Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Acara TV

Squidward Adalah Kita, Kaum Pekerja yang Lelah Menghadapi Hidup

Raden Muhammad Wisnu oleh Raden Muhammad Wisnu
21 Januari 2022
A A
Squidward Adalah Kita, Kaum Pekerja yang Lelah Menghadapi Hidup

Squidward Adalah Kita, Kaum Pekerja yang Lelah Menghadapi Hidup (pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Squidward adalah kita, kaum pekerja yang lelah menghadapi urip sing pancen uwasuok.

Pertama, saya ingin mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya pada mendiang Stephen Hillenburg, ahli biologi laut yang telah menciptakan sebuah karya luar biasa, SpongeBob Squarepants. Selama lebih dari 20 tahun, saya selalu terhibur dengan kocaknya kehidupan SpongeBob dan teman-temannya di Bikini Bottom.

Saya begitu terhibur dengan seluruh aspek yang ada dalam cerita SpongeBob, terutama hubungan spesial yang terjadi antara SpongeBob Squarepants, Patrick Star, Squidward Tentacles, Eugene Krabs, hingga Plankton. Kemunculan tokoh-tokoh lainnya seperti Mrs. Puff serta Mermaidman dan Barnacle Boy pun merupakan sebuah hiburan tersendiri yang mewarnai masa anak-anak dan remaja saya serta puluhan juta orang lainnya di dunia.

Tapi, ada tokoh yang punya pengaruh begitu besar untuk saya, dan tokoh tersebut adalah Squidward. Kaget? Biarkan saya beberkan dulu alasannya.

Saat saya sekolah, saya selalu heran dengan Squidward, tetangga sekaligus rekan kerja Spongebob. Hampir setiap pagi dia bangun kesiangan dan terlambat masuk kerja di Krusty Krabs. Selagi bekerja, tiada hentinya ia melihat jam dinding dan pengen cepat-cepat pulang hanya untuk bermain klarinet sambil menikmati secangkir teh hangat. Pokoknya, beda jauh dengan SpongeBob yang selalu datang kerja tepat waktu dan selalu semangat untuk bekerja.

Dulu saya selalu heran dengan kebiasaan Squidward tersebut. Gimana nggak heran, pergi kerja malas-malasan. Sesampainya di tempat kerja, kerjanya hanya menggerutu, melayani pelanggan Krusty Krab dengan setengah hati. Pokoknya pengen cepat-cepat beres kerja dan pulang ke rumah. Nggak cuma menggerutu di tempat kerja, di rumah, di swayalan, dan di jalanan pun Squidward kerjaannya hanya menggerutu.

Setelah saya tumbuh dewasa dan jadi seorang pekerja kantoran dengan penghasilan yang gak jauh dari UMK Kota Bandung, saya jadi paham kenapa Squidward kerjanya menggerutu melulu sepanjang hari. Squidward ini hanyalah seorang kasir di sebuah restoran fast food dengan gaji yang nggak jauh dari UMR Bikini Bottom. Ia bekerja lebih dari delapan jam dalam sehari menghadapi ratusan, bahkan ribuan pelanggan Krusty Krab yang rese. Ia juga harus menghadapi atasan yang pengennya untung doang tanpa memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Belum lagi ia harus menghadapi rekan kerja sekaligus tetangganya yang annoying banget, SpongeBob.

Squidward hanya bisa bersenang-senang di waktu luangnya yang sangat sedikit dengan bermain klarinet, membaca majalah, maupun menonton televisi. Majalah dan acara televisi yang Squidward tonton pun berisikan gaya hidup orang kaya yang tinggal di perumahan elit lengkap dengan kolam renang di halaman belakangnya. Bagi dirinya, hal tersebut hanyalah mimpi karena penghasilannya sebagai seorang kasir di Krusty Krab tentu nggak cukup untuk mewujudkan mimpinya.

Baca Juga:

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Penderitaannya tak berhenti sampai di situ. Alih-alih tinggal di perumahan mewah seperti Squidvile yang sering diiklankan di televisi, ia tinggal di kawasan antah berantah. Sudah tinggal di kawasan antah berantah, ia pun harus bertetangga dengan SpongeBob dan Patrick yang merupakan contoh tetangga paling menyebalkan. Sudah begitu, ia selalu dibayang-bayangi oleh kesuksesan Squilliam Fancyson, teman SMA-nya yang sukses dalam segala bidang.

Seiring berjalannya waktu, saya jadi lebih memahami perasaan Squidward Tentacles. Ia adalah karakter kartun yang paling relevan dengan kehidupan kita sebagai kaum pekerja. Tokoh-tokoh lainnya di dalam SpongeBob nggak relevan sama sekali buat kaum pekerja seperti kita.

Kita adalah Squidward Tentacles, kaum pekerja yang bekerja dari pagi sampai malam, dan hanya libur satu sampai dua kali dalam seminggu. Itu pun kalau tidak lembur. Dengan gaji yang tidak terlalu besar, hanya cukup untuk membayar tagihan listrik, tagihan BPJS, serta tagihan PDAM. Boro-boro bisa hidup mewah seperti Squilliam Fancyson, gaji kita sudah habis hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam hidup. Boro-boro bisa menggunakan sisa gaji buat investasi saham atau reksadana, karena gaji kita betul-betul habis tanpa sisa sedikit pun. Kadang-kadang defisit sampai harus minta orang tua!

Sebagai kaum pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi, saya semakin paham dengan perasaan Squidward untuk sekadar menikmati hidup tanpa ada gangguan sedikit pun dari SpongeBob dan Patrick. Bisa membaca majalah, nonton TV sambil menikmati secangkir teh hangat, dan dilanjutkan dengan main klarinet betul-betul kebahagiaan kecil yang saat ini saya apresiasi sepenuhnya. Sesederhana itu kebahagiaan kecil yang diimpikan oleh Squidward. Termasuk saya, dan ratusan juta pekerja lainnya di seluruh dunia.

Kalau bisa memilih, Squidward juga penginnya bisa hidup enak seperti Squilliam Fancyson. Nggak cuma punya karier yang sukses, tapi punya circle pergaulan papan atas yang memungkinkannya bisa punya marching band sendiri. Termasuk saya, kalau bisa milih ya pengen bisa hidup enak seperti Squilliam. Tapi apa boleh buat, saat ini saya masih harus berjibaku melawan kemiskinan sama seperti yang dilakukan Squidward.

Maafkan saya, Squidward. Dulu saya suka heran dengan kebiasaanmu yang kerjanya menggerutu sepanjang hari. Sekarang, saya malah jadi seperti Squidward yang kerjanya menggerutu sepanjang hari.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 21 Januari 2022 oleh

Tags: kaum pekerjapilihan redaksiSpongeBobSquidward
Raden Muhammad Wisnu

Raden Muhammad Wisnu

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

ArtikelTerkait

12 Tempat Wisata Klaten yang Seru untuk Liburan Lebaran

12 Hal yang Wajib Kalian Lakukan di Kabupaten Klaten Minimal Sekali Seumur Hidup. Gas buat Libur Lebaran!

6 April 2024
5 Tempat Wisata di Kota Batu yang Patut Diwaspadai

5 Tempat Wisata di Kota Batu yang Patut Diwaspadai

18 November 2023
Jalan Sarjono Ambarawa, Jalan Terindah Se-Jawa Tengah yang Bisa Jadi Tempat Healing Gratis Mojok.co

Jalan Sarjono Ambarawa, Jalan Terindah Se-Jawa Tengah yang Bisa Jadi Tempat Healing Gratis

3 Februari 2024
7 Playlist Lagu yang Selalu Ada dalam Mobil Dinas Pelat Merah Terminal Mojok

7 Playlist Lagu yang Selalu Ada dalam Mobil Dinas Pelat Merah

4 Januari 2022
Keunggulan The King’s Affection yang Nggak Ada di Kebanyakan Drakor Sageuk terminal mojok.co

Keunggulan The King’s Affection yang Nggak Ada di Kebanyakan Drakor Sageuk

6 November 2021
4 Series yang Punya Konsep Sharing Universe dan Multiverse terminal mojok.co

4 Series yang Punya Konsep Sharing Universe dan Multiverse

31 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.