#3 Pelecehan seksual dan hubungan gelap yang melibatkan calon artis
Seperti yang sudah diketahui oleh orang banyak, seseorang yang bermimpi menjadi artis di Korea Selatan perlu melewati tahap training terlebih dahulu. Fase ini harus dilalui demi mengasah kemampuan para calon artis sebelum mulai masuk ke dunia hiburan.
Itu adalah tahapan paling ideal. Jadi trainee, debut, sukses. Mestinya begitu.
Namun, ada praktik ilegal di sini, yaitu hubungan gelap seorang trainee atau idol rookie dengan pria-pria hidung belang. Mereka dipaksa melayani bos-bos besar berkantong tebal atau ber-power agar dapat terjamin kesuksesannya. Mereka bisa tampil di acara musik, memiliki karier yang cemerlang, dan dipromosikan di banyak drama melalui para petinggi tadi.
Pada 2019 lalu, sempat ada kasus seorang aktris yang pernah tampil di drama Boys Before Flowers, Jang Ja-yeon, yang bunuh diri karena hal ini. Dalam surat yang ditinggalkannya, ia menyebutkan nama-nama para bos industri hiburan Korea Selatan yang pernah melecehkannya.
#4 Segregasi sosial yang sangat kentara
Ketika melihat masyarakat Korea, kadang kala kita menyukai cara mereka berpakaian karena tampak modis. Bahkan muncul pula gaya berpakaian ala Korea yang dikenal oleh khalayak. Namun, di balik itu terdapat segregasi sosial yang amat tampak di antara para masyarakat Korea.
Sebagian masyarakat Korea pilah-pilih teman, pasangan, hingga sekadar orang asing untuk diajak mengobrol berdasarkan cara berpakaiannya. Maka cukup masuk akal kalau masyarakat menengah ke bawah berlomba-lomba mengoleksi pakaian bermerek demi bisa diterima di masyarakat.
Selain dari segi penampilan, almamater sekolah juga menjadi salah satu parameter status sosial seseorang. Sekolah negeri di daerah cenderung dipandang sebelah mata oleh sekolah elite di ibu kota. Ditambah lagi, orang tua zaman sekarang berlomba-lomba mendaftarkan buah hati mereka ke sekolah elite. Dengan begitu, sekolah di pinggir kota cenderung kekurangan siswa atau menjadi gudangnya murid problematik.
Keempat sisi gelap Korea Selatan di atas nggak saya dapatkan secara instan. Ketika masih awal-awal berkenalan dengan Korea Selatan pun hanya hal-hal yang menyenangkan yang saya ketahui. Namun, semakin lama semakin dalam masuk ke dalam labirinnya dan bertukar pikiran dengan sesama penggemar Korea, teman yang tinggal di Korea Selatan, hingga orang asli Korea Selatan, terkuaklah sisi gelap itu.
Sisi gelap ini tak saya bagikan dengan tujuan untuk membenci Korea. Bukan, bukan itu. Segala sesuatu memang harus dipandang dari banyak sisi, agar kita tak terjerumus pada pikiran-pikiran yang pendek.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang