Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Situbondo, Madura Swasta yang Kaya Sejarah

Dani Alifian oleh Dani Alifian
15 Februari 2021
A A
situbondo madura swasta mojok

situbondo madura swasta mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Situbondo merupakan wilayah di ujung timur pulau Jawa, tepatnya sebelum Banyuwangi. Meskipun di pulau Jawa, orang Situbondo berbeda dari kebanyakan orang Jawa, terutama dari segi bahasa. Saat pertama kuliah di kota Malang, teman satu kelas langsung menjuluki saya sebagai Madura Swasta, atau Madura KW. Itu bagi saya sebutan sindiran untuk orang Jawa yang tidak bisa berbahasa Jawa, malah fasih berbahasa Madura. 

Sebenarnya tidak hanya Situbondo saja, beberapa kawasan tetangga seperti Probolinggo, Bondowoso, Jember, dan Lumajang juga tidak banyak yang bisa berbahasa Jawa. Namun, perbedaan mencolok dari beberapa daerah tersebut adalah tidak ada istilah pendalungan. Pendalungan sebutan bagi masyarakat yang bisa berbahasa Madura, sekaligus bahasa Jawa, secara logat bisalah dibayangkan betapa estetiknya. 

Penggunaan bahasa sehari hari ini juga berdampak pada budaya masyarakat. Orang Situbondo kalau saya katakan itu setengah setengah, bisa juga disebut tengah tengah. Masyarakat dengan cerdas menggabungkan kebudayaan di Jawa sekaligus di Madura. Misalnya dalam segi berdagang, kalau menawarkan pada pembeli mereka ala ala Jawa, jadi mendayu, halus agar pembeli mudah menarik. Sebaliknya, saat dagangan mereka terancam misalnya oleh preman, maka jangan salahkan jika ada celurit melayang.

Kalau kata ibu dari Nenek saya, Situbondo itu kaya akan sejarah. Salah satu alasan mengapa mayoritas penduduknya menggunakan bahasa Madura, karena proses migrasi dari pulau Madura ke tanah Jawa, ketika dulu terjadi peperangan. Daerah ini juga lurus dengan pulau Madura. Selain itu, banyak pedagang pada zaman dahulu pergi dari Madura ke Situbondo, itu tetap berlangsung sampai sekarang. Di. Situbondo terdapat pasar unik yang hanya buka pada hari tertentu saja, misalnya pasar Senen.

Bahasa Madura di Situbondo itu memiliki keunikan tersendiri, bahkan sedikit berbeda dengan bahasa Madura di pulau Madura. Setahu saya di pulau Madura sendiri, terdapat beberapa macam dialek, seperti Sumenep, Sampang, Pamekasan, dan yang lain. Keistimewaan bahasanya terletak pada dialek yang berbeda dalam satu kabupaten. Situbondo bagian timur mulai dari Panarukan hingga Banyuputih dialek yang digunakan dekat dengan gaya Sumenep. Sedangkan bagian barat mulai Panarukan ke barat sampai Besuki, dialek yang digunakan mirip dengan Sampang. 

Keunikan bahasa itu membuat saling berebut kebenaran bahasa Madura satu sama lain. Orang Situbondo bagian barat, Besuki, Banyuglugur, Pasir Putih, hingga Panarukan menyebut orang bagian timur itu “sangghit”. Begitu sebaliknya, orang yang tinggal di daerah Situbondo timur, akan menganggap dialek yang digunakan oleh orang barat Panarukan-Besuki itu terdengar aneh di telinga mereka. 

Sebagai masyarakat yang lahir di daerah barat, saya merasa aneh mendengar dialek orang bagian Timur, begitu sebaliknya teman saya yang lahir di daerah timur sering mengatakan saya aneh dalam menggunakan bahasa Madura. Dugaan sementara, perbedaan dialek itu masih ada hubungan dengan akses jalan yang dibangun Daendels, sehingga yang menjadi pembeda atau pembatas adalah Panarukan. Terlepas dari dugaan saya, Situbondo kaya dengan sejarah, jadi sedikit perbedaan bukan masalah.

Di bagian barat kabupaten Situbondo, ada daerah bernama Besuki. Besuki merupakan bekas Karesidenan yang pernah jaya pada masanya. Beberapa daerah yang saat ini menjadi kabupaten seperti Jember, Bondowoso, Lumajang, dan Probolinggo, dahulu kala berada di bawah Karesidenan Besuki. Bahkan cerita dari ibu nenek saya Besuki itu ibarat kota sentral di Jawa Timur, sebab dekat dengan arus perdagangan kolonial. Itulah sederet kisah yang mungkin juga banyak salahnya, karena saya hanya mendengar dari ibu nenek.

Baca Juga:

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Kalau ada hal yang menarik tentang Madura swasta yang belum saya tulis, silakan tulis di komentar yaaa!

BACA JUGA Di Madura, Orang Menyebut Mobil dengan Motor atau tulisan Dani Alifian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2021 oleh

Tags: madura swastasitubondo
Dani Alifian

Dani Alifian

ArtikelTerkait

Baluran Sering Dikira Punya Banyuwangi, Bukti Situbondo Gagal Memanfaatkan Potensi Daerah Mojok.co

Situbondo Nggak Harus Mirip dan Jadi Banyuwangi, Potensinya Ada di Jalannya Sendiri

4 Oktober 2025
Tugu 1000 Km Anyer-Panarukan di Situbondo Lebih Mirip Tiang Jemuran Tanpa Baju daripada Pengingat Sejarah

Tugu 1000 Km Anyer-Panarukan di Situbondo Lebih Mirip Tiang Jemuran Tanpa Baju daripada Pengingat Sejarah

3 Oktober 2024
5 Alasan Jalur Pantura Situbondo Rawan Kecelakaan

5 Alasan Jalur Pantura Situbondo Rawan Kecelakaan

28 Maret 2022
Kopi Argopuro, Kopi Situbondo Primadona Pasar Internasional

Kopi Argopuro, Kopi Situbondo yang Jadi Primadona Pasar Internasional

24 Juni 2023
50 Kosakata yang Sering Digunakan Masyarakat Madura Swasta dalam Interaksi Sehari-hari Terminal Mojok.co

50 Kosakata yang Sering Digunakan Masyarakat Madura Swasta dalam Interaksi Sehari-hari

17 Mei 2022
Situbondo, Tempat Tinggal Terbaik dan Kota Sederhana yang Saking Sederhananya, Nggak Ada Apa-apa di Sini

Ironi Situbondo: Kotanya Sepi, Bupatinya Jadi Tersangka Korupsi

9 September 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.