Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Tara Nasiku: Nasi Instan Ambigu yang Nggak Laku

Fareh Hariyanto oleh Fareh Hariyanto
27 September 2022
A A
Tara Nasiku: Nasi Instan Ambigu yang Nggak Laku

Tara Nasiku: Nasi Instan Ambigu yang Nggak Laku (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika Anda pernah bertanya, apakah ada produk Unilever yang gagal di pasaran, jawabnya ada. Produk itu adalah Tara Nasiku.

Kalau Anda baru dengar produk ini, nggak masalah. Produk ini memang tidak seterkenal produk Unilever yang membanjiri rak-rak belanjaan di pasaran. Awalnya, produk ini dirilis untuk mengikuti kesuksesan mi instan yang sudah dikenal sejak 1968.

FYI, mi instan pertama kali muncul di Indonesia pada 1968 dengan produk Supermi. Lalu pada 1976, Supermi mengeluarkan varian rasa kaldu ayam dan menjadi salah satu produk favorit keluarga hingga akhirnya memunculkan produk-produk serupa lainnya di pasaran.

Nah pada awal 2000–an, Unilever mencoba mengulang kesuksesan dari pabrikan Indofood tersebut dengan memberikan diferensiasi produk. Inisiator Unilever berasumsi, jika mi instan saja yang notabene bukan makanan asli Indonesia bisa sukses di pasaran, apalagi kalau makanan asli. Tentu harusnya laku dong.

Logikanya begitu, sih.

Tara Nasiku memiliki ukuran kemasan yang hampir mirip dengan kemasan mi instan. Meski kalau dijejerin, keliatan berbeda. Produk ini punya beberapa varian, mulai Tara Nasi Goreng dan Tara Nasi Kuning. Varian yang sangat lumayan—di zamannya—untuk sebuah inovasi. Pertama, nasi goreng menjadi makanan yang akrab dengan masyarakat kita sehingga bisa menjadi alternatif ketika ingin membuatnya dengan cara yang lebih mudah. Kedua, varian Tara Nasi Kuning seakan menjadi oase bagi warga +62 lantaran kudapan ini hanya hadir di waktu-waktu tertentu dalam ritus budaya Jawa yang tidak muncul setiap hari.

Sehingga kehadiran produk ini dianggap menjadi pembeda. Nggak perlu lagi repot bikin nasi kuning. Tinggal cetek, beres.

Nahas, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Produk yang digadang-gadang menjadi solusi untuk memudahkan pelanggan, tidak jadi kenyataan. Meski namanya Tara Nasiku Instan, namun pembuatannya ternyata tidak semudah yang digadang-gadang.

Baca Juga:

Sumo, Beras Pulen yang Tetap Dicari meski Harganya Bikin Gigit Jari

Nggak Masalah Sawah di Jogja Habis dan Berubah Fungsi Jadi Perumahan, wong Warga Jogja Lebih Suka Beras Daerah Lain dan Pemerintah Lebih Suka Impor

Contoh, memasaknya disarankan menggunakan teflon. Padahal kita tahu sendiri, tidak semua rumah punya panci teflon. Kalau dipaksa dengan alat seadanya, teksturnya jadi aneh. Dan ya, yang namanya nasi, harus diaduk biar pulen dan kadar airnya berkurang.

Tanpa proses ini, bentuk nasi yang tersaji justru lembek meskipun dalam aturan penyajian kemasan di Tara Nasiku, setelah nasi diberi bumbu dianjurkan untuk didiamkan selama tiga menit agar hasilnya optimal. Namun nyatanya, tetap saja sajian nasinya kureng.

Selain itu jika kalian melihat iklan Tara Nasiku di kanal YouTube, kalian akan menemukan ambiguitas yang diberikan produsen ini kepada pelanggan. Lantaran dari banyak iklan utamanya yang melibatkan anak-anak, produk ini selalu disebut snack.

Berdasarkan penelusuran saya, ada sekitar tujuh iklan yang ditampilkan Tara Nasiku pada masa itu. Di mana empat di antaranya menggunakan model anak-anak dan menggambarkan Tara Nasiku serupa jajanan yang bisa dinikmati oleh anak-anak dengan mudah.

Padahal seperti penjelasan di atas, penyajiannya tidak seinstan seperti yang dibayangkan. Alhasil, produk ini pun hilang dari pasaran. Mungkin karena nggak laku, dan produknya tidak sesuai dengan ekspektasi orang Indonesia kebanyakan.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sudahi Perdebatan Antara Indomie dan Mie Sedaap, Misoa Instan Adalah Sebenar-benarnya Mi Instan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2022 oleh

Tags: Berasnasi instantara nasiku
Fareh Hariyanto

Fareh Hariyanto

Perantauan Tinggal di Banyuwangi

ArtikelTerkait

3 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Saat Membeli Beras Terminal MOjok

3 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Saat Membeli Beras

28 Oktober 2022
ngasak beras nasi liwet tradisi ngaliwet sunda mojok

Tips Memilih dan Membedakan Beras yang Berkualitas

26 November 2020
Bersepakatlah Tape Singkong Itu Beda dengan Peuyeum dan Jauh Lebih Enak terminal mojok.co

Sudah Saatnya Membebaskan Stigma Miskin yang Disematkan kepada Singkong

24 Mei 2021
5 Dosa Saat Masak Nasi yang Sering Kita Lakukan Terminal Mojok

5 Dosa Saat Masak Nasi yang Sering Kita Lakukan

18 Juli 2022
Fukumi Beras Porang: Sehat di Badan, Nggak Sehat di Kantong

Fukumi Beras Porang: Sehat di Badan, Nggak Sehat di Kantong

18 November 2022
Culture Shock Resepsi Pernikahan di Sumenep: Nggak Dapat Hidangan, Cuma Diberi Berkat untuk Dibawa Pulang Mojok.co

Culture Shock Resepsi Pernikahan di Sumenep: Nggak Dapat Hidangan, Cuma Diberi Nasi Berkat untuk Dibawa Pulang

31 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.