Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Surat Terbuka untuk Bapak Presiden dari Perempuan Adat

Indah Rahmasari oleh Indah Rahmasari
16 Agustus 2021
A A
Surat Terbuka untuk Bapak Presiden dari Perempuan Adat terminal mojok (1)
Share on FacebookShare on Twitter

Seandainya perempuan adat setenar Dinar Candy, so pasti aksinya akan jadi sorotan dan beritanya akan menjejali lini masa media sosial.

Halo, Pak Presiden yang rupawan dan nampak berwibawa. Bagaimana kabarnya? Semoga sehat sentosa dan anti terhadap korona, biar misi blusukannya menjadi misi mulia yang berhasil dijalani.

Perkenalkan, saya perempuan adat. Bapak bisa panggil saya dengan nama apa saja. Saya usulkan panggil saja Puan, tapi tanpa Maharani ya, Pak, karena saya tak mampu mengepakkan sayap kebhinekaan. Hehehe.

Sebenarnya saya ini sedang menanti kejutan pesta atau kado spesial untuk ulang tahun saya dan kawanan saya yang sudah terlewat beberapa hari lalu. Iya, tanggal 9 Agustus kemarin diperingati sebagai Hari Masyarakat Adat, bertepatan juga dengan malam satu Suro.

Bapak ingat, kan—kalaupun lupa, itu sih sudah biasa—kami masayarakat adat kerap dipandang sebelah mata tak punya reputasi seakan mataku tertutup (ada yang tahu lagunya nggak?).

Gini, Pak, lewat surat ini saya kepingin sambat. Meski saya tahu ini hanya buang-buang waktu, sih. Semoga sambat saya bisa jadi obat atau setidaknya bikin bapak-bapak pengeruk hutan kami tobat. Ups.

Ini masih masalah yang sama kok, Pak. Iya, masalah hutan adat kami yang telah tergusur oleh dongeng pertumbuhan ekonomi. Kami tahu, Pak, dalam kacamata Bapak kami tak sejahtera. Sehingga sebagai presiden, Bapak berupaya untuk menyejahterakan kami.

Lewat ekspansi perkebunan kelapa sawit Bapak memberi kami dongeng indah akan pertumbuhan ekonomi. Tentang cerita kehidupan mapan yang tercermin dari uang dan daya beli. Sebagai gantinya, hutan kami habis digunduli dan malapetaka datang tak henti-henti.

Baca Juga:

Isu Ijazah Jokowi Palsu Adalah Isu Goblok, Amat Tidak Penting, dan Menghina Kecerdasan, Lebih Baik Nggak Usah Digubris!

Rumah Pribadi Jokowi di Solo Memang Cocok Jadi Destinasi Wisata Baru

Ekspansi perkebunan kelapa sawit yang Bapak lakukan berlangsung melalui proses pengambilalihan tanah dan wilayah adat. Untuk kemudian ditetapkan menjadi tanah negara, dan selanjutnya pemerintah memberikan izin konsesi perkebunan di tanah dan wilayah adat kepada perusahaan-perusahaan raksasa.

Dari proses yang diselenggarakan telah menghilangkan akses atas tanah dan sumber daya alam. Belum lagi soal pencemaran sebagai akibat yang ditimbulkan. Udara kami tercemar, sungai kami tertimbun limbah, tanah dan sumber penghidupan kami tergusur. Masalah sosial dan rumah tangga pun tak luput terkena dampak. Jika saya jabarkan bisa menjadi kajian AMDAL dengan ratusan halaman.

Bapak tahu, kan, hutan bagi kami adalah segalagalagalagalanya?

Hutan itu kehidupan kami, Pak. Memberikan kayu untuk rumah-rumah kami. Memiliki peranan penting dalam pengaturan tata air. Tajuk-tajuk pohon di hutan membantu menyerap air hujan ke dalam tanah sehingga tak langsung tersapu turun ke lembah.

Hutan itu supermarket kami. Penyedia  makanan, obat-obatan, kayu bakar, dan segala kebutuhan pangan kami. Hutan juga tempat beribah kami, untuk sujud kepada pencipta semesta dengan menyokong kebutuhan ritual adat.

Bapak tahu? Bapak itu seperti Rangga, kami seperti Cinta, dan yang bapak lakukan itu JAHAT. Upaya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi seperti yang bapak dongengkan iku hcgjsuvjzxfhvgn. Silakan dimaknai sendiri.

Lewat surat ini, sebagai bagian dari warga negara Wakanda yang akan menyongsong kemerdekaan yang ke-76, kami memohon kepada Bapak Presiden yang terlihat wibawa, agar kami dapat menentukan nasib kami sendiri. Biar kami urus hutan kami sendiri. Beri kami hak sepenuhnya untuk hutan adat kami.

Kami minta, patuhi putusan MK 35/PUU-X/2012 yang menyatakan bahwa hutan adat bukan lagi hutan negara. Kami tak butuh pertumbuhan ekonomi yang Bapak gadang-gadang. Kami hanya butuh hutan kami.

Satu lagi ya, Pak. Kami masyarakat adat adalah bagian dari negeri Wakanda yang wonderful. Bahkan, kami sudah eksis sebelum negeri ini terbentuk, dan sekarang kami harus memohon untuk dapat diakui menjadi sejatinya masyarakat adat.

Sekian surat dari saya, Pak. Semoga Bapak tetap waras lahir dan batin, agar besok pas tanggal 17 bisa jadi pemimpin upacara.

BACA JUGA Jokowi Cuma Peduli Sama Gimmick Pakaian Adat, Bukan Masyarakat Adatnya.

Terminal Mojok merupakan platform Use Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: hutan adatJokowiperempuan adatPojok Tubir Terminalsurat terbuka
Indah Rahmasari

Indah Rahmasari

ArtikelTerkait

Saya Heran Pak Jokowi Heran dengan Kondisi Jalan Raya Solo-Purwodadi, kan Emang Udah Rusak dari Dulu, Pak!

Saya Heran Pak Jokowi Heran dengan Kondisi Jalan Raya Solo-Purwodadi, kan Emang Udah Rusak dari Dulu, Pak!

26 Juli 2023
Adu Derita Antara Juliari Batubara, Sisyphus, dan Pat Kai_ Siapakah yang Paling Sengsara_ terminal mojok

Adu Derita Antara Juliari Batubara, Sisyphus, dan Pat Kai: Siapakah yang Paling Sengsara?

15 Agustus 2021
Konser Coldplay Cuma Sehari di Jakarta, Harusnya Pemerintah Sadar Diri dan Berbenah xyloband

Surat Terbuka untuk Fans Coldplay yang Nggak Balikin Xyloband: Nggak Apa-apa kok, Beneran, tapi Ingat, Lemah Teles!

25 November 2023
Biarkan Kalau Pemerintah Suka Bikin Istilah-istilah Baru: Dari PSBB hingga PPKM terminal mojok.co

Terserah kalau Pemerintah Suka Bikin Istilah-istilah Baru, seperti PSBB hingga PPKM

12 Agustus 2021
jadi presiden selama sehari lambang negara jokowi nasionalisme karya anak bangsa jabatan presiden tiga periode sepak bola indonesia piala menpora 2021 iwan bule indonesia jokowi megawati ahok jadi presiden mojok

3 Cara Memupuk Nasionalisme selain Menyanyikan ‘Indonesia Raya’

24 Mei 2021
Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok! 4 Bakat SpongeBob Lain yang Masih Terpendam Selain Jadi Koki terminal mojok.co

Mereka yang Bikin Teori Konspirasi tentang Kartun Adalah Orang Paling Goblok!

1 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.