Terlepas dari padatnya penumpang kereta, stasiun-stasiun KRL di Jakarta sebenarnya indah dan ikonik.
Sudah jadi rahasia umum, moda transportasi di Jakarta paling mending dibanding daerah-daerah lain. Pilih transportasi umumnya banyak dan terintegrasi. Salah satu yang menjadi unggulan adalah transportasi kereta api alias KRL Jakarta.
Selain memudahkan mobilitas warga, KRL Jakarta bisa jadi semacam sarana rekreasi karena memiliki stasiun-stasiun yang ikonik. Asal tahu saja, tidak sedikit dari stasiun di Jakarta sudah sejak zaman kolonial Belanda. Itu mengapa arsitekturnya kental dengan aksen-aksen Eropa. Di bawah ini lima stasiun kereta api paling ikonik di Jakarta yang bisa kalian kunjungi:
Daftar Isi
Inilah salah satu landmark yang membentuk kawasan Kota Tua Jakarta. Dibuka pada tahun 1929, stasiun yang juga dikenal sebagai Stasiun Beos dan melayani KRL Commuter Line jalur Bogor dan Nambo ini merupakan mahakarya F. J. L. Ghijsels. Stasiun yang memiliki 11 sepur badug ini memiliki arsitektur khas berupa langit-langit yang tinggi dan melengkung khas Yunani, sehingga menciptakan suasana lapang dan sejuk bagi siapapun di dalamnya. Selain itu, stasiun yang pertama kali ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 1993 ini merupakan stasiun kereta api terluas yang ada di Indonesia. Keren banget!
#2 Tanjung Priok stasiun terminus
Kedua, stasiun yang nggak kalah ikonik adalah Stasiun Tanjung Priok yang pertama kali diresmikan pada tahun 1925. Stasiun rancangan Ir. Koch bergaya Art Deco ini memiliki desain arsitektur selayaknya stasiun-stasiun besar di Eropa. Dibangun menggunakan struktur baja, stasiun yang menjadi terminus KRL Commuter Line jalur Tanjung Priok ini juga diperindah dengan ornamen keramik dan kaca patri. Tak heran stasiun ini sering dijadikan objek fotografi, ataupun tempat shooting film, iklan, dan video musik.
#3 Jatinegara yang melayani KRL dan KAJJ
Stasiun kereta api berukuran besar yang terletak dekat dari Pasar Jatinegara ini dulu dikenal sebagai Stasiun Meester Cornelis, dan dibuka pada tahun 1909. Stasiun yang kini melayani KRL Commuter Line jalur Cikarang dan beberapa Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) mengalami renovasi besar-besaran dengan gedung barunya yang megah yang diresmikan pada tahun 2020. Meski demikian, bangunan asli Stasiun Jatinegara yang kini berstatus cagar budaya sejak tahun 2005 berfungsi sebagai gerbang utama stasiun ini.
Selain itu, daya tarik lain dari Stasiun Jatinegara adalah pemutaran lagu tradisional Betawi, “Kicir-kicir” pada peronnya. Pemutaran lagu ini berfungsi untuk menyambut para penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) yang baru tiba di Jakarta, sebab stasiun ini adalah persinggahan pertama KAJJ yang baru memasuki wilayah DKI Jakarta.
#4 Manggarai yang masih memiliki gerbang lama
Stasiun ini sering viral di media sosial karena kesesakannya yang harus dilalui setiap pekerja ketika berangkat dan pulang kerja. Biarpun begitu, nggak dipungkiri bahwa Stasiun Manggarai adalah salah satu stasiun bersejarah dan vital dalam perkeretaapian nasional. Stasiun yang dibangun pada 1918 ini kini melayani KRL Commuter Line jalur Bogor dan Cikarang, serta dilintasi langsung oleh setiap KAJJ yang berangkat dari atau bertujuan Stasiun Gambir.
Selain arsitektur gedung barunya yang mirip stasiun-stasiun besar di Jepang dan pemandangan sunset terbaik di Jakarta, daya tarik lain stasiun ini terletak pada gedung lamanya. Hingga saat ini gerbang lama itu berfungsi sebagai gerbang utama stasiun ini. Di Manggarai juga ada taman sejuk yang berada di depan gedung lama tadi serta Balai Yasa Manggarai. Balai Yasa Manggarai adalah bengkel kereta milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani pemeliharaan rutin setiap armada keretanya.
#5 Pasar Senen yang punya atap limas
Terakhir, stasiun kereta api terikonik di Jakarta adalah Stasiun Pasar Senen, yang melayani KAJJ serta KRL Commuter Line lintas Cikarang. Stasiun yang diresmikan 1887 dan direnovasikan untuk pertama kalinya pada 1925 ditetapkan sebagai cagar budaya pada tahun 1993 oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.
Bergaya arsitektur Neo Indische, stasiun mahakarya van Gendt ini memiliki karakter vernakular yang sangat mencolok dengan atap berbentuk limas. Lengkap dengan pintu-pintu bergaya Romantik. Kemudian, terdapat ruang terbuka hijau di depannya yang memiliki patung “Monumen Tekad Merdeka” dan “Monumen Perjuangan Senen.”
Nah, di atas beberapa stasiun ikonik Jakarta yang menarik untuk dikunjungi. Kalau kalian sedang senggang dan butuh hiburan murah meriah, bisa kunjungi stasiun-stasiun itu. Selain memanjakan mata dengan gaya arsitektur stasiun yang indah, banyak tempat bisa dikunjungi di sekitar stasiun-stasiun tersebut.
Penulis: Wirandra Reyhan Janitra
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.