Dulu kemayu dan suka sinis kepada orang lain
Selain bisnis ilegal menjual hewan yang dilindungi, sisi gelap lainnya dari Abang Saleh di serial Upin Ipin zaman dulu adalah tingkahnya yang kemayu. Pembawaan dan gesturnya lenggak-lenggok seperti perempuan. Selain itu, beliau dulu nggak mau dipanggil Saleh, maunya dipanggil Sally.
Abang Saleh juga dikenal sebagai seorang yang sinis kepada orang lain. Adegan sinisnya bisa kita lihat dalam episode Piala Dunia Afrika Selatan. Saat itu Abang Saleh bekerja sebagai pelayan di kedai Uncle Muthu. Dia melayani pelanggan dengan setengah hati. Dia juga pernah sinis waktu si kembar Upin Ipin dan kawan-kawan naik mobil miliknya. Abang Saleh seolah enggan mobil kepunyaannya ditumpangi Upin Ipin dan bocah yang lain.
Pernah jadi Dr Sally yang meneror dan menyerang Kota Metromillenium
Sisi gelap terakhir Abang Saleh dalam serial Upin Ipin zaman dulu yang nggak disadari penonton adalah saat dia menjadi Dr Sally. Meski episode itu hanya imajinasi, tetap saja Dr Sally diceritakan sebagai karakter antagonis yang bekerja sama dengan Lisa, seorang anak didiknya
Dr Sally dan Lisa diceritakan meneror dan menyerang Kota Metromillenium. Mereka mengirimkan teror berupa robot telur. Konon, alasannya menyerang kota karena merasa sakit hati pada Jarjit yang menggeser pamornya sebagai ilmuwan. Namun untungnya aksi teror Dr Sally dan Lisa digagalkan oleh duo kembar botak Serjan Upin dan Serjan Ipin.
Itulah sisi gelap Abang Saleh dalam serial Upin Ipin di masa lalu. Itu semua terjadi dulu, kini, karakternya telah berubah ke arah yang lebih baik. Tobat kali, ya.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.