Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tidak Ada yang New dan Tidak Ada yang Normal dari New Normal

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
16 Juli 2020
A A
anak pancingan new normal mojok

new normal mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tiba-tiba merindukan perjalanan ke kantor di masa awal pandemi. Jalanan sepi, udara terasa lebih segar, dan waktu perjalanan jadi lebih singkat. Mungkin ini terdengar insensitif, tapi saya benci padatnya jalan Kaliurang dipenuhi pengendara tolol yang lebih baik dicabut SIM-nya. Kini, jalan sudah penuh dan kembali seperti sedia kala. Masa new normal disambut dengan penuh kebahagiaan.

Perasaan saya campur aduk melihat ini. Saya bahagia melihat burjo mulai didatangi pembeli, meski hanya satu dua. Tapi saya tidak bisa tidak marah melihat orang memenuhi kafe, seakan tidak ada hari esok untuk ngopi. Saya sedikit lega melihat roda ekonomi mulai berjalan, tapi mendengar kakak saya mengabari bahwa dia harus mengurus pasien positif baru membuat hati saya perih.

Saya pikir dulunya new normal itu begini: kantor mulai masuk, namun dengan protokol baru. Contohnya, memberlakukan shift pagi dan malam. Dalam dua bulan pembatasan sosial, kantor-kantor akhirnya tahu bahwa beberapa pekerjaan bisa diselesaikan dari rumah. Warung-warung buka dan menyarankan agar pembeli membungkus makanannya pulang. Pekerja lapangan akan dipantau langsung oleh tim kesehatan agar mereka tidak terpapar corona dalam pekerjaannya.

Tapi yang terjadi malah justru café penuh, orang-orang tiba-tiba jadi atlit sepeda, seakan-akan jutaan orang mati karena virus kemarin adalah tumbal untuk kebebasan yang sekarang dihirup.

Ribuan orang yang mati kemarin terlampau kecil di mata Pemerintah. Membiarkan wisata dibuka dan menggerakkan para artis untuk mengatasi virus adalah hal terbodoh yang bisa dipikirkan. Orang-orang mengutuknya, namun mereka ada di kerumunan yang sama.

Apalagi WHO menyatakan bahwa corona bisa menyebar lewat udara. Dunia ini melalui ratusan perang akbar, namun bahaya yang diberikan oleh corona ini lebih mengerikan.

Dalam hidup yang brengsek ini, tak pernah saya takut mati separah ini. Saya berpikir untuk mengakhiri hidup saya berkali-kali, tapi di ujung hari saya selalu menang melawan pikiran buruk. Namun, saya tak menyangka saya bisa saja mati karena orang-orang sedang bergembira.

Bisa jadi, saya akan terbaring dengan panas tubuh yang mengerikan dan napas yang tersengal setelah terpapar di tempat makan. Bisa jadi saya tiba-tiba meninggal tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang tercinta.

Baca Juga:

Hal-hal Absurd yang Hanya Terjadi di Kos Murah

Diet Sehat Cegah Obesitas dan Hipertensi ala WHO

Atau yang lebih parah, saya tiba-tiba mendengar kabar sedih seperti orang tua saya tiba-tiba divonis positif karena terpapar orang di pasar atau kerumunan lain. Saya tidak bisa membayangkan kemungkinan buruk dari new normal ini. Tepatnya, saya punya kemungkinan begitu besar untuk mati konyol.

Saya tidak bisa melarang siapa pun untuk berkumpul dan berbahagia. Tapi saya rasa, hidup ini terlalu sia-sia jika harus berakhir karena keinginan untuk segelas kopi. Saya pikir corona ini memberikan kita pelajaran betapa pentingnya hidup untuk kita, dan seharusnya kita tidak membuangnya hanya karena menganggap semua ini sudah kembali seperti sedia kala.

Jika kalian membaca ini, saya ingin kalian mencoba menghargai hidup. Saya ingin kalian menghindari kerumunan dan sebisa mungkin tidak mengiyakan ajakan nongkrong. Saya ingin kalian hidup cukup lama untuk bisa melihat anak kalian tumbuh dewasa. Atau setidaknya sampai keberanian kalian terkumpul untuk menyatakan cinta kepada orang yang kalian kagumi selama ini.

Sebrengsek apapun hidup, tetap saja ini sesuatu yang terlampau sia-sia untuk ditinggalkan. Hanya karena ribuan orang berkicau tentang new normal, percayalah, tidak ada yang new dan normal dari ini semua. Cintailah hidup, dan tetaplah hidup.

BACA JUGA Mobile Legends Kan Game Strategi, Wajar Dong Kalau Mainnya Diatur dan artikel Rizky Prasetya yang lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Juli 2020 oleh

Tags: Hidupnew normalwho
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

rumus hukum fisika yang berhubungan dengan cinta dan kehidupan mojok.co

6 Hukum Fisika yang Bisa Jadi Solusi Masalah Hidup Sehari-hari

25 September 2020
5 Hal dalam Hidup yang Sebaiknya Dilakukan dengan Terburu-buru terminal mojok.co

5 Hal dalam Hidup yang Sebaiknya Dilakukan dengan Terburu-buru

28 Desember 2021
kos murah 300 ribuan di solo

Hal-hal Absurd yang Hanya Terjadi di Kos Murah

22 Oktober 2022
Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Logika New Normal Jelas Nggak Cocok sama Kehidupan Pesantren, Titik!

13 Juni 2020
konspirasi microchip who vaksin virus corona mojok.co

Kok Bisa ya Orang Percaya Konspirasi Microchip WHO, tapi Masih Pakai Smartphone?

9 Agustus 2020
Bekerja, Terima Kasih pada Penggiat Diskusi Online

Akhirnya Orang-Orang Sadar Kalau Bekerja Sebenarnya Nggak Harus Ngantor

31 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Orang Jakarta Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Tidak Cocok untuk Kalian Mojok.co

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

11 Desember 2025
4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang Mojok.co

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

9 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Yamaha X-Ride: Motor Adventure yang Cocok buat Pacaran, Super Nyaman meski Tampilan Gahar!

Yamaha X-Ride: Motor Matic Terbaik yang Nggak Pernah Jadi Primadona, tapi Selalu Jadi Idola Para Boncengers

10 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

9 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri
  • Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman
  • Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS
  • Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang
  • Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur
  • Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.