Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Solo Hiker: Lagi Naik Gunung Malah Disangka ‘Laku Ngilmu’ Jadi Dukun

Rusmanto oleh Rusmanto
5 Juli 2019
A A
solo hiker

solo hiker

Share on FacebookShare on Twitter

Camping biasanya dilakukan bersama tim atau bahkan ada juga yang secara massal. Tapi ada juga yang  melakukannya seorang diri dan dikenal dengan sebutan solo hiker. Kegiatan macam ini masih jarang dilakukan di Indonesia, jadi mungkin nggak sepopuler solo traveler yang telah ngehits sebelumnya.

Meskipun demikian, di jajaran olahraga alam bebas, peminat solo hiker sudah mulai berkembang. Karena sifatnya yang sendiri dan solitaire membuat peminat hobi ini tidak saling berkomunikasi hingga terkesan sepi peminat.

Saya sendiri mulai menekuni solo hiker sejak tahun 2001 setelah lulus SMA. Jadi anak sekolah itu repot karena banyak jadwal, sehingga sangat menghambat berkembangnya hobi. Tapi tentu saja hal itu tidak berlaku bagi anak yang memang hobinya sekolah.

Memulai hobi sebagai solo hiker di Indonesia zaman itu memang cukup sulit. Keterbatasan akses komunikasi (belum tren HP) menjadi kendala utama. Hal ini membuat komunitas solo hiker sulit untuk terbentuk.

Olahraga solo hiker apakah berbahaya?

Tidak ada jawaban sederhana yang bisa memberi jaminan bahwa solo hiker aman dilakukan. Karena setiap kegiatan olahraga memiliki tingkat resiko yang berbeda. Mengetahui manajemen resiko untuk bisa mengelola setiap kemungkinan yang terjadi adalah sebuah antisipasi yang baik.

Secara umum, olahraga ini bisa dikatakan berbahaya dan beresiko tinggi. Dan perlu Anda ketahui, biasanya pihak asuransi tidak menangung klaim pada kecelakaan yang disebabkan oleh olahraga jenis ini. Jadi, penggemar olahraga ini harus membulatkan tekad dan semangat dalam menjalani hobinya.

Untuk persiapan pendakian pendakian solo, tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan. Biasanya, sebelum berangkat saya membuat daftar barang bawaan mulai dari yang bisa dikonsumsi hingga pakaian yang dibawa. Selain itu, membuat rencana jalur yang akan dilewati juga bisa dilakukan.

Baca Juga:

Booking Lahan Camp di Gunung oleh Biro Open Trip Itu Nggak Masuk Akal, Sejak Kapan Gunung Jadi Lahan Milik Pribadi?

Saya Muak dengan Industri Film Horor yang Hanya (Bisa) Mengeksploitasi Budaya Jawa Seolah-olah Seram dan Mistis

Kemudian daftar  dan rencana jalur yang dibuat akan di tinggal di basecamp. Hal itu dilakukan untuk jaga-jaga kalau tenggat waktu pendakian terlewati, namun pendaki belum juga kembali. Dengan demikian, keadaan yang tidak diinginkan bisa lebih diminimalisir.

Mendaki sendirian apa tidak takut?

Saya orangnya sedikit penakut, jadi sebelum pendakian utama biasanya ada sesi trial terlebih dahulu. Kemping sendirian, satu atau dua malam biasanya saya lakukan sebelumnya di hutan terdekat.

Kalau yang dimaksud adalah takut ketemu mahluk halus, saya nggak begitu memikirkannya. Saat pendakian dan melewati hutan bambu pas magrib, saya lebih takut ketemu ular dibandingkan dengan ketemu kuntilanak atau wewe gombel. Saya merasa ancaman hewan “liar” lebih nyata dibandingkan dengan mahluk halus.

Dan karena hal itu, saya pernah merasa sedikit dilecehkan. Teman saya bilang: bahkan (dalam ungkapan Jawa) “dhemit ora ndulit, setan ora doyan (mahluk halus nggak nyolek, setan nggak doyan)”, gimana mau dapat pacar?

Bagi saya, resiko terbesar yang bisa terjadi adalah nyasar atau tersesat. Namun karena saya terbiasa nyasar, saya tidak begitu khawatir. Yang paling penting saat Anda sadar kalau tersesat adalah “jangan panik”. Anggap bahwa tersesat adalah hal yang wajar dalam sebuah pendakian.

Saat tersesat, langkah strategis yang harus diambil adalah dengan “kembali ke jalan yang benar”. Sudah “sesat”, ngotot lagi, nanti bisa sengsara dunia akhirat, jadi waspadalah !!

Jika tersesat, sebaiknya jangan balik arah atau meneruskan perjalanan. Saat nyasar, langsung berhenti dan ambil jalan pintas (trabas) ke kanan atau ke kiri sampai ketemu dengan jalur adalah hal yang saya lakukan dan ternyata mampu membuat saya hidup hingga saat ini.

Ada yang bilang kalau tersesat cari sumber air (sungai), lalu ikuti sampai ketemu rumah penduduk. Dan menurut pengalaman saya, hal itu tidak sepenuhnya benar. Karena ternyata setelah ditelusuri, sungainya habis malah jadi air terjun.

Dalam perjalanan solo hiker yang saya lakukan saat muda dulu, saya pernah tersesat karena mengikuti jalur sampah. Banyak pendaki yang tidak bertanggung jawab melemparkan sampah ke kanan dan kekiri jalur sesungguhnya. Dan setelah ditelusuri, lagi-lagi saya tersesat sampai ke tepian jurang yang curam.

Menjadi solo hiker apakah cukup keren?

Berdasar pengalaman, di Indonesia menjadi solo hiker tidak lantas membuat reputasi meningkat. Ternyata, orang yang mendaki sedirian akan dianggap sedang “mencari ilmu” bagi penduduk lokal. Nggak hanya sekolah dan kuliah, ternyata cari ilmu juga bisa dengan naik gunung dan masuk hutan.

Setelah mempelajari berbagai ilmu dan kemampuan untuk bisa mendaki sendirian dan jadi solo hiker tidak berarti bisa mendapat pengakuan atas kemampuan yang dimiliki. Dengan mempertaruhkan jiwa raga, dan berhasil turun dengan selamat, saya malah dituduh laku ngelmu jadi dukun. Disini kadang saya merasa prihatin.

Salam Lestari!

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: campingdisangka dukunMendaki Gunungmistissolo hiker
Rusmanto

Rusmanto

Penulis lepas.

ArtikelTerkait

SimpleMan

SimpleMan Cinematic Universe

4 September 2019
5 Jembatan Ikonik di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistik Terminal Mojok

5 Jembatan Ikonik di Jogja yang Menyimpan Kisah Unik hingga Mistik

16 Juli 2022
Camilan dan Makanan yang Perlu Kamu Bawa Saat Mendaki Gunung terminal mojok.co

Camilan dan Makanan yang Perlu Kamu Bawa Saat Mendaki Gunung

16 Oktober 2020
kkn desa penari

KKN Desa Penari: Cerita Menakutkan Bikin Kecanduan

2 September 2019
KKN di Desa Penari

KKN di Desa Penari Versi Ketiga

29 Agustus 2019
sumber suara drumband di jogja suara gamelan malam hari pendatang arti makna urban legend mitos klenik mojok.co

Suara Drumband di Jogja pada Malam Hari, Menurut 4 Teori

26 Maret 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.