Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Suara Hati Seorang PSK: Siapa Bilang Kerja Saya Gampang?

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
16 Desember 2022
A A
Suara Hati Seorang PSK: Siapa Bilang Kerja Saya Gampang? (Pixabay.com)

Suara Hati Seorang PSK: Siapa Bilang Kerja Saya Gampang? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Serial Kupu Malam di WeTV jadi buah bibir. Kehidupan personal PSK kini dikulik menjadi serial. Kita bisa melihat sisi lain PSK yang penuh intrik dan cerita. Tapi tetap saja ada yang bilang, “Kan jadi PSK itu gampang.” Apa iya? Atau PSK malah jadi pekerjaan paling ruwet dan rentan eksploitasi? Apa iya jadi PSK itu cuma modal organ reproduksi dan kemampuan bercinta?

Narasumber kali ini menunjukkan bagaimana kehidupan PSK yang selama ini tidak mudah. Tidak hanya menguasai ilmu ranjang, mereka dituntut untuk menguasai ilmu yang beragam. Dari psikologi, kesehatan, sampai digital marketing harus dipelajari. Mereka juga harus pintar bermain peran dan memberi kenyamanan pada klien.

Dari karyawan mucikari sampai menjadi freelancer

Miss Anna (25) telah mendalami pekerjaan sebagai PSK selama 3 tahun terakhir. Tepatnya setelah pandemi Covid-19 melanda. Namun jika dirunut, Miss Anna pernah bekerja sebagai PSK jauh lebih lama.

“Awalnya pas kuliah mas, maklum kan lagi BU (butuh uang),” kenang Miss Anna. Namun selain alasan itu, Miss Anna memahami satu hal: tubuhnya adalah miliknya. Miss Anna merasa bahwa apa yang dilakukan, semua adalah tanggung jawabnya dan bukan penilaian masyarakat.

“Aku nggak peduli stigma tentang PSK mas. Menurutku PSK sama seperti pekerjaan lain. Toh kita semua melacur hanya beda hal saja yang dilacurkan,” imbuh Miss Anna. Dari menjadi PSK ini, Miss Anna juga makin memahami kemerdekaan dan hak atas tubuhnya. Tidak hanya dari membaca berbagai buku ideologis, namun merasakan langsung apa yang tertulis di buku tersebut.

Pada masa itu, Miss Anna menjadi PSK di bawah asuhan seorang mucikari. Namun Miss Anna merasa tidak nyaman. Tekanan dari pihak mucikari dan pendapatan yang terpotong membuat Miss Anna membatasi kerjanya. Hanya saat membutuhkan uang, Miss Anna baru bekerja.

Setelah lulus, Miss Anna berpindah-pindah pekerjaan. Namun perlakuan dari atasan yang tidak adil membuat Miss Anna ingin bekerja lepas. Ditambah karena hantaman pandemi, Miss Anna akhirnya kembali ke pekerjaan lama sebagai PSK. “Ya gimana dong, kan sudah punya basic skill,” ujar Miss Anna sambil terkekeh.

Berbeda dengan awal sebagai PSK, kali kedua ini Miss Anna tidak di bawah asuhan mucikari. Karena muak dengan sistem boss-bawahan, Miss Anna memilih sebagai PSK lepas. “Kalau aku sih bilang freelancer ya,” imbuh Miss Anna.

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Bagi Miss Anna, bekerja sebagai PSK tanpa mucikari lebih nyaman dan merdeka. Miss Anna bisa mengatur jam kerja dan menghitung sendiri pendapatannya. Tapi kelebihan ini juga diimbangi oleh beban baru bagi Miss Anna. Ia harus belajar banyak hal ketika menjadi bos bagi diri sendiri.

“Jangan dikira cuma tinggal ngeseks mas. Aku sampai belajar digital marketing buat jualan,” ujar Miss Anna. Menurutnya, bekerja sebagai PSK apalagi freelancer bukanlah pekerjaan semudah yang dikira masyarakat umum.

Belajar digital marketing dan teknik promosi

Twitter adalah kanal utama bagi Miss Anna dalam menawarkan jasa. Karena itu, Miss Anna benar-benar mendalami bagaimana algoritma Twitter untuk meningkatkan engagement dan exposure akun miliknya. Ia juga mempelajari peraturan Twitter untuk mencegah banned.

“Membesarkan akun sampai punya 12 ribu follower itu susah lho mas,” ujar Miss Anna sembari menyulut rokok Surya favoritnya. Ia harus memperhatikan bagaimana insight dari setiap unggahan dan twit dari akunnya. Miss Anna melihat, unggahan mana yang mendatangkan follower, dan mana yang mengkonversi follower tadi menjadi leads.

Namun nahas, akun Miss Anna harus hilang karena mendapat pelaporan. Akhirnya Miss Anna harus kembali membuat akun baru dan mengulangi proses panjang membangun engagement positif. Akun pertamanya memang hilang karena dijegal sesama PSK yang akan dikisahkan Miss Anna nanti.

Menurut Miss Anna, PSK adalah pekerjaan yang berlandaskan kepercayaan. Maka penting bagi seorang PSK untuk membangun kredibilitas. Selain follower, komunikasi dan relasi dengan akun PSK lain yang kredibel juga perlu untuk meningkatkan kredibilitas.

Kredibilitas ini juga ditumbuhkan dari unggahan Miss Anna. Ia tidak melulu mengunggah foto vulgar. Sesekali Miss Anna juga mengunggah twit perihal hobi dan ketertarikannya. Tujuannya untuk meyakinkan calon konsumen bahwa Miss Anna bukanlah penipu. “Kalau dilihat, akunku malah kaya akun wibu,” ujar Miss Anna yang memang mengikuti banyak anime. Salah satunya Attack on Titan.

Menjadi PSK itu tidak mudah, juga tidak murah

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 16 Desember 2022 oleh

Tags: pekerjaanprostitusipsk
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Kilas Balik Stasiun Brumbung Demak, Salah Satu Stasiun Tertua yang Pernah Jadi Kawasan Prostitusi

Kilas Balik Stasiun Brumbung Demak, Salah Satu Stasiun Tertua yang Pernah Jadi Kawasan Prostitusi

28 Mei 2023
Sisi Gelap Gangnam, Daerah Paling Glamor di Korea Selatan  

Sisi Gelap Gangnam, Daerah Paling Glamor di Korea Selatan  

11 Oktober 2023
Akbar Faisal Profesi PNS Adalah Kebanggaan Orang Tua yang Masih Abadi terminal mojok.co

Plus Minus yang Dialami Saat Kita Melamar Pekerjaan Melalui Jasa Outsourcing

16 Oktober 2020
asn

Aparatur Sipil Negara (ASN) Bukan Profesi yang Cocok Untuk Orang Nyinyir

15 Oktober 2019
4 Alasan Seseorang Menanyakan Pekerjaan Orang Lain Saat Ngumpul

Golongan yang Nggak Mungkin Work Life Balance. Kerja, Kerja, Kerja, Tipes!

11 Maret 2021
4 Alasan Seseorang Menanyakan Pekerjaan Orang Lain Saat Ngumpul

4 Hal yang Membuat Bekerja dengan Sistem Kekeluargaan Tidak Selalu Menyenangkan

6 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.