Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Soal Game Sepak Bola, PES Lebih Baik daripada FIFA, Titik!

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
27 April 2020
A A
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dalam gaming, mengomparasikan game satu dengan game lainnya adalah hal lumrah. Yang paling sering dibandingkan adalah dua game sepak bola fenomenal yang rivalitasnya beranak-pinak. Kedua game sepak bola ini selalu berkompetisi menjadi yang terbaik, berebut jumlah pemain game paling banyak, yakni Pro Evolution Soccer (PES) dan FIFA. Dua game yang hingga kini merajai permainan sepak bola virtual di dunia. PES dibuat oleh developer asal Negeri Sakura: Konami. Sedangkan FIFA diproduksi oleh developer asal Kanada: Electronics Arts (EA) Sports. Keduanya punya fans sendiri-sendiri.

Saya adalah gamers keduanya. Saking familiernya dengan dua game sepak bola tersebut, saya jadi paham dan tak bisa menampik bahwa PES lebih baik daripada FIFA. Pernyataan saya ini bukanlah isapan jempol semata. Sebab, seberapa ngoyo FIFA memperbaiki tetek-bengek sistemnya, tak sanggup untuk melebihi atau bahkan sekadar menyamai PES.

Dari segala faktor yang dapat dinilai, ia mau bagaimanapun lebih baik daripada FIFA. Kamu nggak percaya? Apa kamu bilang, pernyataan saya ini terkesan mengada-ada? Mari kita telaah bersama, pelan-pelan saja.

#1 Grafik

Segi grafik, FIFA sudah jauh tertinggal dibandingkan PES. Revolusi dari FIFA 1998 sampai FIFA 20 dibanding PES 5 hingga PES 2020 kentara bedanya. Ia lebih konsisten dalam memberikan detail wajah, tubuh, tangan, dan kaki dari setiap pemain, terutama yang mereka miliki lisensinya. Sementara FIFA seperti tak serius soal grafik dan detail para pemain.

Banyak wajah pemain di FIFA tak mirip dengan aslinya. Sedangkan PES berusaha supaya detail wajahnya mirip versi orisinalnya. Akibatnya gamers FIFA terkadang susah membedakan wajah Sadio Mane dan N’Golo Kante.

Karena grafiknya jelek, FIFA jarang dimainkan pada konsol PlayStation. Maka dari itu, EA Sports juga mengincar pengguna Nintendo Switch dan Xbox. FIFA justru bergabung di satu konsol bareng game Super Mario: Nintendo Switch. Itu loh yang bentuknya duplikat PSP—atau lebih mirip gamebot, ya?

Di sisi lain, PES enggan hadir untuk semesta Nintendo. Pihak Konami mengincar pasar melalui PlayStation, dari mulai yang berbentuk konsol atau portabel. FYI, di Indonesia pengguna PlayStation tak sedikit, dan cenderung lebih banyak ketimbang Nintendo loh.

#2 Gameplay

Salah satu kelemahan FIFA terletak pada gameplay (permainan berlangsung). Banyak bug (kecacatan) pada gameplay-nya. Misal tangan yang tembus ke pemain lawan. Ini sering terjadi ketika tangan pemain kita bersinggungan sama pemain lawan. Kemudian kedua pemain bereaksi seolah beneran tersenggol, padahal jelas di depan mata kedua tangan malah tembus seperti Casper.

Baca Juga:

Mungkin Saja Pita Hitam Beneran Berguna bagi Timnas U-20

Sepak Bola Indonesia Sebaiknya Memang Dibekukan Saja!

Bug juga sering muncul saat gol. Susah payah melakukan serangan ke jantung pertahanan lawan, Cristiano Ronaldo menendang sekeras tenaga, dan bolanya sampai menembus jala gawang sampai keluar lagi. Mirip-mirip tendangannya Kojiro Hyuga. Uniknya—lebih tepatnya aneh—gol tersebut dianulir. Kan jadi pengin banting stiknya.

PES kendati tak menutup kemungkinan juga muncul bug, tapi nggak parah-parah amat. Setidaknya setiap kali main, nggak selalu ada bug, sedangkan FIFA tiap kali pertandingan bug melulu. Apalagi tahun ini, gameplay pada PES diperbaiki.

PES menyempurnakan teknik dribel pemain, first touch, akurasi menendang, dan pergerakan bola agar lebih realistis. Belum lagi ketika melakukan serangan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Bermain PES, pemain bertahan kamu dapat melakukan pergerakan untuk menghalangi alur bola. Bahkan tak jarang bek kamu mampu melakukan intentional foul apabila pertahanan tim terancam bahaya.

#3 Mendapat pemain

FIFA dalam urusan game online lebih sukses ketimbang PES. Ia hadir dengan berbagai macam versi online. Sedangkan PES baru-baru ini saja mulai gencar dengan versi online-nya. Dulu, PES hanya bisa dinikmati via offline seperti di PlayStation. Sekarang PES mulai merambah game online, di mana seluruh pemain di satu negara atau lebih dapat bermain bareng.

FIFA versi online pun posisinya terancam. Terlebih kendala-kendala di versi ini lumayan banyak. Para penggemarnya juga sebagian ada yang justru beralih jadi haters. Sulitnya mendapat pemain bagus salah satu alasan mengapa FIFA versi online mulai tergusur dengan ketenaran PES.

Contohnya, di FIFA Online untuk memperoleh pemain berbintang harus membelinya di market. Harganya pun tak murah, bahkan cenderung selangit. Gamers FIFA Online mesti mengumpulkan duit virtual untuk membeli satu pemain, katakanlah sekelas Miralem Pjanic pun harganya jutaan. Itu saja belum tentu pemainnya bisa diandalkan.

Kamu-kamu yang pernah atau sampai sekarang tengah bermain game E-Football PES 2020, tentu akan berpikiran mendapat pemain kelas kakap sangatlah ringan. Pihak Konami selalu punya cara agar gamers betah bermain PES dan tak beralih ke kompetitornya. Caranya, memberikan pemain top secara cuma-cuma.

Beneran deh, kalau nggak percaya coba download di Play Store dan mainkan. Kamu akan menerima satu pemain gratis. Belum lagi, tiap harinya kamu bakal mendapat pemain top markotop usai login.

Meski diacak, kamu tetap memiliki kesempatan memperoleh pemain bagus untuk memperkuat tim kamu. Misalnya, kamu gagal mendapatkan Lionel Messi, masih ada peluang mendapat pemain lain yang tak kalah bagus kualitasnya, seperti kiper Liverpool, Alisson Becker; striker haus gol Inter, Lukaku; atau bek karismatik Barcelona, Gerard Pique. Semuanya gratis, tak perlu mengeluarkan biaya macam FIFA.

#4 Pendapatan

Berkat konsistensi grafik dan kualitas mumpuni lainnya, Konami berhasil meraup keuntungan besar dari PES. Kabarnya perusahaan bermarkas di Tokyo, Jepang ini menghasilkan pendapatan menginjak 24,7 triliun rupiah tahun 2019. Sementara kompetitornya, EA Sports terpaut jauh di bawahnya.

Perusahaan asal Kanada itu diprediksi hanya meraih pendapatan sekitar 15,4 triliun rupiah. Angkanya di bawah Konami, menunjukkan bahwa EA Sports tak bisa mengandalkan FIFA. Game sepak bola virtual itu secara rekam jejak lebih dulu dari PES, tapi kualitasnya di bawahnya.

FIFA hanya mampu unggul di bagian lisensi. Lisensi yang dimiliki PES jumlahnya lebih sedikit. PES cuma mendapatkan lisensi dari beberapa tim-tim besar saja, seperti Manchester United, Barcelona, dan Juventus. Sementara lawanya lebih banyak. Nyaris seluruh tim-tim raksasa, FIFA punya lisensinya, kecuali Juventus yang memang menjadi official partner PES.

Andai kata dikalkulasi, misalnya ada 10 faktor atau kategori penilaian, PES lebih baik dan mampu berjaya di 9 faktor, mulai dari grafik sampai game mode. Sementara FIFA hanya sanggup melampaui satu faktor saja. Pertanyaannya, kamu yang masih betah main FIFA itu alasannya apa? Sudah terang benderang kalau PES itu mau bagaimanapun, dilihat dari berbagai sisi, jelas lebih baik dari FIFA.

BACA JUGA Manusia Paling Kreatif itu ya Penulis Skenario Sinetron, lah dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2020 oleh

Tags: fifagame sepak bolapes
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Nggak Perlu Boikot, Ini Tips Menghadapi PSG di PES

14 Agustus 2021
pes

Ketika Game Online Menyerang, PES dan Winning Eleven Masih Menjadi Pilihan

20 Juli 2019
ballon d'or cristiano ronaldo real madrid mojok

Betapa Anehnya Jika Ballon d’or Tahun Ini Masih Didominasi Messi dan Ronaldo

7 Juni 2021
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Menebak Karakter Pemain Game Pro Evolution Soccer dan Game Bola Lainnya

3 April 2020
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Gim Sepak Bola Nggak Melulu PES-FIFA, Ingat Masih Ada Football Manager!

9 Mei 2020
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Sepak Bola Indonesia Sebaiknya Memang Dibekukan Saja!

27 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.