Saya baru saja membaca artikel di Terminal Mojok yang membahas tentang Kota Semarang lebih superior ketimbang Cikarang. Sebelumnya, penulis yang sama juga mengklaim Semarang lebih superior dari Jogja. Nah, biar Semarang nggak terlalu merasa superior sendirian, saya dengan senang hati akan memperkenalkan Kota Surabaya.
Kalau parameternya hanya sesuatu yang terlihat di permukaan saja. Surabaya tentu lebih superior dari Semarang. Lantaran tulisan ini terinspirasi dari artikel Mas Arif, sebelum membaca lebih jauh, teman-teman perlu membaca artikel Mas Arif di sini.
#1 Kebersihan Surabaya melebihi Semarang
Kita mulai dari hal yang paling mudah dilihat oleh mata telanjang yaitu kebersihan. Mas Arif, dalam artikelnya, mengatakan Kota Semarang meraih penghargaan Adipura sebanyak enam kali. Iya, Semarang memang satu-satunya kota yang mendapatkan penghargaan tersebut selama enam kali berturut-turut.
Ya elah, kalau cuma enam kali jangan merasa sombong dulu. Sebab, Surabaya adalah kota dengan penghargaan Adipura sembilan kali berturut-turut. Boleh dibilang satu-satunya kota besar dengan penghargaan terbanyak di Indonesia.
Nggak hanya itu ya, Semarang memang meraih kota terbersih tingkat ASEAN pada 2022. Mohon maaf sekali, dua tahun sebelumnya, Surabaya juga pernah mendapatkan penghargaan yang sama di level ASEAN. Bahkan, Kota Pahlawan menjadi satu dari tiga kota di dunia yang mendapatkan penghargaan The Sustainable Cities and Human Settlements yang dukung penuh oleh PBB. Dunia ya ini levelnya, bukan Asia Tenggara lagi.
Ada lagi. Kota industri seperti Surabaya yang memiliki banyak pabrik skala nasional hingga internasional ini, meraih penghargaan kota dengan udara terbersih di Asia Tenggara. Kalau Anda tidak percaya udara bersih, itu soal lain, yang jelas penghargaan tersebut diberikan dan nyata adanya.
#2 Wisata sejarah
Pernyataan lain yang dijadikan patokan kalau Semarang lebih superior dari Cikarang adalah wisata sejarah. Apalagi usia Kota Semarang lebih tua dari Cikarang. Lho ya, kalau bahas umur Surabaya jelas jauh lebih tua. Semarang di tahun 2023 ini berusia 475 tahun, Surabaya sudah berusia 730 tahun. Sini, salim dulu.
Perkara tempat bersejarah pun jangan ditanya lagi. Mulai dari Jembatan Merah yang sudah dibangun sejak 1895, ada gedung Internatio dibangun pada 1850, gedung Siola, Tugu Pahlawan, Penjara Kalisosok warisan Belanda, hingga gedung cerutu yang melegenda sejak tahun 1925. Piye, mau saingan kota tua yang kek mana lagi?
Ini baru bahas gedung, belum cerita soal bunker warisan kolonial, lho ya. Dan semua banguanan bersejarah yang saya sebutkan tadi masih berdiri kokoh hingga hari ini. Nggak hanya itu, tempat bersejarah era kemerdekaan juga banyak di Surabaya, sebut saja Tugu Pahlawan, Hotel Majapahit (dulu Hotel Orange), dan rumah Sukarno.
Jangan lupa, Surabaya dan Semarang adalah dua kota yang memiliki warga keturunan Tionghoa terbanyak di Indonesia. Jadi, jika Semarang memiliki kelenteng seperti Sam Poo Kong, Surabaya pun banyak kelenteng. Sedikitnya, ada empat kelenteng tertua di yang dibangun pada abad ke-19 yaitu Kelenteng Hok An Kiong, Boen Bio, Sanggar Agung, dan Hong Tek Hian.
Baca halaman selanjutnya….
Sudah sewajarnya kalau Semarang minder sama Surabaya