Tidak seperti biasanya, Si Doel Anak Sekolahan episode 46 diawali dengan setting rumah Sarah. Papa dan mama Sarah terlihat sedang santai di teras saat Roy datang. Roy menceritakan proposal proyeknya yang ditolak oleh Om Wisnu dan meminta tolong pada Papa Sarah supaya ketemu dan bicara dengan Om Wisnu, maksudnya supaya proposal Roy bisa ditinjau lagi dan diloloskan.
Papa Sarah menolak dengan keras. Bagaimanapun Roy merayu, Papa Sarah tetap tidak mau membantu.
“Roy, kamu harus melapangkan dada supaya kamu belajar dari kegagalan,” kata Papa Sarah. Roy kesal tapi juga tidak bisa apa-apa.
“Kalau gitu, saya pamit, Om. Sarahnya mana?” tanya Roy.
“Sarah baru saja pergi,” jawab Papa Sarah.
“Lho itu mobilnya ada?”
“Pakai mobil Om.”
Roy tidak salah. Sarah memang ada di rumah. Papa Sarah menjawab seperti itu mungkin karena sudah malas melihat Roy dan tingkahnya. Sarah sempat bertanya ke papanya apa papanya benar akan membantu Roy?
Papanya bilang tidak, dia tidak akan mau membantu Roy. Sarah senang, apalagi saat dia pamit mau ke rumah Doel, papanya berpesan,
“Bilang sama si Doel, ya. Diundang Papa makan malam sama keluarganya.”
Wuaaah.
Sementara itu, di pangkalan opelet Doel dan Mandra baru saja sampai. Mandra makan selagi menunggu Doel membeli koran. Tiba-tiba Roy datang.
“Selamat pagi, Bang,” Roy menyapa Mandra. Mandra kaget luar biasa.
“Ngapa lo? Mau apa?!”
“Napa, Bang? Kaget ya? Si Doel mana?”
“Ada apaan cari saya?” tanya Doel yang baru datang.
“Saya ingin bicara. Saya ingin minta maaf.”
“Minta maaf?”
“Iya, soal kejadian kemarin.”
“Enak aja minta maaf! Emang bisa begitu?!” Mandra nyolot.
“Benar, Bang Mandra. Saya tulus.”
“Enak aja! Bibir gue udah jontor, lu mau minta maaf begitu aja? Nggak bisa!”
“Saya ngaku salah. Saya minta maaf, Doel, Bang Mandra. Kalian sudah menyadarkan saya.” Roy mengulurkan tangannya.
“Awas, Doel! Hati-hati ini jebakan! Ntar tangannya beracun!” kata Mandra.
Doel menerima permintaan maaf Roy. Roy juga cerita kalau dia sedang merasa drop sekarang. Soal pekerjaan dia gagal, soal cinta apalagi. Roy bilang dia ingin bisa berteman dengan Doel dan Mandra.
Di rumah, Mas Karyo sedang membantu Atun membereskan warung Mak Nyak yang tadi pagi diacak-acak oleh Mandra. Sedang enak-enaknya beres-beres, Akang Karedit datang dan memberi tahu Mas Karyo bahwa sangkar burung yang digantung Mas Karyo di depan warung Mak Nyak sudah kosong alias si Badut kabur. Mabur. Mas Karyo panik. Dia langsung lari mencari burungnya. Mas Karyo keliling kampung mencari Badut tapi tidak ketemu juga. Dengan lemah, letih, lesu, Mas Karyo pulang.
Mas Karyo bilang ke Atun kalau Badut itu burung pembawa rejeki. Dia tidak siap kehilangan Badut. Atun mengingatkan Mas Karyo, mana ada rejeki datang dari burung. Kalau memang mau, besok Atun bakalan nemenin Mas Karyo beli burung lagi di pasar.
Sarah yang datang membawa kue untuk Mak Nyak diajak ngobrol banyak oleh Mak Nyak. Mak Nyak menanyakan sekolah Sarah di Belanda dulu, kenapa tidak dilanjutkan? Terus apa yang dikerjakan Sarah sekarang? Tak lama, Doel dan Mandra pulang.
Doel cerita ke Sarah kalau tadi Roy mampir ke pangkalan opelet. Roy minta maaf dan meminta tolong pada Doel untuk bicara pada Sarah. Sarah sudah malas menanggapinya. Sarah lalu memberikan surat yang tadi diterimanya dari kurir. Surat dari Trackindo untuk Doel.
Doel membuka suratnya dan… jeng jeeeng, Doel diterima kerja. Besok dia disuruh datang ke bagian personalia kantor. Mereka bahagia sekali. Apalagi Mak Nyak dan Atun.
Sebelum pamit pulang, Sarah menyampaikan pesan dari papanya yang mengundang keluarga Doel untuk makan malam bersama.
“Ini bener kamu mau ngundang makan malam kita semua?” tanya Doel.
“Iya. Tapi bukan aku yang ngundang. Papa sama Mama. Bener.”
“Ini semua kamu lakukan karena kamu tahu aku akan dapat kerja atau bukan?” (Mulaiii dah, mulaaaiii.)
“Ya ampun. Ini nggak ada hubungannya sama kamu diterima kerja atau nggak di tempat kerjaan kamu. Orang tiba-tiba aja kok Papa ngajak kamu makan sekeluarga. Bener. Emang nggak boleh?”
“Boleh.”
“Ya udah deh, aku pulang ya.”
Setelah Sarah pulang, ada diskusi kecil di rumah Doel. Mak Nyak bingung karena merasa belum pernah kenalan langsung dengan orang tua Sarah, eh sekarang malah diajak makan. Mak Nyak juga bingung mau pakai baju apa. Hal ini tidak disia-siakan oleh Mas Karyo, dia bilang pakai saja batik dagangannya. Supaya bisa seragam gitu. Hilih, hilih.
Di penutup Si Doel Anak Sekolahan episode 46 ini akhirnya diputuskan Mak Nyak bakalan pakai kebaya saja nanti malam. Dan sekarang Mak Nyak lagi siap-siap manasin setrikaan. Biar kebayanya licin gitu.
Ih, jadi deg-degan nunggu episode selanjutnya.
Daftar sinopsis sebelumnya: Si Doel Anak Sekolahan musim 1, Si Doel Anak Sekolahan musim 2, dan Si Doel Anak Sekolahan musim 3.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.