Serial tanpa tokoh antagonis rasanya hambar, bagai sayur tanpa garam. Begitu juga yang terjadi dalam serial Upin Ipin. Meski hanya serial animasi, tetap saja harus ada tokoh antagonis biar ceritanya lebih nyata. Seperti yang kita ketahui tokoh antagonis dalam serial ini adalah Abang Roy yang meresahkan Kampung Durian Runtuh. Namun sebelum ada Abang Roy, bagi saya karakter Abang Saleh lebih meresahkan, apalagi di serial Upin Ipin zaman dulu.
Dari pengamatan saya selama menonton serial animasi asal Negeri Jiran ini, setidaknya ada 3 sisi gelap Abang Saleh dalam serial ini. Banyak penonton yang nggak sadar, mungkin kamu salah satu yang nggak menyadarinya juga.
Abang Saleh Upin Ipin pernah punya bisnis ilegal menjual hewan yang dilindungi
Sisi gelap pertama Abang Saleh ada di episode Geng Pengembaraan Bermula. Dulu, karakter satu ini terlibat bisnis ilegal penjualan hewan yang dilindungi negara. Tapi dia nggak sendirian, dia berkomplot dengan Abang Singh dan Pak Mail. Untuk menutupi kejahatannya menjual hewan yang dilindungi, Abang Saleh berpura-pura menjadi hantu durian dan menakut-nakuti warga Kampung Durian Runtuh.
Namun untungnya, bisnis ilegal Abang Saleh, dkk., ini diketahui si kembar Upin Ipin, Rajoo, Badrol, Lim, dan Kak Ros yang secara nggak sengaja tersesat di hutan dekat kebun durian. Mereka berhasil menyelamatkan hewan yang dilindungi dan menciduk Abang Saleh yang menyamar sebagai hantu durian. Gara-gara ketahuan, warga Kampung Durian Runtuh seperti Opah, Uncle Muthu, Tok Dalang dan Uncle Ah Tong beramai-ramai hendak menjebloskan Abang Saleh ke penjara.
Baca halaman selanjutnya: Dulu kemayu dan suka sinis kepada orang lain…