja pakaian? Semua ada di dua mal tersebut.
#2 Banyak tempat nongkrong dengan berbagai rentang harga
Tidak perlu ditanya berapa jumlah kafe yang tersebar di Sleman. Jumlahnya sangat banyak! Lokasinya tidak hanya di titik-titik yang ramai seperti sekitar universitas atau sekitar kos-kosan. Kafe di Sleman juga ada di daerah-daerah nyelempit seperti Merapi dan Turi.
Tidak perlu khawatir kantong kalian boncos, ada banyak pilihan tempat nongkrong di Sleman. Selain kafe-kafe yang cukup menantang isi dompet, ada juga warung-warung kopi yang harganya lebih ramah di kantong. Sebut saja Mato, Basa-basi, Kopi Bento, Kobessah.
#3 Banyak tempat olahraga gratis di Sleman Utara
Ini yang membuat saya senang tinggal di Sleman sisi utara. Ada banyak tempat yang bisa dijadikan berolahraga secara gratis. Sebut saja, Wisdom Park UGM, Embung Tambakboyo, kawasan Stadion Maguwoharjo, Lapangan Denggung. Saya cukup pede menyatakan tempat olahraga gratis di Sleman utara lebih banyak dibanding kabupaten atau kota lain di Yogyakarta.
#4 Banyak tempat wisata di Sleman utara
Saya yakin tempat wisata di Sleman bisa diadu dengan daerah-daerah lain. Salah satu yang menjadi kebanggan warga Sleman utara adalah kawasan Kaliurang. Tidak sekadar menikmati Taman Kaliurang, Tlogo Putri, atau Goa Jepang. Kawasan Kaliurang kini semakin menggeliat dengan berbagai pilihan wisata mulai dari Lava Merapi Tour hingga trekking santai. Kegiatan wisata yang sangat cocok untuk mereka yang sudah lelah dengan rutinitas sehari-hari.
Selain itu, di Sleman sisi utara ada banyak desa wisata yang cukup diperhitungkan di tingkat nasional. Selain menikmati lingkungan pedesaan yang asri, pengunjung juga bisa mengenal nilai-nilai hidup yang masih dipelihara dengan baik di desa itu.
#5 Mengurus perihal administrasi dekat dan cepat
Sebagai warga Sleman utara, kami diuntungkan ketika mengurus administrasi. Kebetulan, kompleks perkantoran Kabupaten Sleman berada di Beran. Kawasan ini begitu mudah diakses dari Sleman sisi utara.
Selain aksesnya yang mudah, mengurus administrasi di Kabupaten Sleman cukup cepat. Kawan saya menceritakan, beberapa waktu lalu membuat Kartu Identitas Anak (KIA) untuk anaknya. Prosesnya tidak berbelit-belit dan tidak lebih dari sehari. Pokoknya mereka kerja sat-set dan tidak menghabiskan waktu.
Di atas beberapa privilese tinggal di Sleman, khususnya Sleman sisi utara. Hanya ada satu alasan warga Sleman utara keluar dari zona nyaman, yaitu bepergian menggunakan kereta atau pesawat. Untuk hal itu, warga Sleman mau tidak mau harus menuju Stasiun Tugu atau Stasiun Lempuyangan yang ada di tengah kota. Warga Sleman juga harus ke Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo untuk bepergian menggunakan pesawat terbang.
Saya yakin, kalau dua fasilitas itu ada di Sleman sisi utara, orang-orang Sleman yang mager seperti saya akan semakin banyak.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Ngekos di Pogung Sleman Memang Nyaman, asal Bisa Berdamai dengan Jalannya yang Menyesatkan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.