Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Susahnya Tinggal di Kecamatan Munjungan Trenggalek: dari Akses Jalan yang Sulit hingga Sering Pemadaman Listrik

Rezha Rizqy Novitasary oleh Rezha Rizqy Novitasary
14 April 2023
A A
Susahnya Tinggal di Kecamatan Munjungan Trenggalek: dari Akses Jalan yang Sulit hingga Sering Pemadaman Listrik

Susahnya Tinggal di Kecamatan Munjungan Trenggalek: dari Akses Jalan yang Sulit hingga Sering Pemadaman Listrik (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kecamatan Munjungan adalah salah satu kecamatan di Trenggalek yang letaknya di daerah pegunungan. Kecamatan lain di Trenggalek yang juga berada di kawasan gunung adalah Dongko, Panggul, dan Pule. Sebagai salah satu pendatang yang sudah tinggal di Kecamatan Munjungan selama empat tahun lamanya, saya pengin mengungkap susahnya tinggal di kecamatan ini.

Kalau kalian belum tahu, saya kasih gambaran sedikit dulu tentang Kecamatan Munjungan biar kalian bisa membayangkan. Jadi, kalau kalian berada di pusat Kota Trenggalek, kalian butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk tiba di Kecamatan Munjungan.

Dilihat dari kondisi alam dan lingkungan, kecamatan ini menjanjikan pemandangan indah dan udara segar. Soalnya daerahnya masih alami, banyak banget pohon di hutan dan jauh dari pusat kota apalagi pabrik industri. Kalau ngomongin pantai di sini, wah, benar-benar mantap. Sayangnya, ada beberapa kekurangan yang membuat saya sebagai pendatang kesulitan beradaptasi di sini. Nampaknya kesusahan ini juga dirasakan oleh warga lokal maupun tamu yang berkunjung meski hanya beberapa hari.

Akses jalan terlampau sulit

Akses jalan menuju Kecamatan Munjungan nampaknya terinspirasi dari jalur roller coaster yang ada di wahana permainan. Eh, atau terbalik, ya? Wahana roller coaster yang terinspirasi dari jalan penuh tikungan ala pegunungan?

Kabar tentang akses jalan yang penuh tanjakan, turunan, dan tikungan tajam ini konon sudah tersebar di seluruh penjuru Nggalek. Nggak ada duanya. Buktinya, tiap kali saya memulai obrolan dengan warga Nggalek dan mereka tahu saya datang dari Munjungan, mereka selalu berdecak kagum. Mereka sekali lagi bertanya, “Bisa motoran di sana, Mbak?” Ya kali sudah 4 tahun saya di sana tapi nggak bisa naik motor melewati jalur itu.

Butuh waktu sekitar 45 menit untuk menempuh tanjakan, turunan, dan tikungan tajam dari lampu merah terakhir di Kecamatan Kampak hingga mencapai lampu merah pertama di Kecamatan Munjungan. Waktu ini bisa bertambah jika hujan turun di sana. Saran saya, buat para pengendara motor matic yang hendak ke sini, istirahatkan mesin dan rem motor sejenak di rest area yang tersedia.

Transportasi umum kurang memadai

Inilah yang membuat saya akhirnya memaksakan diri untuk berani mengendarai motor meski jalan di Kecamatan Munjungan penuh tantangan. Masalahnya, transportasi umum di sini masih kurang memadai. Ada sih angkutan umum dengan kendaraan semacam kol yang akan membawa penumpang ke arah Trenggalek kota. Namun, jumlahnya sangat terbatas dan kita pun perlu memesan sebelumnya. Ya ala-ala travel lokal gitu.

Sebenarnya ada kelebihannya juga, sih. Hanya saja angkutan umum ini hanya berangkat satu kali dalam sehari, yaitu di waktu pagi. Mereka beroperasi mulai jam 5 hingga maksimal jam 8 pagi. Memang ada satu atau dua angkutan yang berangkat agak siang sekitar jam 10, tapi itu nggak tiap hari ada. Dan mereka hanya berangkat jika dapat penumpang yang cukup banyak.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Angkutan-angkutan ini rata-rata kembali ke Munjungan sekitar jam 12 siang. Hanya ada beberapa angkutan yang kembali sekitar jam 3 sore. Oleh karena itulah habis pulkam dari Ponorogo, saya harus buru-buru balik ke Trenggalek biar dapat angkutan yang kembali siang hari.

Opsi lain, kita bisa menunggu di tepi jalan jika ada pick-up yang kebetulan mau ke kota dan bersedia membawa kita. Namun, namanya juga bukan angkutan umum, jadi biasanya kita cuma bisa menumpang hingga lampu merah Kampak. Padahal kalau mau ke terminal masih butuh waktu sekitar satu setengah jam lagi.

Sering banget pemadaman listrik

Inilah yang benar-benar bikin saya sedih bin galau. Gimana nggak sedih, saya pernah lho merasakan selama satu minggu penuh pemadaman listrik tiap sore hingga malam hari, dari malam hari hingga dini hari, dan bahkan dari tengah malam hingga pagi harinya. Sering kali saat listrik padam, sinyal WiFi dan data seluler ikut menghilang. Tentu saja hal ini sangat menghambat komunikasi jika ada kegiatan online.

Baca halaman selanjutnya

Listrik di Kecamatan Munjungan melalui jalur yang amat panjang…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 16 April 2023 oleh

Tags: jawa timurkabupaten trenggalekkecamatanKecamatan Munjungantrenggalek
Rezha Rizqy Novitasary

Rezha Rizqy Novitasary

Seorang perempuan, pengajar SMA, dan penikmat waktu pagi.

ArtikelTerkait

Pantai Gondo Mayit Blitar Jawa Timur Diselimuti Mistis Nyi Roro Kidul (Unsplash)

Pantai Gondo Mayit Blitar, Hidden Gem Memukau di Jawa Timur yang Tertutup Mistisnya Nama Nyi Roro Kidul

9 Januari 2024
Orang Malang dan Bojonegoro. (Unsplash.com)

Orang Malang dan Bojonegoro Salah Paham karena 4 Kata Lucu Ini

30 Juni 2022
Bahasa Mahasiswa Plat AG yang Bikin Orang Malang Bingung Sekaligus Ketawa

Bahasa Mahasiswa Plat AG yang Bikin Orang Malang Bingung Sekaligus Ketawa

7 November 2023
Terminal Hamid Rusdi Kota Malang Mati Suri: Nyaris Terbengkalai dan Sering Dipertanyakan Manfaatnya

Mati Surinya Terminal Hamid Rusdi Kota Malang: Nyaris Terbengkalai dan Sering Dipertanyakan Manfaatnya

11 Mei 2023
Surabaya, Tempat Tinggal Terbaik di Indonesia Hingga Kini (Unslash)

Setelah Berkeliling Indonesia dan Tinggal di Kota-Kota Besarnya, Saya Bersyukur Pernah Tinggal di Surabaya

14 Maret 2024
Kecamatan Sukolilo, Daerah Paling Underrated di Surabaya

Kecamatan Sukolilo, Daerah Paling Underrated di Surabaya

9 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.