Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Suka Duka Menjadi Mahasiswa “Nglaju”

Dewi Ainin oleh Dewi Ainin
10 Juli 2019
A A
nglaju

nglaju

Share on FacebookShare on Twitter

“Eh, kamu sekarang kuliah di mana sih?”

“Di Universitas bla bla bla.”

“Oh, ngekos di mana?”

“Aku nglaju aja kok.”

“Haa, nglaju? Kok nggak ngekos aja? Kan lumayan jauh tuh kalau dari rumah.”

“Hehe iya, cuma satu jam kok perjalananya.”

“Memangnya nggak capek apa?”

“Hehe, nggak kok.”

Baca Juga:

Mengenang Lifebuoy Clear Skin, Pionir Sabun Batang untuk Atasi Jerawat

Suka Duka Bekerja di Restoran

Ya jelas capek dong. Hadeh, gitu aja ditanyain, perhatian banget. Padahal cuma pura-pura sok kuat. hihi

Memangnya kenapa sih kalau jadi anak kuliah atau mahasiswa yang nglaju? Ketika ditanya perihal jodoh, eh kuliah pasti ada pertanyaan seperti itu, mengenai tempat tinggal saat kuliah. Ya, pertanyaan itu muncul karena mahasiswa memang identik dengan rumah kos, apalagi yang tinggalnya jauh dari rumah, bisa luar provinsi bahkan luar pulau. Masa iya, mereka harus menyebrang pulau dahulu pakai kapal atau naik pesawat supaya bisa ikut-ikutan melakukan kegiatan nglaju?

Padahal jadwalnya pagi dan pulangnya bisa sampai sore. Yang ada waktu, tenaga, dan uangnya cuma habis buat diperjalan doang dong. Malah nggak jadi kuliah nanti. Kecuali bagi yang kaya raya dan gak akan habis hartanya sepuluh turunan, atau punya pesawat pribadi, dan juga kampus itu milik simbahnya sendiri, bisa bebas kapan berangkatnya. Sobat misqueen can’t relate—sama. wkwk~

Sebelumnya, apa sih arti dari kata nglaju itu? Jadi, arti dari nglaju yaitu pergi ke suatu tempat atau kota lain di pagi hari dan pulang di sore hari, bahkan bisa sampai malam hari, alias pergi pagi pulang kembali, ke rumah. Biasanya, nglaju dilakukan oleh orang yang jarak antara rumah dengan tempat yang dituju tidak begitu jauh, atau masih bisa dijangkau dengan kendaraan.

Selain itu, biasanya juga dilakukan oleh orang-orang yang memang tidak terbiasa dengan ngekos dan agar mereka tetap bisa berkumpul bersama keluarganya, meskipun jarak yang ditempuh lumayan jauh, sejauh lubuk hatiku yang paling dalam. Ada juga karena biaya yang dikelurkan untuk ngekos lebih mahal daripada biaya nglaju, dan juga tidak diperbolehkan ngekos oleh orangtuanya.

Menjadi mahasiswa yang nglaju sama halnya seperti yang ngekos, banyak suka maupun dukanya, maksudnya plus minusnya. Mau suka apa dukanya dulu nih yang dibahas, gaes? Ada arti dari pepatah yang mengatakan “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian ditinggalkan.” Heessss ramashookkk, haha. Berarti minusnya dulu aja, ya.

Minus atau duka dari mahasiswa yang nglaju, diantaranya yaitu apabila mendapat jadwal kuliah pagi, mereka harus mandi dan berangkat sangat pagi dengan menahan dinginnya udara pagi yang melebihi sikapnya. Jika waktu tempuh sampai di kampus satu jam, maka berangkatnya hrus satu jam sebelum masuk kelas, agar tidak terlambat dan masih ada waktu jika terjadi apa-apa di jalan.

Yang dikhawatirkan apabila bangunnya kesiangan, dasar kalean! Apalagi jika mendapati dosen yang disiplin, ketika telat melebihi waktu toleransi, maka mahasiswa mendapatkan perintah untuk mengunci pintu dari luar alias gak boleh masuk- fufufu. Tetapi apa yang terjadi? Saat sudah sampai kampus, kelas masih kosong, malah lebih awal sampainya daripada dosennya maupun yang ngekos di sekitar kampus- heuheu gimana eh, tertib.

Selain itu, sering juga mendapatkan prank dari dosen, yaitu sampai kelas dosen tidak masuk alias libur, padahal hanya satu mata kuliah tok. Berangkatnya sudah kesusu-susu dari rumah, eh, sampai tempat ternyata zonk. Hadeh! Percuma berangkat, ngabisin bensin dan tenaga aja, mending rebahan di rumah.

Untuk menjadi mahasiswa nglaju juga harus lebih teliti terhadap barang bawaan, jangan sampai ada yang ketinggalan. Misalnya ada tugas yang harus dikumpulkan, kalau sampai ketinggalan, masa harus balik lagi ke rumah dengan jarak yang lumayan? Waktunya nanti habis diperjalanan, percuma.

Selain itu juga harus mempersiapkan stamina. Karena kalau nglaju bakalan terkena panas maupun hujan, dan juga terkena polusi udara tentunya, sehingga mengakibatkan kulit menjadi belang, kusam, dan jerawatan, glowing yang tertunda. Apalagi jika terjebak macet, mau tidak mau harus menikmatinya. Kecuali untuk yang menggunakan kendaraan umum, seperti bus maupun angkot, lumayan terlindungi, meskipun kadang terjebak macet lebih parah daripada pakai motor. hehe

Minus lainnya menjadi mahasiswa nglaju yaitu apabila sewaktu di tengah perjalanan mendapati permasalahan terhadap motornya, entah macet karena mesinya atau kehabisan bensin, ban bocor, dan lain-lain. Kadang bingung juga, apalagi terjadi pada cewek yang kurang tahu perihal otomotif, yang dilakukan hanya berharap ada malaikat tanpa sayap yang mau nolongin. Agar terhindar dari hal-hal tersebut, sebaiknya cek kendaraan terlebih dahulu dan banyakin berdoa.

Hal yang ditakutkan ketika menjadi mahasiswa nglaju yaitu apabila pulang malam dan melewati jalan yang sepi dan gelap. Kadang jalan tidak kelihatan, takutnya jika ada begal yang mengikuti. Kalaupun bertemu begal dan dibacain ayat kursi, nanti malah diketawain, dipikir ngusir setan? Maka pilihannya kalau gak ngebut, ya pasarah aja. Sambil berdoa keselamatan dan teriak-teriak minta tolong. Ngeri euy~

Dan yang terakhir, sosialisasi di lingkup kampus menjadi berkurang karena biasanya mahasiswa yang nglaju ingin cepat-cepat pulang ke rumah, takut terjebak macet yang bisa mengakibatkan pulang kemalaman sampai rumah. Serta apabila mengerjakan PR sebagian mahasiswa nglaju tidak bisa fokus mengerjakan apabila tidak dikerjakan di rumah sendiri, aku pun~

Namun, di balik duka yang mendalam tersebut, ada suka atau plus ketika menjadi mahasiswa yang nglaju. Antara lain yaitu, dengan nglaju bisa pulang setiap hari, bertemu keluarga, membantu pekerjaan rumah, tidak antri di kamar mandi, bisa menikmati masakan ibu yang pastinya tidak ada yang menandinginya, dan juga bisa bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Biaya yang dikeluarkan mahasiswa yang nglaju daripada yang ngekos yaitu lebih sedikit. Paling hanya biaya untuk beli bensin dan uang jaga jika terjadi masalah dengan motornya. Karena gak harus sewa kamar dan juga mikir apa yang akan dimakan, karena di rumah telah tersedia. Bisa bawa bekal dari rumah, karena tahu kalau di kampus jajanannya mahal, harganya bisa dua kali lipat dari harga di rumah. Jadi lebih hemat uang jajan lah. Wqwq~

Selain itu, nilai plus dari nglaju yaitu menjadi hafal jalan-jalan yang ada, apalagi ketika mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan. Bahkan urutan lampu lalu lintas sampai lubang-lubang di jalan pun menjadi hafal, karena sudah terbiasa melewatinya bersama. Dan juga hal itu menambah wawasan dan trik-trik cara berkendara yang baik, serta kesabaran dan kemandirian saat berada di jalan.

Itulah pendapat saya mengenai suka duka atau plus minus terhadap mahasiswa yang nglaju, karena aku pun merasakan demikian, hehe. Eh, kalian termasuk yang mana? Mahasiswa nglaju atau ngekos?

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: mahasiiswanglajuRemajasuka duka
Dewi Ainin

Dewi Ainin

ArtikelTerkait

twitter #DearMeTenYearsAgo

#DearMeTenYearsAgo: Seperti Bermetamorfosis, Alay adalah Fase Kehidupan

29 Mei 2019
Tenang, Setiap Masalah Member dan Staf JKT48 Pasti Ada Jalan Keluarnya terminal mojok.co

Belajar Pendidikan Seksual dari Lagu-lagu JKT48

21 September 2020
basa-basi

Basa-Basi Orang Indonesia yang Bikin Keki

7 Juli 2019
Rindu Acara Radio yang Fasilitasi Galau dan Patah Hati para Remaja terminal mojok.co

Rindu Acara Radio yang Fasilitasi Galau dan Patah Hati para Remaja

2 Februari 2022
Sebagai Anak Tengah, Saya Muak pada Glorifikasi Sulung dan Bungsu terminal mojok.co

Kalau Jakarta Punya PSBB, Ayah Protektif Punya PABB: Pembatasan Asmara Berskala Besar

15 April 2020
Tipe-tipe Pengunjung yang Menyebalkan ketika Berada Di Hadapan Kasir Terminal Mojok

Suka Duka Kasir Retail, Profesi yang Dianggap Remeh

6 Februari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.