Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Suka Duka Menerima Gaji Dalam Mata Uang Asing: Bahagia Tapi Kepikiran Nilai Rupiah

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
28 Agustus 2019
A A
mata uang asing

mata uang asing

Share on FacebookShare on Twitter

Bekerja di perusahaan ternama dan global—berpusat di luar negeri dan ada di beberapa negara—menjadi cita-cita sebagian orang, mulai dari lulusan baru sampai dengan yang sudah memiliki pengalaman bekerja. Alasannya beragam, ada yang memang ingin hidup mandiri sekaligus berkarya di luar negeri, bisa juga karena materi atau benefit yang lebih besar, terakhir agar peluang jalan-jalan ke luar negeri lebih besar.

Begini, jika kantor tempat kita bekerja ada di beberapa negara biasanya kesempatan untuk mengunjungi kantor di negara lain juga terbuka, apalagi jika ada projek tertentu dan terbilang baru juga untuk posisi tertentu. Meski tidak secara mutlak atau pasti, paling tidak peluang itu ada. Lain halnya ketika bekerja di kantor mana pun lalu ada bonus jalan-jalan ke luar negeri—reward—tentu hal itu lain cerita.

Selain itu, akan jadi cerita lain jika benefit juga gaji yang ditawarkan bukan dalam mata uang domestik—rupiah—melainkan mata uang yang biasa dipakai secara global atau internasional, salah satunya adalah US Dollar seperti halnya abang ipar saya yang bekerja di salah satu perusahaan ternama asal Rusia. Benefit yang didapatkan sudah tentu melebihi ekspektasi.

Ditambah jalan-jalan ke beberapa negara juga menjadi alasan ipar saya bertahan cukup lama di perusahaan tersebut. Rusia, Selandia Baru, bahkan Republik Kenya di Afrika pun pernah dikunjungi dalam rangka perjalanan dinas sekaligus ada projek baru di sana yang harus segera diselesaikan. Walau mumet, tapi tetap bisa belajar ilmu baru di negeri seberang.

Soal benefit pun tidak perlu diragukan lagi, karena dia menerima dalam mata uang US Dollar. Menurutnya, dia akan merasa senang jika nilai mata uang dolar sedang melambung tinggi. Bagaimana tidak, secara otomatis ketika dikonversi ke rupiah pastinya akan menjadi lebih besar nominal yang didapat tanpa harus menunggu kenaikan gaji.

Meskipun begitu, di waktu yang sama ipar saya dihadapkan kepada perasaan dilematis. Memang benar dia senang karena sewaktu nilai dollar naik, otomatis rupiah yang dia dapat juga naik—berbanding lurus. Namun, sebagai orang Indonesia walau belum banyak berkontribusi bagi negara, ada situasi yang membuatnya berpikir nominal yang dia dapat dalam mata uang rupiah mungkin terbilang besar, tapi hal tersebut juga berpotensi melemahkan nilai rupiah.

Akhirnya, langkah yang diambil adalah bersyukur. Selain bijak, cara ini juga membuat rezeki yang diberi bertambah, toh? Bukan hanya materi tapi juga mencakup beberapa aspek dalam kehidupan.

Selain abang ipar saya yang bekerja untuk salah satu perusahaan asal Rusia, ipar saya yang lain juga memilih bekerja di negeri orang lain untuk posisi akuntan sekaligus auditor di salah satu yayasan ternama, tepatnya di mana salah satu perusahaan otomotif Mercedes Benz berasal—Jerman. Upah yang didapat pun dalam bentuk mata uang Euro. Sejak kecil, ipar saya memang bercita-cita bekerja di luar negeri dan ingin hidup mandiri.

Baca Juga:

Sisi Gelap Bekerja di FnB Tangerang: Gaji di Bawah Standar, Owner Bengis, Caci Maki Dinormalisasi, hingga Mental yang Hancur

Menengok Seberapa Besar Gaji Orang Pelayaran kok Bisa Arogan dan Kemaki Gitu

Dia merasa senang karena bisa bekerja seperti dan di posisi sesuai dengan yang diharapkan. Kurang lebih dia sudah bekerja selama 15 tahun lamanya. Pulang ke Indonesia pun terbilang jarang karena selalu dihadapkan dengan tiket pesawat yang terlampau mahal. Meski begitu, tetap dalam periode tertentu pasti akan pulang ke kampung halaman di Indonesia. Salah satu yang ia rindukan sudah tentu beberapa makanan khas Indonesia yang tidak didapat di negara tempat ia mengais rezeki.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa negara di benua Eropa memiliki standar penghasilan yang terbilang tinggi dengan pajak penghasilan yang tinggi pula. Dilansir dari moneysmart.id, bahkan Jerman menjadi salah satu negara di benua Eropa yang memiliki pajak penghasilan terbilang tinggi. Jadi, ipar saya selalu perlu persiapan yang lebih matang dalam menghadapi pajak penghasilan rutin tiap pelaporannya.

Mau bagaimana pun, pajak penghasilan harus selalu dilaporkan dan dibayarkan jika memang ada yang harus disetor ke negara atau pemerintah setempat—di mana pun kaki berpijak. Biarpun begitu, dengan segala kesenangan dan kendala yang dihadapi saat bekerja, kedua ipar saya tetap menikmati pekerjaannya dengan bayaran bukan menggunakan mata uang Rupiah.

Dan mereka berdua pun memiliki harapan yang sama, kelak ingin dapat berkontribusi untuk negara asal tempat mereka dibesarkan, Indonesia. (*)

BACA JUGA Pelantikan Anggota DPRD Naik Angkot: Sekalian Saja Tiap Hari Naik Angkot! atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: dolargajimata uangmercedes benzpekerja asingtenaga kerja indonesia
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

kerja negosiasi gaji gaji sule di awas ada sule mojok

Menghitung Gaji Sule sebagai PRT Keluarga Bramantyo

20 November 2020
Kerja Sampingan Jadi Penulis Boleh Saja, tapi Jangan Kerja Sembarangan

Kerja Sampingan Jadi Penulis Boleh Saja, tapi Jangan Kerja Sembarangan

23 April 2024
WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau

WNI Pindah Negara Itu Nggak Salah, Justru Tindakan Tersebut Amat Rasional, Rumput Tetangga Kali Ini Beneran Lebih Hijau

13 Juli 2023
Gaji Rp5 Juta di Jakarta Itu Layak Banget, Percaya Aja Dulu Terminal Mojok

Gaji Rp5 Juta di Jakarta Itu Layak Banget, Percaya Aja Dulu

11 Oktober 2022
Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

Menghitung Penghasilan Minimal setelah Menikah biar Dapur Aman dan Tetap Bahagia

2 September 2022
Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus Mojok,co

Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus

29 Mei 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.