Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
6 Januari 2023
A A
Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya?

Tulisan Balasan: Tak Masalah Orang Tua Berutang untuk Pendidikan Anak, demi Hidup yang Lebih Baik, Apa Salahnya? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Demi pendidikan anak dan potensi hidup yang lebih baik, tak masalah jika orang tua rela ngutang

Membaca tulisan Lebih Baik Tidak Kuliah daripada Kuliah Hasil Ngutang membuat saya tergugah untuk menanggapinya. Memang benar, beberapa poin yang disebutkan oleh Mbak Nurul Fauziah itu sangatlah benar. Saya merasa hal tersebut relate, karena saya juga adalah dari sekian banyak orang yang berada di posisi tersebut. 

Sebagian besar orang di Indonesia, apalagi dari golongan bawah, pasti banyak yang berutang untuk pendidikan anaknya. Benar juga yang dikatakan bahwa sampai rela berutang agar anaknya berpendidikan, dan supaya mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Benar juga bahwa UMR rata-rata di Indonesia belum pasti mencukupi utang tersebut. 

Selain dari segala faktor-faktor masuk akal yang disebutkan Mbak Nurul Fauziah, percayalah orang tua yang ingin anaknya berpendidikan tinggi tidak hanya akan menganggap ucapan Mbak Nurul sebagai angin lewat saja. Ucapan Mbak Nurul memang benar, tapi kita bisa apa sebagai rakyat kecil?

Pendidikan memang hak semua golongan, baik kecil atau besar, tapi apa dengan mengkritik pemerintah akan mengubahnya dengan cepat? Tidak, Mbak. Tidak ada perubahan yang berarti walau kita mengkritik dan menyalahkan pemerintah sampai mulut berbusa sekalipun. Tidak ada artinya hanya dengan mengkritik. Mbak Nurul mengatakan harus pikir-pikir dulu. Tapi, apakah dengan pikir-pikir dulu akan membuat keadaan berubah? Tidak juga. Lagi-lagi keadaan masih akan tetap sama. 

Maaf mungkin saya berlagak seperti oknum pemerintah yang mengatakan harus ada solusi, tapi memang ucapan Mbak Nurul itu bukan kata-kata yang solutif. Sebenarnya orang tua mungkin sadar bahwa mereka nggak kuat memberikan pendidikan tinggi dengan dana yang ada, tapi itulah hebatnya orang tua.

Mereka sadar dirinya adalah tumpuan bagi anak-anak mereka, dan itu juga kewajibannya untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Dalam hal ini, salah satunya adalah pendidikan. Berutang mungkin hanya salah satu solusinya, di samping harus menjual harta benda yang dimiliki.

Banyak orang tua yang sudah merasakan susah karena pendidikannya rendah, memberikan pendidikan tinggi kepada anak adalah salah satu sekian hal yang mereka pikirkan bisa membuat anaknya bisa hidup lebih baik, Mbak. Mbak Nurul mungkin bisa berpikir sedemikian kritis karena sudah mengenyam pendidikan tinggi, tapi bagi orang tua yang tidak berpendidikan tinggi, mungkin tidak. Mereka hanya berpikir untuk menyekolahkan anaknya agar pintar. Supaya tidak lagi merasakan keadaan seperti mereka.

Baca Juga:

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Percayalah, orang tua yang memberikan pendidikan tinggi kepada anaknya tidak semuanya mengharapkan kembali sebagai “investasi,” Mbak. Masih banyak orang tua baik yang seperti itu. Itu fakta, dan bahkan banyak orang tua teman saya yang berasal dari pelosok pun tetap menyekolahkan anaknya.

Kalau perkara ada yang “minta diganti”, saya pikir hal itu terjadi ke banyak strata sosial juga. Yang kaya pun mengalami begitu. Ini kembali ke niat orang tuanya, mau jadiin anak investasi (somehow it’s wrong in any way) atau memang menitipkan harapan agar anaknya hidup lebih baik. Itulah manusia, tiap-tiap dari mereka punya anggapan yang berbeda, dan itulah uniknya mereka.

Tidak usah sampai berkata tak perlu sampai berutang, menurut saya hal itu hanya akan membuat sakit hati dan patah harapan orang tua yang benar-benar sayang kepada anaknya. Coba bayangkan jika anaknya yang berbicara seperti itu kepada orang tuanya, betapa patah hatinya orang tua, Mbak. Ibu saya sendiri sampai menjual emas kesayangannya, tidak pernah sedikit pun mengungkit hal itu. Dia hanya ingin saya menjadi sarjana. Tidak kurang dan tidak lebih.

Jadi, daripada menggeneralisir semua orang tua dengan hal yang bukan-bukan, lebih baik menanamkan agar diri kita sebagai anak agar tahu diri. Tahu diri dengan menambah uang saku sendiri, pintar-pintar mencari beasiswa, agar diri kita bisa meringankan beban orang tua. Memberikan pendidikan memang kewajibannya orang tua, tapi meringankan beban orang tua merupakan bakti seorang anak.

Penulis: Nasrulloh Alif Suherman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Selamat Datang di Perguruan (Harga) Tinggi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2023 oleh

Tags: AnakKuliahOrang TuaPendidikanUtang
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

dendam

Seperti Dendam, Utang Harus Dibayar Lunas

11 Agustus 2019
Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

Perempatan Jetis, Perempatan Paling Berpendidikan di Jogja Sejak Masa Kolonial

12 Januari 2024
Beberapa Hal yang Harus Diketahui Sebelum Kuliah, Menangis, dan Tertawa di Palangka Raya terminal mojok

Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Kuliah, Menangis, dan Tertawa di Palangka Raya

10 Agustus 2021
Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

30 Juli 2022
67 kosakata bahasa madura

Duka di Balik Gemerlap Toko Kelontong Madura

5 Februari 2023
Pamekasan Madura Katanya Kabupaten Layak Anak, tapi Taman Bermainnya Nggak Ramah Anak karena Diisi Muda-mudi Mesum

Pamekasan Madura Katanya Kabupaten Layak Anak, tapi Taman Bermainnya Nggak Ramah Anak karena Diisi Muda-mudi Mesum

7 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.