Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Starbucks Kaleng: Hemat, tapi Belum Worth to Buy

Tiara Uci oleh Tiara Uci
21 September 2022
A A
Starbucks Kaleng: Hemat, tapi Belum Worth to Buy

Starbucks Kaleng: Hemat, tapi Belum Worth to Buy (Dokumentasi pribadi)

Share on FacebookShare on Twitter

Starbucks kaleng ini kira-kira worth nggak buat dibeli?

Di Indonesia, Starbucks identik dengan mahal. Gimana tidak, lolipop saja harganya Rp15 ribu, jangan tanya berapa harga kopinya, sudah pasti di atas Rp35 ribu. Starbucks seolah dilahirkan untuk orang kaya dan antipati dengan kemiskinan. Nongkrong di Starbucks sambil haha-hihi setiap hari jelas mustahil dilakukan rakyat jelata.

Nah, bagi kamu yang selama ini pengen nongkrong cantik di Starbucks, tapi belum kesampaian karena uang di kantong kurang tebal, kini bisa sedikit berbahagia. Akhirnya Starbucks punya minuman versi rakyat jelata yang dijual di swalayan dengan harga Rp15 ribuan saja. Piye, murah pol kan?

Mari kita mengucapkan terima kasih dulu kepada PT Nestle yang telah mewujudkan mimpi kaum mendang mending untuk membeli kopi Starbucks dengan harga murah meriah akhirnya bisa terwujud. Kenapa Nestle? Ya karena minuman kaleng Starbucks yang dijual di Indonesia adalah minuman dari Nestle yang menggunakan merek dagang Starbucks berdasarkan lisensi, Gaes.

Baiklah, lupakan dulu lisensi Nestle dan Starbucks. Mari kita fokus untuk membahas produknya saja. Mungkin, banyak diantara kalian yang penasaran dan ingin tahu apakah Starbucks kalengan tersebut rasanya enak, seenak rasa kopi Starbucks yang dijual di gerainya? Atau, rasanya justru nggak sesuai sama sekali? Gas, mari kita bahas satu persatu.

Oh iya, minuman Starbucks kalengan yang dijual di Indonesia memiliki dua pilihan rasa yaitu espresso latte dan mocha. Kedua varian tersebut dikemas dalam botol kaleng dengan isi 220 ml. Jika dilihat dari kemasannya, kedua varian tersebut memiliki desain yang sama, perbedaannya ada pada warnanya saja. Untuk yang rasa espresso latte kemasannya berwarna coklat, sementara yang mocha berwarna ungu.

Espresso Latte

Espresso latte Starbucks versi kalengan adalah minuman yang terbuat dari kopi dengan campuran susu dan gula. Selama ini saya kurang suka kopi kalengan karena semua kopi kalengan—meskipun menyebut dirinya ice black—rasanya terlalu manis. Namun, espresso latte Starbucks ini ternyata berbeda, Gaes, rasanya tidak manis dan cukup nikmat untuk ukuran minuman kopi kemasan.

Sebenarnya bila dilihat dari komposisinya, espresso latte Starbucks mengandung gula 16 g per sajian (220ml), jumlah tersebut sama persis dengan takaran gula pada minuman latte kalengan merek Nescafe. Namun, espresso latte Starbucks tidak terasa manis lantaran komposisi kopinya lebih banyak yaitu 1.2 persen, sementara Nescafe Latte hanya 0.9 persen. 

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Kebangkitan dan Keruntuhan Cepat Mixue Harus Menjadi Pelajaran Penting untuk Booth Nescafe di Malang

Sementara jika kita berbicara tekstur, saya berani bilang Starbucks kalengan memiliki tekstur lebih lembut dari pada minuman kopi kalengan pada umumnya. Kalau dibandingkan dengan kopi kalengan merek lain yang umumnya ada di swalayan, espresso latte Starbucks memang terasa lebih premium.

Namun, kalau ada yang bilang espresso latte Starbucks versi kaleng mirip dengan café latte versi gerai Starbucks. Mohon maaf ya, hal tersebut jelas tidak benar. Espresso latte versi kaleng lebih light dan cocok dikonsumsi oleh mereka yang suka dengan kopi ringan. Membandingkan espresso latte versi kalengan dengan latte versi gerai Starbucks hanya akan membuat kalian kecewa. Jadi, silahkan turunkan dulu ekspektasinya. Hehehe

Kalaupun harus dibandingkan dengan sesama produk Starbucks, mungkin espresso latte kaleng ini rasanya mirip dengan latte Starbucks versi saset (bubuk) yang biasanya dijual di Turki dan bisa kalian beli di Shopee. Di beberapa negara, Starbucks memang mengeluarkan varian kopi saset (bubuk) dengan aneka rasa yang dijual di swalayan.

Sementara di Indonesia, Starbucks hanya menegluarkan versi yang disebut via black coffee (Colombia, Italian Roast, Pike Place Roast, Ice Coffee dan vanilla latte) dan tidak memiliki varian rasa espresso latte.

Mocha

Starbucks mocha adalah kopi dengan campuran susu, air, gula, dan bubuk cacao. Ketika diminum dalam tegukan pertama, kita akan merasakan rasa kopi dengan aroma cacao, terasa mani,s dan sedikit banget paitnya. Bila dibandingkan dengan espresso latte, rasa mocha ini terasa lebih creamy. Sangat cocok untuk kamu yang nggak suka minum kopi, tapi pengin ngopi.

Jika dibandingkan dengan mocha versi gerai Starbucks rasanya memang berbeda, Rek. Tapi, untuk orang yang suka minuman manis dan ringan, saya hampir yakin kalian akan lebih suka dengan mocha versi kalengan yang harganya Rp15 ribuan ini daripada mocha Starbucks versi gerai dengan harga Rp53 ribuan. Sebab, mocha di gerai Starbucks itu terasa sekali bubuk cacaonya dan rasanya cenderung pait banget.

Mocha Starbucks versi kaleng juga memiliki tekstur yang lembut dan nggak nyegrak di tenggorokan, cukup nikmat untuk diminum saat udara sedang panas-panasnya. Makin nikmat lagi karena harganya sangat ramah di kantong, hanya Rp15 ribuan, lho. Di gerai Starbucks uang segitu hanya cukup untuk membayar parkiran. Mangsedih.

Secara keseluruhan kedua minuman Starbucks versi kaleng ini cukup nikmat, meskipun bukan yang nikmat banget. Jika kalian kaum BPJS (Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita) Starbucks versi kaleng ini tentu saja sangat layak untuk dibeli karena rasa dan harganya sesuai. Bahkan nih ya, dari segi rasa, Starbucks kalengan lebih enak daripada campuran Nescafe Ice Black dengan susu Ultra Milk yang viral itu, sih. Hehehe.

Tapi, apakah minuman ini worth untuk dibeli? Jujur aja, nggak. Mending kalian ngumpulin duit terus ke gerai langsung. Jelas lebih puas. Atau beli kopi kaleng lain yang lebih murah, banyak yang lebih enak.

Starbucks kaleng ini hanya menang tekstur, selebihnya sih biasa aja. Ya nggak ada bedanya dengan kopi kaleng lain. Duit segitu, mending beli yang lain.

Akhir kata, kalian sudah nyobain kopi Starbucks versi kaleng yang mana, nih? Silahkan ceritakan pengalamannya di kolom komentar, ya.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2022 oleh

Tags: Nescafenestlepilihan redaksirviewStarbucksstarbucks kaleng
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama Mojok.co

Pengalaman Saya sebagai “Anak Baik-baik” Tinggal di Kos LV Jogja yang Penuh Drama

23 Maret 2025
Nasib Jadi Mahasiswa FBS UNY yang Wisuda dengan Predikat IPK Terendah Sefakultas: Diketawain Dosen, Bikin Malu Orang Tua

Nasib Jadi Mahasiswa FBS UNY yang Lulus dengan Predikat IPK Terendah Sefakultas: Diketawain Dosen, Bikin Malu Orang Tua

13 Februari 2024
Awas, Social Commerce Siap Gulung UMKM Indonesia!

Awas, Social Commerce Siap Gulung UMKM Indonesia!

18 Juli 2023
Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

Wacana Tenor KPR 35 Tahun Bahaya, Malah Bikin Waswas Gen Z dan Milenial

12 Januari 2024
Pelecehan Seksual pada Anak Itu Tak Pernah Sepele dan Tak Akan Pernah Sepele!

Pelecehan Seksual pada Anak Itu Tak Pernah Sepele dan Tak Akan Pernah Sepele!

1 Juli 2022
Jangan Hidup di Depok Jawa Barat kalau Nggak Siap Bergelut dengan Transportasi Umum yang Bobrok Mojok.co

Jangan Hidup di Depok Jawa Barat kalau Nggak Siap Bergelut dengan Transportasi Umum yang Bobrok

8 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.