Membayangkan proker KKN yang cocok untuk Kampung Durian Runtuh "Upin dan Ipin", ada pengembangan sungai terpadu hingga literasi anak.
Proker KKN mahasiswa banyak yang nggak berguna. Salah satunya, sosialisasi pembuatan jamu di sentra penjual jamu Gunungkidul.
Saya menduga kegoblokan ini karena budaya menjilat. Bisa jadi, mahasiswa KKN itu berharap mendapatkan nilai bagus dari pihak kelurahan.
Pedesaan yang jauh dari kampus dianggap sebagai lokasi KKN yang paling seru. Padahal KKN dekat kampus lebih enak.
Anak Ekonomi disuruh ngurusin lele, anak Peternakan disuruh ngajar bahasa Inggris.
Udah, gitu doang bisanya?