Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Dibilang Drakor Versi Lokal. Maaf, Drakor yang Mana?

Nuriel Shiami Indiraphasa oleh Nuriel Shiami Indiraphasa
25 November 2020
A A
Pesona Mas Aldebaran di Sinetron 'Ikatan Cinta' Memang Sulit Terbantahkan, Bund terminal mojok.co

Pesona Mas Aldebaran di Sinetron 'Ikatan Cinta' Memang Sulit Terbantahkan, Bund terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat melihat “Aldebaran” trending di Twitter. “Wah, ini Aldebaran di Ikatan Cinta keknya, nih.” gumam saya. Dan ternyata, memang benar. Aldebaran yang dimaksud adalah si Al, karakter di sinetron Ikatan Cinta. Itu loh yang jadi suaminya Mukidi. Bukan dong, Andin maksudnya.

Dari banyak twit yang muncul, nyaris rata-rata beropini bahwa sinetron Ikatan Cinta itu adalah drakornya Indonesia.

“Drakor dengan kearifan lokal.”

“Drakor versi lokal.”

Em, drakor dengan kearifan lokal? Drakornya Indonesia? Drama Koreanya Indonesia? Gitu maksudnya? Tapi, punten, pertanyaan besarnya kemudian adalah, “Drakor yang mana?”

Apakah opini demikian berangkat dari melihat kemiripan sinetron Ikatan Cinta dengan drakor Start-Up yang lagi hype abis kayak Indomie Ayam Geprek? Oh, jelas bukan. Ceritanya aja beda. Apakah mirip dengan Drakor The K2? Bukan, juga. Mana ada Yoona SNSD kawin terus punya anak adopsi.

Apakah mirip dengan drakor Prison Playbook? Ya, nggak juga. Amanda Manopo-nya jadi siapa? Kim Je-Hyuk? Ngadi-ngadi bae. Apakah mirip dengan Harry Potter? Bukan, bukan. Beda server.

Kemudian, mata saya menyipit, alis mengernyit, otak berasa sempit, dalam hati, “Dari mana ada bau-bau drakornya? Mirip apanya?” Keheranan ini terjadi bukan tanpa alasan. Pasalnya, di antara keduanya, baik itu sinetron Ikatan Cinta maupun drakor, saya punya serenteng referensi masing-masing.

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

Saya nggak merasa tabu dengan sinetron. Jika memang luang dan berkesempatan, ya saya nonton. Kalau cringe banget, ya tinggal ganti. Pun sinetron Ikatan Cinta ini. Sudah dari awal penayangan perdananya saya ngikutin. Aktingnya bagus (paling saya suka itu Amanda Manopo, Arya Saloka, sama yang jadi Tante Rosa).

Ikatan Cinta menggeser jam tayang Putri untuk Pangeran yang kini berubah jadi di kisaran Magrib. Memang bisa dibilang tiap episode itu bikin juwet dan cukup ngegemesin. Tapi, kayaknya saya belum sampai tahap pada mengamini bahwa Ikatan Cinta adalah drakor versi lokal. Em, rada berat, euy. Banyak hal yang buat saya nggak sepakat dengan penobatan tersebut.

Dilihat dari jumlah episodenya saja sudah beda. Drakor biasanya ada di 16-20 episode saja. Sedangkan, Ikatan Cinta sudah ada sebulanan lebih tayang dan nongol tiap hari. Ditambah lagi antusiasme warga yang menerima dengan baik tayangan ini, saya rasa mungkin sinetron ini bakal berlangsung lama.

Dari durasi 90 menit di kurun waktu penayangannya, jelas nggak full 90 menit adegan. Sebab apa? Iklan. Masalahnya, bukan iklan yang ada di luar tayangan. Melainkan, product placement yang ada di dalam dan masuk ke durasi penayangan sinetron itu sendiri. Alih-alih dimunculkan hanya sekelebat, seolah-olah memang kebutuhan keseharian dan natural, ini mah bisa makan sekian menit cuma buat nerangin si produk tersebut dengan dialog panjang yang barangkali dianggap bakal lebih persuasif. Padahal ya kalo boleh jujur, jatohnya malah rada nganu.

“Minya dipanggang, bukan digoreng.”

“Makanya, aku selalu sedia ini sebelum pake masker. Biar seger.”

“Liat tuh kan, ampasnya langsung turun. Udah deh, tinggalin aja kopi jadul lu itu.”

Dan itu bisa berupa dialog yang menurut saya panjang. Kalau mau disamain ke drakor, ya beda, Ceu. Di drakor tentu ada juga product placement–nya. Tapi, nggak makan waktu sampai bermenit-menit dan dialognya pun singkat. Misalkan si produk dikenalkan oleh dua orang tokoh, masing-masing tokoh juga bakal ngomong singkat banget kayak, “Wah, enak, nih.” Atau bahkan nggak ngomong sama sekali.

Soal jalan cerita, Ikatan Cinta sendiri kurang ngembang dan cenderung lambat. Jujur, emang ngegemesin sebenernya liat si Elsa adiknya Andin yang kebagian jadi antagonis. Dapet banget feel bengisnya, hahaha. Dan memang itu yang sejauh ini bikin gemes. Konfliknya pun selalu berkelanjutan. Tapi, buat maju ke konflik selanjutnya itu lama. Soalnya muter-muter dulu di Elsa yang marah ke Andin, Andin marah ke Aldebaran, Aldebaran marah ke Nino, Nino marah ke Elsa. Belum lagi mamahnya ikut ngerecokin. Isinya tektok begitu, dah. Kayak udah template.

Jadi, mirip drakor yang mana?

Entahlah. Yang jelas, saya cuma menantikan suatu saat kelak, semoga tokoh sinetron pas mau tidur dan bangun tidur mukanya nggak pake makeup.

Iya, suatu saat. Entah kapan.

Sumber gambar: Instagram @ikatancinta.rcti

BACA JUGA 3 Adab yang Mungkin Sudah Dilupakan para Pemburu Giveaway dan tulisan Nuriel Shiami Indiraphasa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 November 2020 oleh

Tags: ikatan cintaSinetron
Nuriel Shiami Indiraphasa

Nuriel Shiami Indiraphasa

Jangan terlalu ngambis, nanti malah nangis.

ArtikelTerkait

saran terbuka untuk my lecturer my husband season 2 mojok.co

Saran Terbuka untuk My Lecturer My Husband Season 2

25 Januari 2021
Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya terminal mojok.co

Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya

19 Juli 2021
acara musik alay RCTI promo program tv wagu mojok

Cara RCTI Promosi Program Itu Kelewat Wagu

12 Desember 2020
Topi Tersayang_ Atribut Ikonik yang Wajib Dimiliki Generasi 90-an Pada Masanya terminal mojok

Topi Tersayang: Atribut Ikonik yang Wajib Dimiliki Generasi 90-an Pada Masanya

27 April 2021
Klarifikasi dari Fizi Perihal Khilaf dan Sengketa dengan Upin Ipin Manusia Paling Kreatif itu ya Penulis Skenario Sinetron, lah

Manusia Paling Kreatif itu ya Penulis Skenario Sinetron, lah

25 April 2020
Mengenang Sinetron dan Serial Awal 2000-an, Tontonan yang Jadi Tuntunan terminal mojok.co

Mengenang Sinetron dan Serial Awal 2000-an, Tontonan yang Jadi Tuntunan

11 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak Mojok.co

Banyu Langit Agro Park Magelang, Tempat Liburan yang Tepat untuk Momong Anak

30 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.