Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

Mirza Ghulam Ahmad oleh Mirza Ghulam Ahmad
21 Juni 2022
A A
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Stasiun Cipeundeuy adalah sebuah stasiun kecil yang terletak di Cikarag, Malangbong, Garut, Jawa Barat. Stasiun ini termasuk salah satu stasiun aktif di Daop (Daerah Operasi) 2 Bandung. Terletak di antara Stasiun Cirahayu dan Stasiun Malangbong (sekarang telah berganti nama menjadi Stasiun Bumiwaluya), Stasiun Cipeundeuy masuk dalam koridor jalur rel lintas selatan yang menghubungkan Surabaya-Jakarta via Kroya dengan mengambil jalur lurus hingga Banjar, Bandung, Padalarang, berbelok ke jalur kanan arah Cikampek, dan berakhir di Jakarta.

Walaupun Cipeundeuy termasuk stasiun kelas 2 dengan 3 jalur kereta, semua kereta api dengan kelas apa pun yang melintasi stasiun ini wajib berhenti. Itulah sebabnya stasiun ini mendapat julukan “stasiun sakti” dari sebagian pencinta kereta api. Sebenarnya saya kurang setuju dengan julukan “sakti” yang diberikan, sebab di balik julukan tersebut, stasiun ini punya sejarah kelam dalam dunia perkertaapian Indonesia.

#1 Sisi Historis Cipeundeuy (PLH Cirahayu)

Pada 23 Oktober 1995 pukul 21.12, KA 106 Galuh berangkat dari Stasiun Bandung. Di hari yang sama pada pukul 21.37, KA Kahuripan menyusul berangkat dari Stasiun Bandung dengan masalah traksi lemah pada lokomotifnya.

KA 106 Galuh lalu tiba di Stasiun Cibatu pukul 22.35. Rencananya KA 106 Galuh akan digabung dengan KA Kahuripan dan melakukan perjalanan bersama dari Stasiun Cibatu menuju Stasiun Banjar. Rangkaian KA 106 Galuh dan KA Kahuripan pun dijadikan satu dengan rincian Lokomotif KA 106 Galuh–Lokomotif KA Kahuripan–Rangkaian KA Kahuripan–Rangkaian KA 106 Galuh.

Pada saat proses penggandengan lokomotif KA 106 Galuh dengan rangkaian gabungan, terjadi masalah pengereman. Akan tetapi, kereta tetap berangkat dari Stasiun Cibatu pada pukul 23.38 dengan menggunakan nomor kereta PLB 8076.

Tahun 1990-an, di wilayah Daop 2 Bandung masih diberlakukan petak jalan malam di mana hanya stasiun besar/penting yang masih melayani operasional kereta pada malam hari. Stasiun kecil tutup dengan jalur kereta yang sudah di-setting lurus melewati stasiun tersebut atau tidak melayani operasional persilangan/penyusulan kereta api. Dan Stasiun Cipeundeuy sebenarnya jadi salah satu stasiun operasional di wilayah timur Daop 2 Bandung yang tidak termasuk dalam kategori stasiun petak jalan malam bersama Stasiun Cicalengka, Cibatu, dan Ciawi.

Akan tetapi, sekitar pukul 00.03, PLB 8067 yang semula harusnya berhenti untuk pemeriksaan rangkaian, malah langsung melintasi Stasiun Cipeundeuy. Pukul 00.10-00.14, Pusat Pengendali Perjalanan KA menghubungi kedua lokomotif KA gabungan Galuh dan Kahuripan tersebut, namun tidak ada respons. Selanjutnya pada pukul 00.55, Stasiun Cirahayu melaporkan bahwa PLB 8076 anjlok dan terguling di kilometer 241 antara Stasiun Cipeundeuy dan Stasiun Cirahayu.

Dalam tragedi tersebut, sembilan kereta serta dua lokomotif anjlok dan terguling. Anjloknya rangkaian kereta PLB 8076 tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 00.10. Sebanyak 14 orang tewas dalam kejadian itu dan 71 orang luka berat.

Baca Juga:

Perjalanan Bersama Joglosemarkerto Mengubah Cara Saya Melihat Kereta Ekonomi

Sudah Saatnya KAI Menyediakan Gerbong Khusus Pekerja Remote karena Tidak Semua Orang Bisa Kerja Sambil Desak-Desakan

Hasil investigasi menunjukkan bahwa PLB 8076 anjlok dan terguling dengan kecepatan 86 kilometer saat melewati lintasan menurun menuju Stasiun Cirahayu. Total 13 kereta dalam satu rangkaian dengan dua lokomotif yang salah satunya mengalami gangguan pengereman menjadi penyebab terjadinya peristiwa yang kemudian dikenal sebagai PLH Cirahayu (Peristiwa Luar Biasa Hebat Cirahayu).

Akibat PLH Cirahayu ini beberapa perjalanan kereta api dialihkan dan bahkan dibatalkan. Sejak tragedi itulah, tiap kereta yang melintasi jalur tersebut wajib berhenti dan melakukan pemeriksaan di Stasiun Cipeundeuy hingga saat ini.

#2 Stasiun Cipeundeuy masa kini

Stasiun Cipeundeuy adalah stasiun tertinggi di antara lintas Stasiun Cibatu–Stasiun Ciawi. Bisa dikatakan juga stasiun ini menjadi check point wajib di lintas selatan.

Kereta api yang berhenti di Stasiun Cipeundeuy akan mendapat pengecekan rangka bawah kereta seperti roda atau bogie, sambungan antarkereta, dan pengecekan tekanan rem dari petugas checker. Pengecekan ini bersifat wajib mengingat kereta api yang melewati koridor jalur selatan akan menempuh lintasan dinamis di mana banyak lengkung tajam, tikungan berliku, dan kenaikan serta turunan gradien lintasan secara ekstrem. Misalnya saja dari Stasiun Cibatu–Stasiun Cipeundeuy–Stasiun Ciawi yang memiliki turunan gradien maksimal 25 per mil atau elevasi lintas turun 25 meter setiap 1000 meternya. Sementara dari arah sebaliknya, maka jalur ini akan memiliki kenaikan gradien maksimal 25 per mil atau elevasi lintas naik 25 meter setiap 1000 meternya.

Kewajiban berhenti di Stasiun Cipeundeuy ini sudah ada dari dulu, namun tidak dilakukan secara konsisten karena faktor maraknya pedagang asongan yang berjualan di Stasiun Cipeundeuy hingga mengganggu operasional kereta api. Saat ini, keberadaan pedagang asongan sudah tidak sebanyak dulu, walau masih bisa dijumpai di luar pagar stasiun.

Kereta api yang berhenti di stasiun ini rata-rata butuh waktu sekitar 10 menit sebelum akhirnya diizinkan berangkat kembali setelah menjalani pemeriksaan rangka bawah. Setelah kereta dinyatakan aman, barulah kereta akan kembali melanjutkan perjalanan. Selama menunggu pemeriksaan, penumpang bisa turun sejenak dari atas kereta dan menghirup udara segar Bumi Parahyangan di taman kecil yang dibangun di sebelah bangunan stasiun.

Terlepas dari beneran “sakti” atau tidaknya Stasiun Cipeundeuy, harus diakui bahwa stasiun kecil ini punya peran vital di koridor lintas selatan. Pengecekan rangkaian kereta dan lokomotif yang melewati jalur rel lintas selatan wajib dilakukan agar tragedi seperti PLH Cirahayu tidak terulang kembali.

Penulis: Mirza Ghulam Ahmad
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Hal Konyol yang Saya Temui Saat Melewati Palang Pintu Rel Kereta Api.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 Juni 2022 oleh

Tags: kereta apistasiun cipeundeuy
Mirza Ghulam Ahmad

Mirza Ghulam Ahmad

Cowo muda berwajah tua yang suka naik kereta.

ArtikelTerkait

Kereta Api Sancaka: Nyaman dan Lebih Cepat dari Pesawat Udara

Kereta Api Sancaka: Nyaman dan Lebih Cepat dari Pesawat Udara

12 Maret 2023
KA Gajahwong, Kereta Kelas Eksekutif Rute Jakarta-Jogja Termurah yang Nggak Murahan

KA Gajahwong, Kereta Kelas Eksekutif Rute Jakarta-Jogja Termurah yang Nggak Murahan

29 Agustus 2024
Kereta Api Bukit Serelo Palembang-Lubuklinggau Memang Tidak Sempurna, tapi Jadi Penyelamat Perantau Ngirit seperti Saya Mojok.co

Kereta Api Bukit Serelo Palembang-Lubuklinggau Memang Tidak Sempurna, tapi Jadi Penyelamat Perantau Ngirit seperti Saya

27 Januari 2025
rel kereta api slamet riyadi mojok

3 Hal yang Saya Jumpai Selama Tinggal di Pinggir Rel Kereta Api

7 Agustus 2020
Kereta Api Serayu: Kereta yang Bikin Penumpang Berangkat Segar, Pulang Layu

Kereta Api Serayu: Kereta yang Bikin Penumpang Berangkat Segar, Pulang Layu

7 Juli 2024
Kereta Api Serayu, Kereta yang Menguji Kesabaran Penumpang

Kereta Api Serayu, Kereta yang Menguji Kesabaran Penumpang

21 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.