Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Sri Tanjung: Andalan Arek Jawa Timur yang Merantau di Jogja

Muhammad Haqiqi oleh Muhammad Haqiqi
1 Juli 2022
A A
Sri Tanjung: Andalan Arek Jawa Timur yang Merantau di Jogja

Sri Tanjung: Andalan Arek Jawa Timur yang Merantau di Jogja (Mourizal Sativa via Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sri Tanjung, membelah Banyuwangi-Jogjakarta, mengantarkan kita ke perantauan

Rasanya klise kalau saya membuka paragraf pertama dengan kalimat “kereta api adalah moda transportasi favorit banyak orang karena murah dan nyaman”. Tapi, setelah saya coba cari-cari pembukaan lain, saya kembali lagi ke kalimat tersebut. Sebab, itu benar adanya.

Tidak bisa dimungkiri, kereta api memang nyaman dan murah. Makanya, transportasi ini selalu jadi pilihan para perantau, terutama perantau antarprovinsi. Menempuh jarak yang amat jauh, bikin kenyamanan jadi keutamaan. Bus mungkin menawarkan hal yang sama, tapi perkara keamanan, saya rasa kereta lebih unggul.

Maka dari itu, banyak orang merasa punya kedekatan secara emosional dengan kereta api tertentu. Bagi perantau Solo-Jogja, mereka dekat dengan Prameks. Dan bagi perantau Jawa Timur-Jogja, mereka dekat dengan Sri Tanjung.

Nama Sri Tanjung diambil dari legenda Banyuwangi, yang mengisahkan tentang kesetiaan istri kepada suaminya. Kalau tanya kenapa harus pake legenda Banyuwangi, ya saya nggak tahu. Asumsi saya, karena kereta ini berangkat dari Stasiun Banyuwangi baru. Tahu dari mana?

Dari Sumedang. Duh nggak lucu.

Seperti yang saya bilang di atas, Sri Tanjung jadi primadona karena tiketnya yang murah. Harganya sekitar 90 ribu rupiah. Oh, itu mahal menurutmu? Mending numpang truk wae yakin.

Selain murah, ada beberapa alasan yang bikin kereta ini jadi primadona.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Pertama, tentu saja kenyamanan. Begini, kebanyakan orang memilih kereta itu karena nggak pengin capek dan nggak kena macet. Dan itu semua berarti satu hal: kenyamanan. Sri Tanjung jelas menyediakan itu. Tinggal duduk, atau tidur, nanti sampai tujuan juga.

Kedua, mudah dalam membeli tiket. Kalian bisa beli tiketnya di aplikasi KAI lewat gawai kalian. Bayarnya pun mudah. enak to?

Sebenarnya kereta lain pun menawarkan ini sih, tapi tetep kita masukin aja. Biar banyak. Segini aja.

Ketiga, dan yang paling utama, adalah wisata alam gratis sepanjang perjalanan.

Tak bisa dimungkiri, Jawa Timur punya pesona alam yang begitu memanjakan mata. Apalagi jika berkesempatan naik kereta sri Tanjung, dan duduk di dekat jendela. Ah, indahnya melihat pemandangan sawah hijau di Nganjuk, kerlip air Bengawan Solo, serta kokohnya pohon di hutan jati di Ngawi.

Kenikmatan ini jelas tidak bisa Anda rasakan secara penuh saat naik motor atau mobil. Ya bisa, tapi kurang aman. Tetep aman kereta dah, nggak perlu takut nabrak.

Itulah alasan-alasan kenapa Sri Tanjung bisa dibilang sobat arek Jawa Timur yang merantau ke Jogja. Dari Banyuwangi ke Jogja, mereka bisa menikmati perjalanan tanpa harus merasakan capek berlebih dan kantong tetap aman. Bagi kalian orang Jatim yang merantau ke Jogja tapi belum pernah nyoba naik kereta ini, saya sarankan untuk segera nyoba. Dijamin nggak bakal nyesel.

Apalagi jika kalian punya pacar di Jogja, yang akan menyambut kalian di Lempuyangan. Duh, makin-makin pokoknya. Buat yang jomblo gimana? Ya nggak apa-apa kalau mau naik Sri Tanjung. Sampai di Lempuyangan langsung balik kos. Terus nangis.

Penulis: RMuhammad Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Hal yang Akan Saya Rindukan dari Stasiun Gambir

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Juli 2022 oleh

Tags: BanyuwangiJogjalempuyangansri tanjung
Muhammad Haqiqi

Muhammad Haqiqi

Perantau amatir.

ArtikelTerkait

Transportasi Publik yang Nggak Mungkin Dimiliki Kota Jogja terminal mojok.co

Transportasi Publik yang Nggak Mungkin Dimiliki Kota Jogja

25 November 2020
Jalan Tegal Panggung Jogja, Jalan Alternatif Penghubung Kotabaru-Lempuyangan-Malioboro yang Penuh Kritik dan Perlu Dievaluasi

Jalan Tegal Panggung Jogja, Jalan Alternatif Penghubung Kotabaru-Lempuyangan-Malioboro yang Penuh Kritik dan Perlu Dievaluasi

18 Desember 2023
Apakah Malioboro Masih Istimewa Tanpa PKL di Emperan Toko? terminal mojok.co

Apakah Malioboro Masih Istimewa Tanpa PKL di Emperan Toko?

20 Januari 2022
5 Kuliner Klaten yang Rugi Dilewatkan oleh Pelancong Jogja-Solo terminal mojok.co

5 Kuliner Klaten yang Rugi Dilewatkan oleh Pelancong Jogja-Solo

22 Juli 2023
Gudeg Sagan Gudeg Jogja yang Ramah bagi Lidah Wisatawan (Unsplash)

Gudeg Sagan: Gudeg Jogja yang Ramah bagi Lidah Wisatawan

4 November 2025
Nasib Warga Prambanan Sleman, Terasing dari Kabupatennya Sendiri Mojok.co

Nasib Warga Prambanan Sleman, Terasing dari Kabupatennya Sendiri

10 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

Pekalongan (Masih) Darurat Sampah: Ketika Tumpukan Sampah di Pinggir Jalan Menyapa Saya Saat Pulang ke Kampung Halaman

28 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.