Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Syarat Sudah Vaksin untuk Berwisata di Jogja Itu Buta Realitas

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
3 Juli 2021
A A
syarat sudah vaksin wisatawan jogja mojok

syarat sudah vaksin wisatawan jogja mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika oksigen langka dan banyak kampung menerapkan PPKM mikro, Jogja kembali membuat gebrakan di bidang pariwisata, yaitu syarat sudah vaksin dan surat sehat bagi para wisatawan. Apakah ini gebrakan yang positif? Menurut saya positif. Maksudnya memicu angka positif Covid-19 di daerah istimewa ini.

“Kita berharap semua yang datang ke Jogja itu menunjukkan dirinya sehat dan memperoleh vaksin,” kata Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Kamis (1/7/2021). Dalam artian, Jogja masih sangat terbuka sebagai jujugan pariwisata.

Bahkan ketika berita Jogja menuju kolaps karena gelombang pandemi makin riuh, jawaban yang diberikan otoritas pemerintahan tetap istimewa. Bahkan ungkapan di atas disampaikan dua hari sebelum PPKM darurat dilaksanakan serentak se Indonesia.

Sudah, sudah. Pasti banyak yang ingin memuji keputusan di atas. Syarat sudah vaksin bagi wisatawan, kurang inovatif apa tuh? Budiman Sudjatmiko baca ini bisa terinspirasi bikin thread panjang dengan ciri khasnya: ndakik dan nggak nyambung. Apalagi semenjak Singapura mewacanakan new normal yang memandang Covid-19 sebagai “flu biasa”. Yah, bagaimana lagi. Dengan pendapat yang tidak “Sabda Pandita Ratu”-nya Ngarso Dalem, masyarakat Jogja ikut memandang remeh ancaman kesehatan global ini.

Terserah bagaimana Anda memandang situasi hari ini. Percaya Covid-19 ya silakan, percaya konspirasi juga silakan. Tapi, saya harap kita bisa sedikit sepakat bahwa syarat sudah vaksin untuk berwisata ke DIY dan surat sehat adalah bentuk kekonyolan yang buta realitas. Bahkan jelas-jelas berseberangan dengan edukasi vaksin yang sudah didengungkan oleh otoritas kesehatan.

Pertama, mari kita rujak dahulu wacana surat sehat dari Covid-19 sebagai syarat wisata di Jogja. Seperti mahasiswa akhir kehabisan ide skripsi, judulnya itu-itu lagi. Apakah tidak ada ide lain yang judulnya lebih kreatif, dan yang pasti, lebih punya dampak terhadap penanganan Covid-19

Lha wong kemarin libur Nataru saja Jogja gagal menerapkan wajib surat sehat ini kok. Pada saat Lebaran juga sama saja, Jogja ramai dan cukup meriah. Tapi hasilnya? Benar, Jogja jadi zona merah maroon alias hampir jadi zona hitam. Bahkan saya harus kehilangan keluarga karena pandemi ndlogok ini.

Katanya ada tracing mendadak di antara kerumunan. Tapi, tetap saja tidak berdampak banyak. Logikanya sederhana, apa virus menunggu sidak dulu sebelum menular ke individu lain. Apakah virus akan “ndherek langkung” dan pilih-pilih manusia sebelum menular? Apakah virus menolak menulari masyarakat narimo ing pandum?

Tapi, tidak ada pelajaran yang bisa diambil. Lagi-lagi strategi gagal ini diterapkan demi berputarnya ekonomi pariwisata Jogja. demi menggenjot pariwisata yang jadi sumber dana Jogja terbesar selain dana keistimewaan.

Baca Juga:

4 Alasan Kamu Wajib Coba River Tubing di Kebumen yang Sungainya Masih Bersih 

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

Mbok tulunglah. Setiap ada gelombang pariwisata, gelombang pandemi pasti menyusul sama serunya. Mau syarat apa pun, pandemi tetap berbahaya dan mengancam diam-diam.

Okelah, masalah syarat surat sehat ini percuma dirujak, karena logikanya sudah keliru. Sekarang yang perlu dirujak adalah syarat sudah vaksin. Benar, syarat ini bisa jadi menambah antusiasme masyarakat untuk vaksin. Tapi, antusiasme demi bisa berwisata dan tidak membatasi mobilitas? Pekok juga sih ini.

Sudah ditekankan, vaksin bukan serta merta menjadi solusi pandemi. Kemenkes sampai WHO menyatakan bahwa vaksin tidak lantas membangun kekebalan abadi. Yang terjadi adalah daya tahan lebih terhadap Covid-19. Minimal tidak gampang mati lah ketika terpapar virus brengsek ini.

Vaksin tidak membuat kita boleh melanggar pembatasan mobilitas. Andai tidak sakit pun, penerima vaksin masih bisa menjadi carrier. Masih besar potensi penularan yang kemungkinan akan menyerang masyarakat tanpa antibodi. Dan yang pasti, tidak akan mengurangi potensi penularan dan distribusi COVID-19

Tapi, Jogja memang istimewa. Vaksin menjadi jawaban agar orang berbondong-bondong datang ke negeri seribu satu hotel ini. Pokoknya kalau sudah vaksin, monggo berlenggang kangkung di Jogja. Syarat sudah vaksin semacam sudah jadi free pass untuk melakukan apa pun.

Ini logika yang tidak akan menyelamatkan Jogja dari pandemi. Kalau secara ekonomi, harusnya sih membantu. Tapi, kalau realitasnya malah masyarakat Jogja harus menanggung teror pandemi yang sampai bikin langka stok oksigen, apa itu sepadan? Nanti malah menyalahkan Pak RT karena gagal menjaga wilayahnya?

Bagaimana menyelamatkan Jogja? Ya stop pergerakan baik dari dalam atau luar. Jangan sampai yang di dalam sudah anteng di rumah, dari luar masih wira-wiri dan bisa jadi carrier virus. Apakah rakyat Jogja akan laper seperti statement Ngarso Dalem tahun lalu? Ya jelas tidak, kalau urusan pangan di-support Pemprov Jogja.

Tapi, apakah Ngarso Dalem kuat ngragati? Jelas tidak juga, selama yang dipakai uang gaji sebagai Gubernur. Tapi kan Jogja ada Dana Keistimewaan yang triliunan itu? Oh iya, kan harus dipakai untuk kebudayaan seperti bongkar pasang area Tugu Jogja.

Wes angel, karena memilih langkah yang gagal adalah hobi dari Pemprov DIY. Yah bagi sedulurku kawula Jogja, mari bertahan dari gelombang pandemi ini sekuat tenaga. Dan selalu narimo ing pandum dalam ketimpangan. Rahayu, rahayu, rahayu.

BACA JUGA Jogja, Destinasi Wisata ‘Terbaik’ di Masa Pandemi dan tulisan Prabu Yudianto lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: angka covid-19pariwisataPojok Tubir Terminalsurat sehatsyarat sudah vaksinZona Merah
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

jasa cetak kartu vaksin mojok

Jasa Cetak Kartu Vaksin Adalah Penegasan Indonesia Payah Soal Digitalisasi

14 Agustus 2021

Berhenti Menormalisasi Nyalahin Setan dan Sedang Khilaf Saat Melakukan Kejahatan

20 Juni 2021

AS Laksana Memberikan Contoh bahwa Mengarang Itu Gampang, Asal Ada Nama Besar

8 Juni 2021
syarat wajib vaksin surat kehilangan KTP administrasi ribet mojok

Repotnya Mengurus Surat Kehilangan di Surabaya: Syaratnya Wajib Vaksin, tapi Tempat Vaksinnya Tidak Disediakan

23 Juli 2021
Fitur Close Friend Nggak Jamin Trusted Friend dan Cepu Konten yang Menyebalkan terminal mojok.co

Fitur Close Friend Nggak Jamin Trusted Friend dan Cepu Konten yang Menyebalkan

31 Juli 2021
laporcovid-19 vaksinasi covid-19 vaksin nusantara indonesia lepas pandemi ppkm vaksin covid-19 corona obat vaksin covid-19 rapid test swab test covid-19 pandemi corona MOJOK.CO

Vaksinasi Berdasarkan Domisili KTP itu Blas Ora Mashok!

23 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.