Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sinetron Dunia Terbalik Sebaiknya Menghilangkan Tokoh-tokoh Nyampah Ini

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
26 Agustus 2020
A A
sinetron dunia terbalik tokohyang nyampah dudung ujang juni mojok.co

sinetron dunia terbalik tokoh yang nyampah dudung ujang juni mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tokoh-tokoh dalam sinetron layaknya pemain bola. Ia harus siap diganti, kapan pun sutradara dan penulis cerita menghendakinya. Ini sering terjadi pada sinetron-sinetron kejar tayang. Tujuannya tidak lain supaya ceritanya tetap berlanjut. Apalagi jika sinetronnya punya daya pikat untuk meraup rating dan share sebanyak-banyaknya. Termasuk sinetron Dunia Terbalik.

Sejauh ini, sinetron yang betul-betul masih saya ikuti cuma itu. Makanya saya bisa tahu mana tokoh yang mendadak dihilangkan atau ditambah. Belakangan ada tokoh-tokoh baru yang hadir di Dunia Terbalik.

Tokoh-tokoh itu bukan hanya hiasan, melainkan juga poros cerita dan pemantik konflik-konflik baru. Namun tokoh-tokoh dalam sinetron Dunia Terbalik tak semuanya penting. Malahan ada beberapa tokoh yang bagi saya cuma nyampah dan sebaiknya dihilangkan saja sampai sinetron ini tamat.

Perlu saya tekankan dulu, apa yang saya tulis ini semata hanya mengenai tokoh dan perannya dalam Dunia Terbalik. Jadi sama sekali nggak bertautan dengan kehidupan pribadi si artis.

#1 Ujang

Tokoh Ujang, yang nama lengkapnya Ujang Markujang merupakan tokoh lama. Ujang sempat dihilangkan dari Dunia Terbalik. Dia pergi dari Desa Ciraos, yang kemudian kabarnya menetap di Gurawilan.

Saat Dunia Terbalik kembali dengan wajah baru yang konfliknya nggak lagi perkara berdebat kewajiban jadi TKI, Ujang kembali lagi ke Ciraos.

Kembalinya tokoh ini ke Ciraos sangat tidak mengesankan. Dia datang ke Ciraos dengan berjualan obat dengan cara menipu. Obat-obatan yang dijualnya semua nggak berkhasiat sama sekali. Malah bikin orang-orang tambah sakit.

Sejak come back, dengan wajahnya yang tengil, Ujang jadi tokoh yang menyebalkan. Apalagi saat dia datang lagi, hidupnya cuma numpang di rumah Pedro Alvaro Gonzales.

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

Sudah hidupnya cuma numpang, Ujang tak tahu diutung lagi. Tokoh yang suka garuk-garuk perutnya yang tambun itu malah seenaknya saja menyuruh Pedro, si tuan rumah buat ini-itu. Ujang selalu bilang “Biar berkah”.

Kalimat “Biar Berkah” yang kerap keluar dari mulut Ujang itulah yang membikin tokoh ini bertambah nggak layak untuk terus-menerus hadir di Dunia Terbalik. Kalimat tersebut lambat-laun bisa memberikan sugesti ke penonton. Bahwa kalimat “Biar berkah…” yang terkesan religius dan agamis itu bisa menjadi dalih untuk menghalalkan perlakuan semena-mena kepada orang lain.

#2 Dudung

Dudung adalah suami dari Eddah, salah satu TKI sukses. Eddah sendiri merupakan satu-satunya TKI di Ciraos yang nyaris setara dengan empat istri dari tokoh utama di sinetron Dunia Terbalik.

Barangkali tokoh Dudung tercipta setelah melihat kenyataan masyarakat bahwa yang sering gosip itu ibu-ibu atau kaum perempuan. Maka tokoh Dudung ini muncul sebagai suami alias laki-laki yang doyan gosip sebagai antitesis. Sayangnya gaya ngegosip si Dudung ini wagu.

Dudung hanya dimunculkan ketika ada adegan-adegan yang berpotensi digosipin. Misalnya, saat tokoh Pedro yang kepergok tengah berduaan dengan Sumi, pedagang kopi keliling. Padahal Pedro ini punya istri bernama Neni Suhaeni.

Dudung yang memergoki keduanya justru menyebarkan kabar burung bahwa Pedro pengin menceraikan Neni. Dudung sungguh keterlaluan. Puncaknya dari gosip yang disebarnya itu, Neni pun marah ke Pedro dan memutuskan berangkat jadi TKI.

Namun gosip yang disebar Dudung acap kali dimentahkan oleh Ustaz Kemed, alih-alih memicu konflik baru. Berkat kelakuannya itu, Dudung pantas masuk deretan tokoh yang cuma nyampah di sinetron Dunia Terbalik.

Jarang muncul, gagal memantik konflik, bukan penggerak cerita, ditambah kelakuan toksiknya, Dudung hanya nyampah di Dunia Terbalik. Saya sepakat kalau Dudung ini dihapus saja sekalian.

#3 Juni

Kemunculan pertama Juni buat mencari Masno, anaknya yang kabur ke Desa Ciraos. Masno peternak ayam yang cuma sebentar menghiasi sinetron Dunia Terbalik. Juni datang saat Masno nggak ada di Ciraos. Juni pun nggak mau pulang dan memilih menetap di Ciraos selama anaknya belum ketemu.

Akan tetapi, mungkin si sutradara dan penulis skenario lupa kalau tujuan awal Juni ke Ciraos untuk mencari anaknya. Juni justru suka sama Ustaz Kemed.

Ia dari yang semula datang cuma ingin mencari anaknya di Ciraos, beralih menjadi kompetitor Mak Eros untuk memperebutkan Ustaz Kemed. Tapi hal itu sangat nggak penting.

Apalagi selama ini, Mak Eros dengan lantang nggak akan membuka lagi pintu hatinya buat Ustaz Kemed. Juni baru terlihat penting saat drama pencarian Lilis, istri Kang Aceng di Malaysia.

Setelah itu, Juni hanya semacam pintu untuk kedatangan tokoh-tokoh sepele lainnya. Mulai dari Gendis, Kumala, hingga yang terakhir Ambar. Tokoh-tokoh yang saya sebutkan itu semuanya keponakan Juni.

Sekarang justru si Ambar inilah yang bikin suasana Ciraos tambah kocak. Wajahnya itu ternyata sanggup memikat hati Pak Kantib, alias Aming Sukarming. Sedangkan Juni hanya muncul untuk meledek Mak Eros.

#5 Tutik Hartuti alias Entut

Kalau sinetron Tukang Ojek Pengkolan punya Bunga yang suaranya memekakkan kuping, Dunia Terbalik punya Entut atau Tutik Hartuti. Entut… kalau mau teriak-teriak lebih baik di stadion aja, nonton Indonesia lawan Thailand. Jangan teriak di sepetak rumah.

Tokoh Entut semakin tidak penting setelah ia menikah dengan Kusoy dan dikaruniai dua anak kembar. Dulu, anaknya Ceu Yoyoh yang satu ini adalah tokoh yang sanggup memantik konflik yang dramatis.

Entut pernah bermusuhan sama Dedeh saat memperebutkan Kang Sobri. Namun karena kalah saing, Entut mendekati Kang Kusoy. Setelah itu, Entut cuma seorang ibu rumah tangga yang nggak bisa ngurus anaknya. Dia muncul cuma ketika Ceu Yoyoh mampir ke rumahnya dan baru saja mendapat masalah.

#6 Kang Barnas

Kang Barnas itu ayahnya Cucuk. Tiap hari kerjaannya cuma duduk-duduk saja sambil ngopi. Kang Barnas ini tokoh yang—boleh saya bilang—tak perlu diciptakan.

Kang Barnas orangnya piawai bersilat lidah. Ia sanggup mengelabui siapa pun, terlebih yang baru mengenalnya. Dia termasuk tokoh yang munafik. Antara ucapan dan perbuatannya berseberangan.

Omongannya nggak bisa dipegang. Namun Kang Barnas bisa dipercaya beberapa orang. Kelakuannya ini malah bisa menjadi toksik bagi tokoh lain.

Kemunculan yang cuma sebentar, dan perannya yang nggak penting-penting amat, Kang Barnas tak perlu dihadirkan di Ciraos. Lagi pula, selama ini tanpa figur ayah pun, Cucuk adem-ayem saja tuh.

BACA JUGA Anji Perlu Mempertimbangkan Karier Baru Ketimbang Jadi YouTuber Kontroversial dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Agustus 2020 oleh

Tags: Dunia TerbalikSinetron
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP terminal mojok.co

Sinetron Inikah Rasanya yang Bikin Saya Nggak Mau Jadi Remaja dan Masuk SMP

5 Agustus 2021
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan”

20 Mei 2020
pengalaman menjadi aktor figuran sinetron mojok.co

Pengalaman Jadi Figuran Sinetron selama Sehari

4 September 2020
Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya terminal mojok.co

Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya

19 Juli 2021
Menghitung Kekayaan Ustaz Kemed: Sang Pemimpin Besar Ciraos

Menghitung Kekayaan Ustaz Kemed: Sang Pemimpin Besar Ciraos

27 Maret 2020
episode terakhir preman pensiun 4 ending mojok.co

Alternatif Episode Terakhir Preman Pensiun 4 supaya Nggak Terasa Menggantung

31 Mei 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.