Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sudah Benar Harlah Satu Abad NU Digelar di Sidoarjo, Bukan di Madura

Akbar Mawlana oleh Akbar Mawlana
8 Februari 2023
A A
Sudah Benar Harlah Satu Abad NU Digelar di Sidoarjo, Bukan di Madura

Sudah Benar Harlah Satu Abad NU Digelar di Sidoarjo, Bukan di Madura (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tepat tanggal 7 Februari 2023, NU merayakan harlah satu abadnya di Sidoarjo. Dan bagi saya, pilihan kota Sidoarjo sebagai tempat harlah NU sangat tepat. Setidaknya, ketimbang Madura.

Bentar, jangan ngamuk dulu. Saya bilang begitu bukan karena Madura tidak mempunyai basis NU, justru NU adalah basis utama masyarakat Madura. Makanya kalau bertanya apa agama orang Madura, jawabnya ya NU, begitulah cerita anekdot yang tersebar di masyarakat.

Bahkan, jika melacak histori berdirinya NU, tidak bisa lepas dari peranan KH. Syaikhona Kholil Bangkalan. Beliau memiliki peran dalam hal meyakinkan KH Hasyim Asy’ari untuk mendirikan NU. Kisahnya berawal dari keresahan para ulama dengan adanya kelompok yang menentang ajaran ahlus sunnah wal jamaah, sehingga datang ke Bangkalan.

Singkat cerita, KH Syaikhona Kholil meminta Kiai As’ad untuk mengirimkan tongkat dan tasbih pada KH Hasyim Asy’ari dengan waktu yang berbeda. Melalui pemberian tongkat dan tasbih dari KH Syaikhona Kholil, akhirnya KH Hasyim Asy’ari memiliki tekad bulat untuk mendirikan Jam’iyah Ulama, yang nantinya berganti nama menjadi NU.

Bisa disimpulkan bahwa orang Madura mempunyai hubungan kuat dengan NU. Meski demikian, saya tidak setuju kalau Madura menjadi lokasi pelaksanaan satu abad NU. Apakah Madura nggak punya tempat yang cukup baik dan luas untuk mengadakan Harlah NU? Wo ya jelas punya. Tapi bukan itu alasan saya.

Jalan yang remuk

Alasan saya adalah satu: akses jalan.

Ketidaksetujuan saya berawal dari kondisi kemacetan di daerah Sidoarjo dan sekitarnya. Bahkan, saya sempat terkejut saat melihat di media sosial kondisi kemacetan panjang di tol Surabaya-Sidoarjo. Nah, saya jadi berpikiran kalau di Sidoarjo yang akses jalannya lebar dan bisa melewati tol saja masih macet, bagaimana dengan Madura dengan kondisi jalannya belum lebar?

Jangankan untuk mengadakan acara satu abad NU, di kondisi biasa saja, terkadang di Madura sudah macet. Kemacetan biasa terjadi ketika truk besar bermuatan berat melintasi jalan raya dengan pelan.

Baca Juga:

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Dengan laju truk pelan dan ukurannya besar, alhasil kendaraan lain di belakangnya sulit mendahului. Akibatnya, akan menyebabkan kondisi lalu lintas padat merayap. Belum lagi ketika melintasi daerah pasar tumpah, sudah barang tentu kemacetan menjadi semakin runyam. Sebab, kondisi pasar tumpah yang ramai, semakin diperparah dengan akses jalan kurang lebar. Sehingga, kemacetan menjadi semakin tidak terbendung.

Jadi, bisa kita bayangkan sendiri kalau satu abad NU diadakan di Madura, macetnya akan lebih parah daripada di Sidoarjo. Bahkan, bisa-bisa kemacetan sudah mulai terjadi sebelum memasuki gerbang jembatan Suramadu.

Akses jalan yang tak memadai

Belum lagi Madura tidak punya akses jalan yang banyak seperti Sidoarjo. Banyaknya akses jalan menuju Sidoarjo, membuat polisi bisa merekayasa jalur lalu lintas agar macet tidak menjadi parah. Sedangkan, akses menuju Madura hanya dua, yakni daerah Tangkel dan daerah Kamal. Alhasil, sulit bagi polisi untuk merekayasa lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

Kondisi semakin runyam apabila melihat jalan di Madura yang bergelombang dan penuh lubang. Saya kasihan kalau orang luar yang akan menuju satu abad NU nantinya akan mabuk darat, akibat melintasi jalan raya yang tidak bersahabat. Bisa-bisa saat acara satu abad NU justru tidak bisa menikmatinya dengan khidmat karena puyeng dan lemas.

Jangankan orang luar, saya saja sebagai orang Madura yang terbiasa melintasi jalan raya di Madura, terkadang masih mabuk darat akibat jalan lubang dan bergelombang. Akhirnya membuat saya terkadang harus minum Antimo. Bahkan, saya juga pernah mau jatuh saat menaiki sepeda motor ketika melintasi jalan raya.

Pesan saya sih. perbaiki dulu jalan rayanya. Bukan hanya memperbaiki jalan bergelombang dan berlubangnya, tapi perlebar jalan rayanya agar akses untuk mendahului kendaraan menjadi lebih mudah. Setidaknya dengan memperbaiki jalan rayanya, bisa memberikan kenyamanan. Misal suatu saat nanti ada wacana acara NU diadakan di Madura, setidaknya dari akses sudah siap. Itu dulu aja deh.

Sidoarjo pas banget

Alasan lain yang menjadikan saya lebih setuju menempatkan Sidoarjo sebagai tempat satu abad NU adalah posisinya berada di tengah-tengah. Sehingga, lebih mudah dijangkau dan tidak memakan waktu lama daripada harus di Madura. Ditambah lagi akses transportasi ke Sidoarjo juga beragam, bisa menggunakan bus, kereta api, dan pesawat. Sedangkan, kalau ke Madura hanya bisa menggunakan bus.

Dengan kata lain, akses ke daerah ini masih tidak variatif. Itu sebabnya saya setuju dengan ide Bupati Sumenep untuk mengaktifkan kembali rel kereta api di Madura. Dan kalau perlu membuat rel kereta api di atas laut yang menghubungkan rel kereta api Madura dengan rel kereta api Surabaya, agar mobilisasi lebih mudah. Apakah itu mungkin? Ya nggak tahu, kan saya usul dulu. Misal mungkin ya baiknya digas, kalau nggak ya cari cara lain lah.

Ya, semoga persoalan jalan raya di Madura bisa segera diperbaiki. Dengan begitu, andai nanti-nanti menjadi lokasi harlah NU selanjutnya, bisa memberikan kenyamanan bagi orang luar yang mau menghadirinya.

Kalau masalah jarak yang jauh, bagaimana? Tenang saja, orang NU cintanya kuat. Jangankan persoalan jarak, darah dan nyawa saja rela demi melindungi Indonesia tercinta.

Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Duka di Balik Gemerlap Toko Kelontong Madura

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2023 oleh

Tags: akses jalanharlah satu abad NUmaduraSidoarjo
Akbar Mawlana

Akbar Mawlana

Mahasiswa yang gemar gelisah dan menulis.

ArtikelTerkait

Banyak Tugu di Bangkalan Madura Jadi Tak Bermakna karena Pemerintahnya Tak Bisa Kerja Mojok.co

Banyak Tugu di Bangkalan Madura Jadi Tak Bermakna karena Pemerintahnya Tak Bisa Kerja

26 Oktober 2024
Terminal Bungurasih Momok bagi Pengguna Jalan Raya Waru Sidoarjo, Macet Ora Umum! Mojok terminal bungurasih surabaya

Terminal Bungurasih Momok bagi Pengguna Jalan Raya Waru Sidoarjo, Bikin Macet Ora Umum!

24 Februari 2024
Meluruskan Pandangan tentang Carok: Sisi Humanis di Balik Tindakan yang Dianggap Sadis madura

Meluruskan Pandangan tentang Carok: Sisi Humanis di Balik Tindakan yang Dianggap Sadis

4 Mei 2023
Baliho Caleg di Jalan Tangkel-Suramadu Malah Bikin Saya Ogah Nyoblos. Mending Balihonya Direvisi Sekarang, Pak/Bu!

Baliho Caleg di Jalan Tangkel-Suramadu Malah Bikin Saya Ogah Nyoblos. Mending Balihonya Direvisi Sekarang, Pak/Bu!

14 Januari 2024
Sebagai Warga Bangkalan, Saya Iri pada Sampang Madura yang Diam-diam Mulai Berbenah. Bangkalan Lewat!

Sebagai Warga Bangkalan, Saya Iri pada Kabupaten Sampang yang Diam-diam Mulai Berbenah. Bangkalan Lewat!

25 Oktober 2024
Tinggal di Bangkalan Madura Bikin Saya Sadar, Nggak Semua Orang Bakal Cocok Tinggal di Sini Mojok.co

Nestapa Mahasiswa Asal Bangkalan yang Mendapat Tugas Kuliah Review Kebijakan Unggulan Daerahnya: Bingung dan Malu karena Nggak Ada yang Bisa Dibanggakan

9 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.