Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stop Kagum Berlebihan dengan Konten Romantisasi Abdi Dalem Kraton Jogja yang Melarat!

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
15 Juli 2025
A A
Stop Kagum Berlebihan dengan Konten Romantisasi Abdi Dalem Kraton Jogja yang Melarat. Menjijikkan!

Stop Kagum Berlebihan dengan Konten Romantisasi Abdi Dalem Kraton Jogja yang Melarat. Menjijikkan! (Boimar Admaja via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika hidup makin sulit dan tidak pasti, apa hal terenak yang bisa dilakukan? Betul, mengagumi orang miskin! Melihat mereka yang hidup sederhana tapi bisa mencapai sesuatu yang besar. Apalagi kalau orang itu bisa lebih ‘sukses’ dibanding kita. Misal, seorang Abdi Dalem Kraton Jogja yang diupah rendah, tapi bisa menguliahkan anak. Cerita yang bisa mengalihkan sesaknya hidup menjadi kagum dan syukur.

Padahal yang dikagumi itu harusnya menjadi bare minimum. Standar hidup layak hari ini. Tapi hidup yang brengsek dan dikelola pemerintah bajingan membuat hal sepele jadi mengagumkan. Sialnya ini semua adalah candu. Alih-alih menjawab masalah struktural, orang berebut onani kemiskinan dan mengagumi hidup yang sesak.

Abdi dalem yang memang melayani bukanlah tanda keberhasilan falsafah narimo ing pandum! Justru menjadi bukti bahwa ada yang salah dalam memahami hidup layak dan sejahtera. Melihat abdi dalem sebagai konsep hidup ideal hanya akan membodohi nalar yang tersisa. Memudahkan penguasa untuk mencekik Anda yang masih ngablu pada idealisme kosmologis nggatheli.

Kekaguman berlebihan pada abdi dalem

Saya masih garuk-garuk kepala yang tak gatal ketika membaca opini Masbiiem melalui akun X @merapi_uncover. Dengan begitu naif dan nggapleki, Masbiiem meromantisasi para abdi dalem yang hidup sederhana bahkan nelangsa. Tapi bisa menghidupi bahkan menguliahkan anak-anaknya. Bahkan ketika abdi dalem hanya gajian tiga bulan sekali dan tidak seberapa.

“Aneh tapi inilah istimewanya Jogja & mereka semua,” kata akun tidak jelas itu. Bentar, yang aneh bukan fenomena ini. Tapi logika patah bawah seorang Masbiiem. Kok bisa memuliakan sistem kerja yang tidak layak sebagai sesuatu yang istimewa?

Tentunya cuitan seperti ini akan disambar ratusan warganet. Terutama mereka yang mempertanyakan logika Masbiiem. Tapi yang mendukung juga banyak. Memandang jadi abdi dalem akan mendatangkan rezeki secara ajaib.

Sepertinya Masbiiem ini terlalu banyak wuru kecubung romantisasi Jogja. Jadi lupa tentang makna sebuah pengabdian. Atau memang otaknya tidak sampai seperti isi cuitannya. Yang jelas, nggatheli!

Memahami pengabdian abdi dalem

Sebelum kalian mengirim somasi, saya mau mengingatkan: saya tidak benci abdi dalem. Mereka adalah orang-orang yang tulus mengorbankan waktu dan tenaga demi pengabdian. Tapi saya benci pada konsep pengabdian yang dipelintir kaum-kaum tidak menapak tanah.

Baca Juga:

Panduan Singkat Memahami Keraton Solo, Biar Nggak Nanya “Kenapa Bukan Gusti Bhre yang Jadi Raja?”

Normalisasi Upah Rendah sebagai Jalan Terjal Karier Guru Honorer Adalah Sesat Pikir yang Dibangga-banggakan

Kunci utama memahami fenomena ‘abdi dalem’ adalah dari kata pertama: abdi. Menjadi abdi dalem bukanlah pekerjaan profesional. Bukan menukar tenaga dan pikiran dengan nafkah. Konsep Abdi Dalem cukup dekat dengan sistem volunteer. Dan seperti yang Anda tahu, sistem volunteer memang rentan dengan kerja keras tanpa apresiasi.

Apresiasi seorang abdi dalem memang jauh dari kriteria hidup layak. Karena memang bukan didasari oleh hubungan industrial. Beberapa sumber menyatakan ‘gaji’ abdi dalem Kraton Jogja hanyalah ratusan ribu sampai dua juta lebih sedikit. ‘Gaji’ jutaan ini adalah honorarium di luar upah simbolis atau kekucah yang mengenaskan. Diambil dari Dana Keistimewaan (Danais) yang triliunan itu. Maka menjadi abdi dalem bukanlah untuk menyambung hidup. Tapi bentuk pengabdian pada budaya Jawa yang (katanya) diwariskan pada monarki Jogja.

Baca halaman selanjutnya

Honorarium abdi dalem dan standar hidup

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 27 Juli 2025 oleh

Tags: abdi dalemkraton jogjaPengabdianupah rendah
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah

Membongkar Alasan Barista Jogja Diupah Begitu Rendah

4 Oktober 2022
Sri Sultan HB IX, Sultan Paling Sakti Sekaligus Raja Sakti Terakhir Tanah Jawa

Sri Sultan HB IX, Sultan Paling Sakti Sekaligus Raja Sakti Terakhir Tanah Jawa

12 Februari 2024
Tanggapan Keturunan Gusti Ahmad: Kami Tidak Ingin Rebut Takhta Kraton terminal mojok.co

Tanggapan Keturunan Gusti Ahmad: Kami Tidak Ingin Rebut Takhta Kraton

14 November 2021
Kraton Jogja Ingin Terbuka bagi Kaum Muda dengan Sibuk Renovasi? Nice! terminal mojok.co

Kraton Jogja Ingin Terbuka bagi Kaum Muda dengan Sibuk Renovasi? Nice!

2 Oktober 2021
Memangnya Kenapa kalau Jogja Provinsi Paling Kere di Jawa? Biarinlah, yang Penting Istimewa!

Memangnya Kenapa kalau Jogja Provinsi Paling Kere di Jawa? Biarinlah, yang Penting Istimewa!

19 Januari 2023
Bolehkah Kami Hidup Tenang di Sultan Ground Jogja? terminal mojok.co

Bolehkah Kami Hidup Tenang di Sultan Ground Jogja?

21 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.