Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Susahnya Tinggal di Kecamatan Munjungan Trenggalek: dari Akses Jalan yang Sulit hingga Sering Pemadaman Listrik

Rezha Rizqy Novitasary oleh Rezha Rizqy Novitasary
14 April 2023
A A
Susahnya Tinggal di Kecamatan Munjungan Trenggalek: dari Akses Jalan yang Sulit hingga Sering Pemadaman Listrik

Susahnya Tinggal di Kecamatan Munjungan Trenggalek: dari Akses Jalan yang Sulit hingga Sering Pemadaman Listrik (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Listrik di Kecamatan Munjungan melalui jalur yang amat panjang. Tiang listrik dan kabelnya melintasi jalur pegunungan. Jika hujan deras disertai angin kencang, dapat dipastikan pemadaman akan terjadi. Tentu saja tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

Pemadaman listrik juga bisa juga terjadi meski siang terang benderang nggak ada angin maupun hujan. Suatu kali penyebabnya ada monyet yang tersetrum kabel saat berloncatan di pepohonan. Hmmm, kasihan juga ya, ruang hidup si monyet terjajah gara-gara manusia.

Tempo pemadaman listrik di sini juga nggak main-main. Pernah hampir 12 jam lamanya listrik tak kunjung menyala. Pemadaman bahkan juga pernah terjadi saat bencana banjir singgah di Munjungan saat tengah malam. Kebayang nggak gimana repotnya?

Berbekal pengalaman ini, tiap sore saya jadi selalu waswas. Buru-buru mengisi daya laptop, hape, senter, mengisi tandon air, masak nasi, dan selalu berusaha untuk nggak menyetrika mendadak.

Nggak ada kos-kosan

Mencari kos-kosan seperti di kota besar adalah hil yang mustahal di kecamatan ini. Tahun lalu, baru saja ada kos-kosan buat laki-laki. Jumlahnya hanya ada satu di sini, lho. Sementara buat perempuan sama sekali nggak ada.

Biasanya pendatang akan mengontrak rumah bersama kawan lain. Namun, hal itu juga sulit dilakukan karena jika rekan satu kontrakan pindah kerja, otomatis dia sendirian di rumah itu. Dan itu nggak enak.

Opsi lain adalah tinggal serumah dengan warga lokal, seperti yang saya pilih empat tahun belakangan. Saya tinggal serumah dengan salah satu warga lokal di sini. Saya menyewa kamar dan juga membayar untuk makan. Kami tinggal seatap. Kadang menonton TV bareng, memasak sama-sama, dan menggunakan toilet yang sama. Tak jarang “ibuk kos” mengajak saya ikut pengajian atau kegiatan warga lain. Jadi semacam kayak anak angkat gitu, hehehe.

Perbedaan cuaca ekstrem

Kecamatan Munjungan berbatasan langsung dengan laut selatan. Bahkan “kosan” tempat saya tinggal, jaraknya hanya lima menit jalan kaki ke bibir pantai. Di malam hari saat bulan purnama ada di atas kepala, suara ombaknya yang menggelegar sampai di telinga saya. Serem, Gaes. Dan yang lebih seram lagi saat musim ombak dan angin kencang, bau amis dari lautan tersebar hingga permukiman warga dalam radius 500 meter. Titik air nampak jelas mengambang di sekitar lampu yang menyala di malam hari.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Cuaca di Munjungan juga cukup ekstrem. Hari ini panas terang hingga membakar tulang dan bikin mata silau, eh esoknya bisa turun hujan seharian dari pagi hingga malam. Setelah hujan berhari-hari hingga cucian susah keringnya, tiba-tiba panas datang dan kembali membakar kulit. Menurut pengamatan saya, nampaknya penyebabnya adalah siklus air di Munjungan yang berjalan dengan cepat karena wilayahnya sangat dekat dengan laut.

Nggak ada toko yang buka 24 jam

Mirip sama keadaan beberapa kecamatan pelosok lain, di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, nggak ada toko maupun apotek yang buka 24 jam. Sebenarnya sudah ada dua Indomaret di sini, tapi sering kali Indomaret ini sudah tutup jam 9 malam. Ada juga minimarket yang lumayan komplet, namun mereka sudah tutup jam 8 malam.

ATM terbatas

Dalam satu Kecamatan Munjungan yang luasnya kira-kira 154 kilometer persegi, hanya ada dua ATM yang ada di sini, yakni ATM BRI dan ATM Bank Jatim. ATM BRI punya tiga mesin yang berada dalam satu pintu, sementara ATM Bank Jatim hanya ada satu mesin. Sudah gitu, di pertengahan bulan tak jarang stok uang di ATM Bank Jatim sudah habis dan baru bisa beroperasi kembali tiga hingga empat hari kemudian.

Hanya ada satu SPBU

Iya, kalian nggak salah baca, hanya ada satu SPBU dengan ukuran standar di Kecamatan Munjungan, Trenggalek. SPBU ini nggak pernah buka malam hari, jadi kalau mau isi bensin, sebaiknya di pagi atau sore hari. Apalagi kalau sedang bulan Ramadan kayak sekarang ini, jam 4 sore biasanya sudah mulai tutup.

SPBU ini juga sering kali kehabisan stok BBM. Mungkin karena pengirimannya terlambat. Namun, anehnya saat stok BBM di SPBU habis, bensin-bensin di toko eceran masih banyak yang tersedia. Untungnya baru-baru ini nampak ada satu pom mini yang mulai dibangun.

Nah, itulah sebagian kesusahan yang saya rasakan sebagai pendatang di Kecamatan Munjungan, Trenggalek. Saya nggak memungkiri kesulitan-kesulitan di atas juga pasti dirasakan oleh warga lokal yang ada di sini.

Penulis: Rezha Rizqy Novitasary
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kabupaten Trenggalek Juga Punya Banyak Pendekar dan Sisi Gelap Ini Pernah Ada.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 16 April 2023 oleh

Tags: jawa timurkabupaten trenggalekkecamatanKecamatan Munjungantrenggalek
Rezha Rizqy Novitasary

Rezha Rizqy Novitasary

Seorang perempuan, pengajar SMA, dan penikmat waktu pagi.

ArtikelTerkait

Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang jawa timur

KRL Jabodetabek Bikin Iri Pekerja yang PP Jombang-Surabaya Naik Commuter Line Dhoho Setiap Hari

10 Juli 2025
Cerita Pahit 25 Tahun Hidup di Kabupaten Ngawi yang Aneh  Mojok.co

Cerita Pahit 25 Tahun Hidup di Kabupaten Ngawi yang Aneh 

9 Mei 2025
Jalan Gempol-Mojokerto, Jalan Paling Berbahaya di Jawa Timur

Jalan Gempol-Mojokerto, Jalan Paling Berbahaya di Jawa Timur

26 Agustus 2024
Pemkot Surabaya Wujud Penguasa Tidak Adil di Bulan Ramadan (Unsplash)

Pemkot Surabaya Tidak Adil. Kalau Acara Ramadan Wajib Izin, kenapa Parkir Liar Didiamkan Padahal Sudah Jelas Tanpa Izin

9 Maret 2024
Panduan Mengenalkan Kabupaten Ngawi Jawa Timur pada Masyarakat Awam yang Buta Jawa Timur

Panduan Mengenalkan Kabupaten Ngawi pada Masyarakat Awam yang Buta Jawa Timur

25 Januari 2024
5 Tempat Wisata Overrated di Kota Batu. Apanya yang Spesial, sih?

5 Tempat Wisata Overrated di Kota Batu. Apanya yang Spesial, sih?

9 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.