Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Suara KPI Adalah Suara Tuhan, Nggak Usah Protes kalau Mereka Seenaknya Sendiri

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
10 September 2021
A A
Sumber gambar Pixabay

Sumber gambar Pixabay

Share on FacebookShare on Twitter

Kadang saya bertanya-tanya, kok bisa-bisanya rakyat plus namdua sebal dan marah pada Komisi Penyiaran Indonesia. Sebab, saya melihat, mereka yang meradang ini tidak tahu diri. Mereka tidak memahami kehadiran badan yang luar biasa penting bagi Indonesia. Tapi maklum saja, karena KPI adalah badan yang terlalu mulia bagi masyarakat kurang beradab seperti kita-kita ini.

Geger Gedhen KPI

Tentu saya menyoroti geger gedhen yang melibatkan badan ini. Dua geger gedhen lebih tepatnya. Pertama adalah kasus pelecehan seksual yang terjadi di dalam kantor KPI. Yang kedua tentu kehadiran Saipul Jamil di televisi. Keduanya mendapat respon negatif dari masyarakat. Dan membuat badan ini menjadi pesakitan moral.

Perkara pelecehan seksual ini benar-benar menampar wajah kita. Dalam benak kita, bagaimana mungkin para anggota badan ini melakukan tindakan kurang ajar ini. Apalagi pelecehan yang dilakukan benar-benar terlalu hina. Menelanjangi dan merundung sesama anggota badan ini seperti terlalu out of the box. Bukan menormalisasi perundungan dan pelecehan. Tapi, kok tidak lebih baik dari sekumpulan anak SMA yang kurang ajar ya?

Yang kedua tentu perkara Saipul Jamil. Sosok fenomenal ini telah bebas dari penjara. Sedikit mengingatkan, Saipul Jamil dipenjara karena kasus pemerkosaan anak di bawah umur. Tentu kita tidak terima, mengapa seorang pemerkosa anak bisa tampil di televisi. Bahkan disambut layaknya pemenang medali olimpiade.

Badan ini sendiri terkesan lambat mengatasi perkara Saipul Jamil ini. Seolah menanti masyarakat meradang dan membuat petisi untuk mencekal Saipul Jamil. Dan sekali lagi, seluruh jari menunjuk badan ini dengan marah.

Berpura-pura Bodoh

Nah, mari kita melihat situasi kali ini. Mengapa KPI berperilaku goblok seperti itu? Apakah badan ini tidak bosan menjadi antagonis di tengah rakyat? Mari kita sadari bersama alasan di balik sikap badan ini. Sebab, dengan memahami ini, kita bisa menerima badan ini lebih dari kelompok manusia sok moralis.

KPI berperilaku menyebalkan karena satu hal: karena mereka bisa dan mau. Mereka adalah kompas moral masyarakat Indonesia. Bahkan tanpa sadar kita mengamini ini. Seluruh rakyat Indonesia telah menerima badan ini sebagai sumber hukum moral kita. Dengan kata lain: Vox KPI Vox Dei, atau suara KPI adalah suara Tuhan!

Sekarang kita lihat, siapa yang kita beri ruang untuk mengendalikan konsumsi informasi dan hiburan kita? Tentu KPI. Kita memasrahkan kebutuhan sosial dalam lingkup audio dan visual kepada badan ini.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Badan ini berhak mengatur itu semua. Dan pada akhirnya, kita berpasrah pada keputusan badan ini serta memohon mereka memberi tayangan yang pantas bagi rakyat. Nah, sekarang sudah jelas kan siapa yang membangun relasi kuasa antara rakyat dengan KPI? Ya rakyat sendiri.

Kita lihat sekarang, bagaimana KPI mempromosikan Saipul Jamil sebagai “duta” edukasi bahaya predator. Pasti kita hanya bisa mengumpat mendengar ini. Tapi bagi KPI, inilah cara paling mutakhir dan paling relevan hari ini. Dan akhirnya kita menurut saja kan? Tidak banyak yang kita lakukan untuk mematahkan logika ra mashoook ini.

Sensor Hal yang Nggak Jelas

Apalagi bicara yang sudah-sudah. Dari bikini Sandy di Spongebob Squarepants, duel Naruto, sampai rokok dalam film kena sensor. Tapi, sinetron azab yang kelewatan ngawurnya serta sinetron yang menunjukkan percumbuan lolos sensor. Kenapa bisa begitu? Ya karena KPI bisa mengatur apa yang mereka pikir pantas dan tidak. Kalau JRX bilang “punk og”, kalau KPI ya “KPI og!”

Kita memberi kepercayaan seluas-luasnya kepada badan ini untuk melakukan sensor dan memutuskan tayangan yang kita terima. Bahkan saat keputusan KPI terlihat tidak masuk akal, kita masih memberi kepercayaan pada mereka. Padahal kita bisa melakukan swasensor dan swakelola tayangan yang kita inginkan.

Tapi yang ada, kita tetap memberi kepercayaan pada badan ini untuk terus mengontrol konsumsi informasi. Lebih dari itu, tidak ada kontrol nyata pada badan ini. Toh merujuk pada UU 32 Tahun 2002, KPI memang badan independen yang bebas campur tangan pemodal dan kekuasaan. Seharusnya, badan independen ini adalah cara rakyat untuk mengontrol kebutuhan atas informasi. Tapi nyatanya, KPI adalah badan yang benar-benar independen dan tanpa kontrol dari mana pun.

Ya sudah, KPI menjadi komisi paling merdeka dalam mengatur opini kita. Bahkan saking merdekanya, badan inihampir kebal hukum dalam kasus pelecehan yang saya bahas sebelumnya. Terbukti kan, korban berencana menarik laporannya bahkan memohon pelaku mendapat pemulihan nama baik. Semua atas dasar tekanan yang diterima korban. Kenapa hal menyesakkan ini bisa terjadi? KPI og!

KPI adalah badan yang jadi sumber moral kita. Bahkan sudah melampau kontrol sosial dan moral oleh agama. Buktinya, lebih mudah melanggar tuntunan agama daripada menonton konten amoral menurut badan ini kan? Mungkin kelak kita sudah tidak butuh agama dan ideologi sebagai kompas moral, karena ada badan ini.

Sungguh benar. Hari ini suara KPI adalah suara Tuhan. Vox KPI vox dei!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 November 2025 oleh

Tags: bebas hukumkomisikpimoralispilihan redaksi
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Kisah Nelangsa Baliho Kepak Sayap Kebhinekaan terminal mojok.co

Baliho di Jogja Angkuh Mengotori Pandangan ketika Alam Sudah Murka

29 Maret 2022
4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

21 Juni 2023
5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

5 Angkringan Jogja yang Perlu Dihindari biar Nggak Menyesal

28 September 2025
Bahagianya Warga Kota Tegal Punya Walikota sang Inspirator Pembangunan terminal mojok.co

Bahagianya Warga Kota Tegal Punya Walikota sang Inspirator Pembangunan

7 Desember 2021
Jurusan Teknik Istimewa di Mata Orang Cikarang, Jurusan Non-Teknik Cuma Nambah Pengangguran

Jurusan Teknik Istimewa di Mata Orang Cikarang, Jurusan Non-Teknik Cuma Nambah Pengangguran

16 Oktober 2023
9 Hal Menarik tentang Ninja di Jepang Terminal Mojok

9 Hal Menarik tentang Ninja di Jepang

7 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.