Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

SKE, Taman Rekreasi yang Kalah Menarik ketimbang Wisata Kuliner Sekitar Taman dan Banjirnya

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
24 Juli 2023
A A
SKE, Taman Rekreasi yang Kalah Menarik ketimbang Wisata Kuliner Sekitar Taman dan Banjirnya

SKE, Taman Rekreasi yang Kalah Menarik ketimbang Wisata Kuliner Sekitar Taman dan Banjirnya (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kata sebagian orang, Yogyakarta adalah surganya wisata. Di sini ada berbagai tempat yang bisa dijelajahi oleh para pelancong. Biasanya para wisatawan dari luar daerah akan memilih Malioboro, Tugu, dan Pantai Parangtritis sebagai tempat yang mereka catat di itinerary. Selain tiga tempat itu, ada juga pengunjung yang memilih menyambangi taman wisata. Salah satu taman wisata yang lumayan dikenal di Yogyakarta adalah Sindu Kusuma Edupark, yang biasa disingkat SKE.

SKE terletak di Jalan Magelang KM 3 (Jalan Jambon) Desa Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasinya nggak langsung bersebelahan dengan jalan besar atau jalan utama. Untuk bisa sampai ke SKE, para wisatawan harus masuk beberapa ratus meter ke barat jika datang dari Jalan Magelang.

Ngomongin soal SKE, sebenarnya taman wisata atau theme park ini dekat sekali dengan rumah saya walaupun beda desa, kapanewon, sampai kabupatennya. Tapi Cakra Manggilingan atau ferris wheel-nya SKE bisa terlihat dari rumah saya. Lingkungannya pun cukup saya kenal karena sangat sering saya lewat sana.

Sebagai warga sekitar, saya harus bilang bahwa SKE sebenarnya biasa-biasa saja untuk ukuran theme park. Apalagi buat wisatawan nasional yang datang jauh-jauh dari luar kota hanya untuk menyambangi SKE, jangan berekspektasi lebih. Selain ferris wheel-nya yang ikonis, SKE ya nggak begitu spesial. Justru saya malah merasa bahwa ada dua hal yang dekat dengan SKE tapi lebih istimewa daripada SKE itu sendiri.

Wisata kuliner

Setiap hari, saya melewati Sinduadi sebagai jalur pulang dari kantor. Saat sore tiba, Jalan Jambon selalu ramai dengan masyarakat yang berburu panganan di pedagang kaki lima. Makanan ap apun bisa dijumpai pada para pedagang yang berkelompok tepat di depan SKE atau di sebelah timurnya. Bahkan kalau jajan di sebelah timur atau depan Alfamidi, saya yakin kamu bakal kesulitan menyeberang saking ramainya. Apalagi kalau makanan yang dibeli adalah cakwe dan cimol. Sudah lama menunggu antrean, lama pula menunggu jalan lengang untuk menyeberang.

Tapi situasi berbeda justru saya saksikan di SKE itu sendiri. Hampir setiap hari saya melihat tempat ini sepi. Bayangan saya terhadap taman rekreasi adalah keramaian yang tampak dari bus-bus dan kendaraan pribadi yang berjajar, ditambah dengan pengunjung yang berjubel berebut masuk dan keluar. Tapi apa yang saya pikirkan di benak saya ini nggak bisa ditemukan di SKE.

SKE sepertinya hanya ramai pada malam tahun baru. Biasanya SKE bakal mengadakan event menyambut 1 Januari dengan penampilan band dan pertunjukan kembang api. Selebihnya, lebih identik sebagai tempat wisata yang masih mencoba bertahan meski sepi melanda di mata saya.

Wisata “water boom”

Sebelum taman rekreasi tersebut berdiri, lahan yang sekarang digunakan oleh SKE sejatinya adalah tanah yang dipakai sebagai lahan pertanian. Seingat saya, dulu taman bermain ini adalah kebon. Bapak saya juga bercerita kalau di masa kecilnya dulu lahan SKE adalah persawahan.

Baca Juga:

4 Rekomendasi Tempat Kuliner Jogja untuk Wisatawan Surabaya yang Lidahnya Rewel

6 Dosa Penjual Gudeg Jogja yang Sulit Dimaafkan Pembeli

Saya ingat betul ketika taman ini akan didirikan, beredar rumor bahwa di lahan tersebut akan dibangun water boom. Mengingat wilayah yang dipakai juga luas, saya percaya-percaya saja kalau bakal ada water boom di situ. Saya juga sempat senang karena saya nggak perlu jauh-jauh ke Jogja Bay apalagi Owabong.

Memang sih SKE juga punya water boom minimalis yang dikemas dengan nama Sindu Kusuma Waterpark. Ukuran dan fasilitasnya nggak begitu mengesankan karena taman ini sejatinya lebih berfokus menjadi sebuah taman rekreasi. Meskipun begitu, taman bermain tetap punya “water boom” yang akan langsung menyambut kalau kalian datang saat musim hujan. Ini karena jalan beraspal di depan taman ini sampai beberapa puluh meter ke timur adalah daerah rawan banjir.

Begitu memasuki wilayah “water boom” ini, dilema dan kecemasan bakal langsung melanda. Mau ngelawan takut bikin mesin kendaraan mati, tapi kalau nggak nerjang banjir juga nggak bisa sampai tujuan. Soalnya ketinggian air banjir di sini bisa mencapai dek atau pijakan kaki motor.

Fenomena banjir yang bisa saja terjadi tiap hari di musim hujan ini langsung menghidupkan kembali memori polos saya yang mengira kalau banjir hanya ada di Jakarta. Rupanya saya juga bisa merasakannya di Jogja, di depan taman rekreasi yang sudah jadi perhatian nasional pula.

SKE nggak menarik buat warlok

Buat saya sebagai warga lokal, kehadiran SKE nggak begitu impresif. Tren foto-foto di depan ferris wheel maupun penawaran diskon-diskonnya belum berhasil membuat saya terdorong buat mampir ke sana. Alasan ini sebenarnya muncul karena dulu saya dan warga sekitar lainnya pernah dikecewakan oleh sistem promosi taman ini. SKE sempat menggunakan strategi menjual tiket diskon yang dikompilasikan ke dalam semacam brosur dan ditawarkan ke warga sekitar yang melintas di depan SKE. Tapi momen mencari atensi warlok tersebut justru malah berbalik mengubah warlok jadi kapok.

Tiket diskon tersebut nggak bisa digunakan. Duit yang dikeluarkan buat beli tiket diskon pun melayang. Saya yang turut menjadi pengunjung yang dikecewakan itu melihat banyak sekali warlok yang pulang sambil ngedumel dan raut wajah kesal lantaran nggak bisa masuk ke area dalam SKE. Sejak itulah saya dan (mungkin) warga sekitar sudah nggak nggumun dan tertarik menyambangi kembali. 

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jogja Berhati Banjir: Ketika Pemerintah Mengadu Warga dengan Bencana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2023 oleh

Tags: banjirsindu kusuma eduparktaman rekreasiWisata Kuliner
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

banjir

Banjir dan Kenangan-Kenangan yang Hanyut Bersamanya

20 Juni 2019
Masyarakat Kasihan Bantul Sebaiknya Punya Kapal agar Selamat di Musim Hujan, sebab Jalannya Penuh Genangan!

Masyarakat Kasihan Bantul Sebaiknya Punya Kapal agar Selamat di Musim Hujan, sebab Jalannya Penuh Genangan!

17 Januari 2025
Ketimbang Kulit Ayam, Tulang Rawan Masih Selevel Lebih Enak terminal mojok.co

Kulit Ayam itu Bukan Cuma Enak, Tapi Enak Banget!

13 Agustus 2019
Saatnya Blak-blakan soal Penyebab Banjir Kalimantan Selatan. Sama-sama Tahu lah!

Beberapa Hal Menyenangkan yang Saya Dapati Saat Banjir di Cilacap

20 November 2020
daun pisang

Banalitas Pedagang Makanan yang Tak Memakai Daun Pisang

9 Agustus 2019
motor honda astrea 800 Pol espargaro Honda scoopy Honda CT125 Honda CRF honda beat street motor matik MOJOK.CO honda c70

Honda CT125, Motor yang Cocok untuk para Kurir

9 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.