Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Siapa Bilang Bikin Lirik Bahasa Indonesia Itu Gampang

Iqbal AR oleh Iqbal AR
21 Agustus 2019
A A
lirik bahasa indonesia

lirik bahasa indonesia

Share on FacebookShare on Twitter

“Kenapa, sih, kok nggak bikin lagu pakai lirik bahasa Indonesia aja? Kan lebih gampang?”

Pertanyaan semacam ini jelas sering diterima oleh orang-orang, atau musisi yang lagu-lagunya berbahasa Inggris. Wajar saja sebenarnya, sebagai orang Indonesia, membuat sesuatu, atau karya, memang paling enak pakai bahasa sendiri. Paling enak lho ya, bukan paling gampang.

Meskipun bukan musisi, saya cukup sering mendapat tawaran untuk membuat lirik berbahasa Indonesia. Mungkin karena saya saat ini kuliah di Sastra Indonesia, makanya banyak yang berpikir kalau saya pasti bisa bikin lirik bahasa Indonesia. Anggapan orang-orang, pasti gampang lah bikinnya, apalagi anak Sastra Indonesia. Gampang ndasmu! Dikira treatmentnya sama gitu kayak bikin puisi.

Saya pernah bikin satu lirik bahasa Indonesia, untuk band teman saya yang beraliran Emo—Midwest emo gitu. Tantangannya adalah gimana saya bikin lirik bahasa Indonesia, dengan minimnya referensi musik serupa yang berbahasa Indonesia. Hampir nggak ada, band-band yang beraliran seperti itu, punya lagu yang berbahasa Indonesia. Susah banget, makanya lama selesainya. Tapi ya untungnya ketika jadi, banyak yang suka, meskipun ketika tak dengar lagunya lagi, agak aneh gitu liriknya. Padahal lirik sendiri. hehe

Jangankan saya, teman-teman saya yang musisi saja, lebih memilih untuk bikin lirik bahasa Inggris. Bukan karena pingin keren, tapi mereka juga menyadari kalau bikin lirik bahasa Indonesia itu susahnya bukan main. Mulai dari milih diksi, rima, sampai pertimbangan cocok nggaknya lirik sama musiknya. Ribet, lah, pokoknya. Kalau bahasa Inggris bisa dikatakan lebih gampang. Selain nggak banyak yang ngerti, musiknya juga cocok-cocok aja kalau pakai bahasa Inggris.

Susahnya gini, ketika bikin lirik, ada band yang minta liriknya dulu, ada yang musik dulu. Katakan minta liriknya dulu, ya pasti sebagai pemulis lirik, kita menerawang musik dan temanya dulu. Kalau sudah, kita coba bikin kerangka liriknya. Kerangka selesai, kita coba masukin diksi-diksinya sesuai tema. Setelah itu, pasti mengalami bongkar-pasang lirik. Belum lagi perdebatan seperi, “cocok nggak, ya, kalau pakai bahasa Indonesia?” atau “terlalu puitis ini” bahkan sampai “receh banget ini liriknya, pasaran!” Ngelu ra kowe?

Mungkin untuk musik-musik lokal populer, lirik bahasa Indonesia ya cocok-cocok aja, terkesan gampang malahan. Toh liriknya juga gitu-gitu aja, nggak banyak metafor, diksinya nggak aneh-aneh, musik sama liriknya juga cocok-cocok aja. Tinggal mencontoh band-band Pop tahun 2000-an saja. Band-band Pop-Melayu kan kalau bikin lirik gitu-gitu aja. Selain temannya yang itu-itu aja, diksinya juga itu-itu aja.

Itu kalau populer, kalau yang nggak populer? Ya agak susah memang. Salah satunya ya nggak ada yang pernah bikin musik seperti itu sebelumnya. Misalnya, The Sigit, band Progressive Rock yang dari awal sampai sekarang, liriknya berbahasa Inggris. Menurut analisa ‘gembel’ saya, mereka bukannya nggak mau bikin lirik bahasa Indonesia. Mereka cuma belum mau aja, ditambah lagi, nggak banyak band-band beraliran itu sebelumnya yang bikin lagu pakai bahasa Indonesia. Ada, tapi nggak banyak. Referensinya kurang.

Baca Juga:

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

4 Hal yang Bisa Ditarik Pajak selain Kantin Sekolah, kalau Mau Gila, Sekalian!

Saat ini, sih, sudah banyak band-band non populer, yang mulai bikin lirik bahasa Indonesia, atau memperbanyak lagu yang berbahasa Indonesia. Sebut saja Barasuara atau Payung Teduh yang liriknya puitis banget. Ada juga The Adams yang liriknya simpel dan kadang nggak kepikiran untuk bikin lirik seperti itu. Tapi ya gitu, dengan banyaknya band-band yang mulai pakai bahasa Indonesia, nggak ujug-ujug membuat pencipta lagu atau penulis lirik, jadi gampang bikin yang berbahasa Indonesia.

Pengecualian untuk musik metal. Seringai dan Deadsquad malah banyak lagu-lagunya yang berbahasa Indonesia. Untuk skema musik metal, sih, lebih kelihatan saja bahasa Indonesianya. Meskipun ketika mereka nyanyi, nggak jelas juga apa yang dinyanyikan. Pokoknya growling, teriak-teriak aja. Tapi musiknya keren, kok. Saya suka.

Ya dengan adanya band-band itu sebenarnya malah seakan menciptakan standar baru, langsung maupun ngak langsung. “Pokoknya kalau lagu bahasa Indonesia ya seperti band itu!” Anggapan seperti ini juga sering muncul. Penulis lirik juga jadi agak susah bikin lagu bahasa Indonesia. Udah bikinnya susah, eh malah dituntut ini itu.
Tapi dengan banyaknya band-band non pouler yang berbahasa Indonesia, ada untungnya juga buat industri. Setidaknya mengangkat derajat lagu berbahasa Indonesia ke level yang lebih tinggi lah. Jadi nggak melulu soal cinta-cintaan, aku sayang kamu, dan segala macamnya. Secara kualitas juga jadi lebih bagus, walaupun susahnya bukan main! (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 21 Agustus 2019 oleh

Tags: lirik bahasa indonesiametalmusik indonesiamusisirock
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Keberhasilan Maia Estianty, dari Backing Vocal Dewa 19 hingga Jadi Musisi Papan Atas Indonesia Terminal Mojok

Backing Vocal Terbaik Dewa 19 Adalah Maia Estianty, No Debat

19 Januari 2023
Tidak Hanya Lagu Pop atau Balad, Lagu Rock Juga Bisa Bikin Kita Menangis terminal mojok.co

Tidak Hanya Lagu Pop atau Balad, Lagu Rock Juga Bisa Bikin Kita Menangis

2 Maret 2021
Hentikan Stigma Mahasiswa Seni adalah Mahasiswa Haha Hihi Musik Metal Bukan Hanya Soal Vokalis yang Berteriak

Musik Metal Bukan Hanya Soal Vokalis yang Berteriak

18 April 2020
eksperimental

Mawang Bisa Jadi Musisi Eksperimental Andalan Baru di Indonesia

18 September 2019
Kapan Ya Band Rock Dunia Jadi Guest Star di Acara Ulang Tahun Stasiun Televisi?

Penobatan ‘Hey Look Ma, I Made It!’ sebagai Lagu Rock Terbaik Versi Billboard Itu Sungguh Nggak Masuk Akal

19 Oktober 2020
konser musik mojok.co

Nonton Konser Musik Metal Tanpa Berdiri dan Moshing? Ya Jelas Aneh, Lah!

30 Juni 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.