Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Study Tour Pondok Pesantren yang Terhambat Gegara Kesalip Pak Jokowi

Handri Setiadi oleh Handri Setiadi
12 Mei 2023
A A
Study Tour Pondok Pesantren yang Terhambat Gegara Kesalip Pak Jokowi (Unsplash)

Study Tour Pondok Pesantren yang Terhambat Gegara Kesalip Pak Jokowi (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Sudah sejak jauh hari pondok pesantren kami merencanakan kegiatan study tour bagi para santri. Rencananya kami akan melaksanakan kegiatan tersebut pada semester kedua pembelajaran tahun ini. Sayangnya, rencana tersebut harus mundur karena keduluan sama Pak Jokowi. Begini ceritanya.

Menurut saya, study tour merupakan kegiatan penting bagi pesantren yang sedang berkembang. Khususnya bagi pesantren kami saat ini. Akhirnya, dari banyaknya pilihan tempat untuk melaksanakan study tour, kami memilih berkunjung ke pondok pesantren di daerah Kabupaten Bandung, yaitu Pondok Pesantren Al-Ittifaq. 

Saya, guru-ustaz, dan pihak yayasan memilih Al-Ittifaq karena kesamaan latar belakang sehingga cocok untuk menjadi lokasi study tour. Pondok pesantren kami dan Al-Ittifaq sama-sama mempunyai perhatian kepada sektor agribisnis hingga dapat memberdayakan warga sekitar.

Prinsip pondok pesantren yang sangat indah

Sebagian warga Ciwidey mungkin tidak asing lagi dengan pondok pesantren yang dibangun pada 1934 ini. Sebab, salah satu prinsip yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Al-Ittifaq adalah menebar kebermanfaatan bagi warga sekitar. Sampai-sampai tidak ada batasan antara rumah warga dengan pondok pesantren. 

Sebelum study tour, saya sempat berkunjung lebih dulu. Saya bahkan sempat bingung, mana bagian dari pesantren dan yang rumah warga. Saking tidak ada batasnya. Pihak pesantren mengklaim bahwa warga termasuk ke dalam bagian pesantren itu sendiri. Dari pesantren untuk warga dan dari warga untuk pesantren. Kurang lebih begitu prinsipnya.

Karena pondok pesantren kami sudah klop dengan latar belakangnya, akhirnya kesepakatan di antara kedua belah pihak terjalin. Tanggal sudah kami pesan. Pihak kami juga langsung mengerahkan berbagai persiapan. Misalnya seperti membuat rancangan kegiatan, menulis surat pemberitahuan, menagih uang kegiatan kepada orang tua yang belum membayar, menyiapkan mental santri agar siap untuk berkunjung ke pesantren besar selama beberapa hari.

Perubahan rencana

Namun, apa mau dikata. Beberapa hari sebelum study tour, pihak sana mengabari bahwa kami harus menunda keberangkatan. “Kok bisa ada perubahan rencana yang sudah ditetapkan dari pondok pesantren sebesar ini?” Pikir saya. 

Jawabannya ternyata klise, yang mungkin hanya terjadi di negeri ini. Ya, pesantren kami kebetulan disalip orang nomor satu di Indonesia. Takdir menentukan bahwa Pak Jokowi yang terlebih dahulu harus mengunjungi pondok pesantren agribisnis terkenal di Kabupaten Bandung ini.

Baca Juga:

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

Perubahan rencana langsung dilakukan. Perubahan tanggal yang begitu drastis jauhnya. Alasannya, setelah kegiatan kunjungan Pak Jokowi, sudah ada pesantren lain yang mengantre. Akhirnya, sekitar dua bulan kami harus menunggu. Kecewa? Mau bilang iya, tapi ya gimana. Presiden yang berkunjung, yang lain tak bisa menentang. Jadi, nya mangga we.

Dampak negatif dan positif

Tentu dampak negatif dari adanya perubahan jadwal di atas sangat mempengaruhi kredibilitas pondok pesantren di pandangan orang tua murid. Bagi orang tua yang sudah antusias, tentu akan sangat ganas mempertanyakan perihal molornya jadwal. Bahkan hoaks sempat muncul di grup WA orang tua. Ujung-ujungnya kami selaku para wali murid yang membereskan masalah tersebut. Huft.

Namun, terlepas dari dampak negatif tersebut, ada beberapa hal yang bisa disyukuri. Karena adanya Pak Jokowi yang menyalip jadwal maka ketika kami akan melangsungkan kunjungan rasanya wow gitu. 

Mantap, nih. Kunjungan ke pondok pesantren yang baru saja dikunjungi presiden, lho. Wow banget, kan. Serasa naik derajat beberapa langkah. Selain itu, kami jadi bisa lebih mempersiapkan perencanaan yang sebelumnya belum matang. Menagih lagi uang kegiatan orang tua yang belum masuk sehingga lebih banyak anak yang bisa ikut.

Manfaat bagi pondok pesantren kami

Alhamdulillah, tetap ada manfaat walau jadwal kami disalip Pak Jokowi. Btw, alasan Pak Jokowi datang ke pondok pesantren Al-Ittifaq adalah, menurut manajer pemberdayaan Ponpes Al-Ittifaq dalam sambutannya, karena beliau tertarik dengan sistem agribisnis yang bisa diaplikasikan di pesantren lainnya. 

Sampai-sampai Pak Jokowi kagum dan mengundang pihak Al-Ittifaq ke istana. Nah, manfaat yang saya rasakan secara pribadi adalah program study tour menjadi lebih berkualitas. Adapun bagi santri-santri kami, mereka malah lebih antusias. Sehingga motivasi mereka dalam bekerja dan semangat memberdayakan umat dapat meningkat.

Pengalaman disalip itu memang menyebalkan, apalagi sampai menghasilkan efek negatif yang tidak mengenakkan. Namun, pengalaman disalip Pak Jokowi ternyata berbeda. Ada juga efek positif serta manfaatnya. Tapi, ya, tolonglah, Pak, biar negara kita bisa maju mari kita mulai dengan membudayakan mengantre.

Penulis: Handri Setiadi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 7 Cara Santri agar Tidak Kehilangan Sandal di Pesantren

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2023 oleh

Handri Setiadi

Handri Setiadi

Kadang guru, kadang suka baca buku, anggap saja teman baikmu.

ArtikelTerkait

Bukit Bintang Adalah Warpat Puncak tapi Punya Orang Jogja (Unsplash) bukit bintang jogja

Bukit Bintang Patuk, Tempat Nongkrong Malam Terbaik di Jogja

19 Juni 2024
lampu merah

Ini Loh Faedahnya Lampu Merah Berdurasi Lama

30 September 2019
Jangan Keburu Ngamuk ketika Tahu Anak Merokok, Lakukan 5 Hal Ini Terlebih Dahulu

Jangan Keburu Ngamuk Ketika Tahu Anak Merokok, Lakukan 5 Hal Ini Terlebih Dahulu

26 September 2022
Kuliah di Kampus Unggulan Belum Tentu Sukses, tapi UKT Terasa Nggak Sia-sia karena Fasilitasnya Layak Mojok.co

Kuliah di Kampus Unggulan Belum Tentu Sukses, tapi UKT Terasa Nggak Sia-sia karena Fasilitasnya Layak

20 Juni 2025
5 Kelebihan UT Bandung yang Sulit Dijumpai di Kampus UT Daerah Lain

5 Kelebihan UT Bandung yang Sulit Dijumpai di Kampus UT Daerah Lain

23 September 2025
Reaksi Saya sebagai Orang Sunda Saat Dipanggil Mas terminal mojok.co

Reaksi Saya sebagai Orang Sunda Saat Dipanggil Mas

2 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.