Pandemi Covid-19 memang benar-benar bikin orang-orang cuma bisa berkomunikasi lewat digital. Walaupun banyak kendala, minimal bisa mengurangi rindu dengan orang terkasih yang terpaksa LDR karena menghindari virus corona. Apalagi, sekarang udah banyak aplikasi yang ngebantu banget buat komunikasi virtual.
Tidak hanya untuk komunikasi, kegiatan belajar mengajar di sekolah dan perkuliahan pun sekarang serba virtual. Ada diskusi lewat grup WhatsApp atau meeting online menggunakan aplikasi Google Meet dan Zoom Meeting. Dengan kebiasaan seperti ini, para developer pun langsung adu tangkas membuat aplikasi paling keren.
Zoom dan Google Meet menjadi dua di antara aplikasi pertemuan virtual yang paling banyak digunakan selama pandemi Covid-19. Keduanya memang memiliki kelemahan dan kelebihan, tapi bagi saya pribadi rasanya Google Meet akan menjadi aplikasi meeting online terbaik tahun ini dan menyaingi Zoom Meet.
Baru-baru ini Google Meet menambah effect dan filter baru di aplikasinya. Jadi, para pengguna bisa membuat video yang dihasilkan lebih unik dan ciamik, tentunya bikin meeting jadi lebih luwes dan seru. Sebenarnya, Zoom juga punya, sih, cara mengubah background, tapi saya rasa itu terlalu biasa.
Sebentar lagi, Google Meet akan menjelma menjadi aplikasi meeting yang all in one. Seperti video call beramai-ramai, Google Meet akan dijadikan aplikasi lain untuk berkomunikasi dengan teman-teman walaupun itu bukan meeting resmi. Apalagi Google Meet tidak ada batasan waktu seperti Zoom, tidak akan ada peringatan sisa waktu 10 menit lagi kayak di warnet.
Zoom Meet memang mulai naik daun setelah pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia. Tidak sedikit acara-acara kayak seminar dan pertemuan skala pemerintah dilakukan pakai aplikasi itu. Akibatnya, banyak hoaks berseliweran tentang Zoom, misalnya aplikasi itu membagikan data pengguna secara ilegal.
Akan tetapi, Google Meet adalah saingan Zoom yang paling kuat dan paling menjanjikan. Terlebih, dari berita terbaru, Google Meet mulai menambah fitur-fitur terbaru demi membuat pengguna lebih nyaman dalam melakukan pertemuan virtual. Tidak cuma itu, ia dikenal ramah HP, walau cuma punya HP spek kentang pun masih bisa pakai aplikasi ini dengan lancar jaya.
Berbeda dengan Zoom Meeting, banyak teman kuliah saya yang spesifikasi HP-nya terbatas kesulitan untuk melakukan meeting virtual. Terlebih, ukuran aplikasi Zoom pun cukup besar, itu sebabnya Google Meet akan menjadi saingan terberat bagi Zoom. Tapi, kayaknya Zoom masih menahan diri, belum ada berita terbaru tentang fitur yang bakal mereka keluarkan.
Meskipun begitu, Google Meet juga punya beberapa kekurangan seperti tampilan antarmuka yang sangat simpel. Berbeda dengan Zoom yang cukup futuristik dan enak dilihat. Saya yakin suatu saat Google akan memperbaiki kekurangan itu, toh sekarang aja Zoom lagi melempem. Meskipun acara besar dominan menggunakan Zoom.
Persaingan ini tidak akan berhenti begitu saja. Terlebih lantaran pandemi Covid-19 yang sampai sekarang nggak jelas penyelesaiannya di Indonesia. Akan tetapi, hal ini menjadi keuntungan bagi Google dan Zoom karena aplikasi mereka banyak digunakan. Walaupun secara pribadi saya pun muak dengan pergulatan serba online saat ini.
Akan tetapi, di masa depan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, aplikasi meeting online akan tetap dipakai. Mau itu pakai Google Meet atau Zoom, acara-acara besar yang pengin ditekan biaya operasionalnya pasti akan memilih pakai virtual. Seperti sekarang, acara-acara partai yang mulai digelar secara online membuat politik di jalanan semakin tak bersuara. Itu bagus, biar masyarakat nggak harus milih-milih warna ketika pemilu akan tiba. Eh.
BACA JUGA Bagaimana Zoom Meeting Menguras Energi Kita dan tulisan Muhammad Afsal Fauzan S. lainnya.