Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tahu Buddha Tidur, tapi Tidak Tahu Bejijong Itu Gimana Ceritanya

Audea Septiana oleh Audea Septiana
25 April 2023
A A
Berkunjung ke Buddha Tidur Mojokerto, tapi Tidak Tahu Bejijong Itu Gimana Ceritanya

Tahu Buddha Tidur, tapi Tidak Tahu Bejijong Itu Gimana Ceritanya (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bejijong tahu? Oh nggak. Kalau Buddha Tidur tahu? Tahu. Lha, tempatnya itu sama, Lur!

Perjalanan selalu membawa saya pada obrolan dengan orang-orang baru, apalagi saya adalah pengguna moda transportasi kereta api. Terhitung dua kali dalam seminggu saya naik kereta Surabaya–Mojokerto dan sebaliknya. Obrolan selalu terbuka ketika saya baru duduk. Tapi, dari banyaknya pilihan obrolan pembuka, yang paling saya benci adalah pertanyaan asal dari mana. Bentar-bentar, saya jelasin dulu.

Tiap kali saya ditanyai asal, saya selalu jawab Bejijong (ya kali Bordeaux). Nah, reaksi selanjutnya yang saya nggak suka. Semua orang selalu nanya balik karena nggak tahu Bejijong. Lalu, dengan senyum andalan (sedikit nyenyengit), saya sebutkan Buddha Tidur. Nah, baru itu mereka tahu dan paham. Mereka tahu Buddha Tidur, tapi nggak tahu Bejijong.

Lho he, lho he, Buddha Tidur kui ya di Bejijong itu, Lur.

Jadi begini kawan-kawan, kalau kalian pernah berkunjung ke Buddha tidur Mahavira Majapahit, sudah pasti kalian berada di Bejijong. Sebab, secara geografis Budha tidur terletak di Dsn Kedungwulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Mangkanya aneh sekali kalau kalian pernah berkunjung ke Buddha tidur, tapi tidak tahu Bejijong. Terus bumi mana yang ente pijak saat di Buddha tidur???

Lantas mengapa orang lebih mengenal Buddha tidur dibandingkan Bejijong? Saya rasa karena pengetahuan orang-orang masih terbatas terkait desa ini. Untuk itu saya akan mengajak teman-teman untuk mengenal Bejijong.

Destinasi ritual

Kepercayaan masyarakat bahwa Siti Inggil sebagai makam Raden Wijaya atau pendiri Kerajaan Majapahit menjadikan Bejijong sebagai destinasi ritual. Bukan lagi rahasia umum, kalau banyak orang yang melakukan ritual untuk mendapat keberuntungan dengan bersemedi di Siti Inggil. Banyak orang yang berbondong-bondong datang, bahkan dari luar pulau hingga luar negeri. Bahkan, beberapa dari mereka ada yang rela tinggal di Siti Inggil selama beberapa pekan untuk melanggengkan ritual. Tidak jarang pula, mereka yang berprofesi sebagai artis atau politikus juga melakukan ritual di sana.

Padahal, jika ditelisik lagi, keabsahan makam Raden Wijaya di Siti Inggil belum ditemukan kebenarannya. Dilansir dari detik.com, arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menyatakan bahwa dalam Kitab Negarakertagama makam Raden Wijaya berada di Candi Simping, Kabupaten Blitar. Meskipun begitu, tidak melunturkan kepercayaan masyarakat untuk tetap melakukan ritual di Siti Inggil hingga hari ini.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Pusat pengrajin cor kuningan

Sebelum masuk desa Bejijong, kalian akan disambut dengan gapura besar yang bertuliskan “Pusat Pengrajin Cor Kuningan”. Tidak heran jika Bejijong dinobatkan sebagai “Pusat Pengrajin Cor Kuningan”. Sebab, produksi logam sebagai kerajinan sudah dilakukan di desa ini sejak zaman kerajaan Majapahit.

Untuk cor kuningan sendiri, Mbah Hariadi Sabar adalah pelopor pertama pengrajin cor kuningan di Bejijong sekitar 1972. Sejak saat itu, mulai banyak orang yang menekuni produksi patung cor kuningan. Meskipun sempat vakum, pada 1993 industri kerajinan cor kuningan mulai bangkit. Sebagian besar masyarakat Bejijong saat itu berprofesi sebagai pengrajin maupun buruh pengrajin cor kuningan. Nominasi sebagai pusat pengrajin cor kuningan mendatangkan wisatawan lokal maupun asing ke Bejijong. Sempat mengalami kemerosotan produksi akibat pandemi Covid-19 pada 2020, kini industri kerajinan cor kuningan mulai bersinar kembali.

Desa Wisata Kampung Majapahit

Setelah dinobatkan sebagai pusat pengrajin cor kuningan, Bejijong kembali mendapat julukan baru sebagai “Kampung Majapahit”. Pelabelan ini tentu tidak asal-asalan, potensi wisata berbasis sejarah-kebudayaan berhasil menjadikan Bejijong sebagai salah satu Kampung Majapahit di Trowulan.

Dilansir dari jadesta.com, konsep desa wisata Kampung Majapahit menganut one village multi product, alias satu lokasi semua semua terangkum dalam satu paket wisata. Kampung Majapahit dikelilingi candi yang indah tinggalan kerajaan Majapahit yang menduduki masa emas pada 1400 M. Tidak hanya itu, Kampung Majapahit juga memiliki produk unggulan, seperti merchandise ala Majapahit, makanan khas Majapahit, batik khas Majapahit, dan homestay dengan arsitektur Majapahit. Bejijong sebagai penerima rumah Majapahit terbanyak di Trowulan, yaitu sebanyak 197 unit.

Dari sekian banyak penjelasan tersebut, harusnya kalian udah agak paham ya. Biar saya nggak capek menjelaskan tentang Bejijong terus. BTW, tertarik untuk berkunjung?

Penulis: Audea Septiana
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Rekomendasi Sarapan di Kota Mojokerto yang Enak dan Terjangkau

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Terakhir diperbarui pada 25 April 2023 oleh

Tags: bejijongbuddha tidurmajapahitMojokerto
Audea Septiana

Audea Septiana

Mahasiswa Sosiologi.

ArtikelTerkait

ranggalawe bendera majapahit berdiri tahun 1293 M bonek bondho nekat mentalitas asal-usul surabaya sejarah madura menakjingga mojok

Ranggalawe dan Raden Wijaya: dari Sahabat Jadi Saling Babat

16 Oktober 2020
5 Jalan Jahanam di Mojokerto yang Melatih Kesabaran Pengendara Saking Bobroknya Mojok.co

5 Jalan Jahanam di Mojokerto yang Melatih Kesabaran Pengendara Saking Bobroknya

21 Juli 2024
Berkunjung ke Buddha Tidur Mojokerto, tapi Tidak Tahu Bejijong Itu Gimana Ceritanya

Hal yang Luput Diperhatikan dari Banternya Pertumbuhan Kota Mojokerto

28 Juni 2023
Jalan Benteng Pancasila Mojokerto, Jalan Sepanjang 2 Kilometer Pusat Kebahagiaan Warga Mojok.co

Jalan Benteng Pancasila Mojokerto Tak Lagi Istimewa, Uang dan Nyawa Selalu Terancam Akibat Kejahatan Jalanan Tak Diselesaikan

16 September 2024
Mojosari, Kecamatan Paling Ideal di Mojokerto untuk Jadi Tempat Pensiun Mojok.co

Mojosari, Kecamatan Paling Ideal di Mojokerto untuk Jadi Tempat Pensiun

13 Agustus 2024
mojokerto

Mojokerto yang Kalah Terkenal Dibanding Mojok

6 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.