Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Anak Pasangan Guru Harus Cerdas Adalah Sesat Pikir yang Menyiksa Anak

Muh. Arham oleh Muh. Arham
15 Januari 2024
A A
Opini Goblok 2024 Sesat Pikir Anak Pasangan Guru Harus Cerdas (Unsplash)

Opini Goblok 2024 Sesat Pikir Anak Pasangan Guru Harus Cerdas (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya dan istri adalah sejoli yang sama-sama berprofesi sebagai guru. Satu tempat ngajar pula.

Sejak dulu, waktu saya masih kecil, orang-orang beranggapan bahwa anak guru, apalagi jika kedua orang tuanya adalah guru, pasti memiliki kecerdasan di atas teman-teman sebayanya. Memang tidak sepenuhnya salah, sih. 

Sepupu saya, anak dari paman yang mengajar di sebuah SD, selalu menjadi juara kelas. Tidak hanya satu, tetapi semua anak paman saya seperti itu. Lalu, jika ada anak guru yang tidak cerdas bagaimana, dong. Nah itu dia.

Menjadi beban psikologis bagi anak guru

Tentu tidak semua anak guru cerdas dalam bidang akademik. Yang tidak cerdas inilah yang akan mendapatkan tekanan psikologis di lingkungan saya. Warga akan mencibir dan menertawakannya alias menjadi bahan pergunjingan. “Anak guru, kok, tidak pintar.” Atau yang lebih ekstrem, “Anak guru, kok, goblok.” Situasi ini tentu saja tidak baik bagi perkembangan mental seorang anak.

Ternyata pandangan ini pun masih terjaga dalam masyarakat hingga kini. Lah, memang sengaja dilestarikan untuk menjadi amunisi pergunjingan. Saya pernah mendengar langsung ketika saya mengajak jalan-jalan anak saya yang baru berusia satu setengah tahun. 

Seseorang menghampiri dan memujinya lalu berkata, “Wah, Aludra harus pintar nih, nantinya. Kan, ayah dan ibunya sama-sama guru.” Demikian celetukannya. Ada kata “harus” dalam kalimatnya. Berarti hukumnya wajib. Tidak boleh tidak.

Jika anak tidak cerdas, memangnya kenapa?

Sebuah riset menyimpulkan bahwa faktor genetik memengaruhi kecerdasan anak sebesar 50%. Riset yang lain bilang 30%-70%. Artinya, faktor genetik bukan merupakan faktor mutlak yang memengaruhi kecerdasan anak. 

Lagi pula, guru bukan satu-satunya profesi yang menginterpretasikan kecerdasan, bukan? Banyak orang tua di luar profesi tersebut yang cerdas luar biasa. Petani di desa saya juga banyak yang pintar. Hanya, mungkin, dulu mereka tidak memiliki akses pendidikan. Jadi, jika menghubungkan antara profesi guru dengan kecerdasan anaknya, pada faktor ini, anggapan tersebut sudah keliru.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Ada banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan seorang anak. Kita bisa menemukan banyak referensi yang tersebar di mana-mana. Salah satunya adalah stimulasi dari orang tua sejak anak masih balita. Poster alfabet dan angka yang ditempel di dinding kamar atau ruang keluarga termasuk stimulan.

Memang, perlakuan antara orang tua yang berpendidikan dengan yang tidak tentu berbeda dalam menstimulasi anak. Tapi, hal ini masih bisa didebat. Orang tua yang melek pendidikan, salah satunya yang berprofesi guru, mayoritas sejak dini memang sudah mengenalkan ilmu kepada sang anak. Apalagi seorang guru, secara naluriah, senang berbagi ilmu kepada anak-anak.

Mendidik dan mengajari anak sejak dini, toh, memang sudah kewajiban setiap orang tua. Iya, kan? Kita tahu, golden age atau usia emas anak itu berada pada rentang usia 0-6 tahun. Nah, momen tersebut perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya. 

Saya sebagai orang tua berusaha menstimulasi dan mendampingi anak saya dengan baik pada masa ini. Jujur, sih, bukan untuk pamer kecerdasannya kelak, tapi untuk membekali dia ilmu dan pengetahuan serta karakter yang dapat bermanfaat untuk dirinya. Kalau dia tidak cerdas, ya, tidak apa-apa.

Intinya, setiap orang tua bisa membentuk kecerdasan anaknya. Tergantung orang tua tersebut mau atau tidak.

Menghadapi anggapan masyarakat memang perlu kesabaran

Saya tidak tahu, apakah di tempat saya saja atau juga terdapat tempat di Nusantara ini anggapan bahwa anak guru harus cerdas. Saya sudah harus diperhadapkan dengan situasi tersebut saat ini. Apalagi, saya dan istri adalah pasangan guru. 

Setiap menghadapi komentar warga tentang hal itu, ingin rasanya saya membuka ruang debat dan memberikan edukasi parenting. Tapi setelah saya pikir-pikir, untuk apa? Sepertinya tidak akan berguna sama sekali. Paling saya akan dicap: mentang-mentang sudah jadi guru, PNS pula, sok-sok mengajari orang lain. Guru lagi, kan, yang salah.

Maka, yang perlu dilakukan, ya, bersabar saja.

Penulis: Muh. Arham

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Selama Gaji Guru Tidak Naik, Universitas Pendidikan macam UNY Hanya Akan Jadi Pencetak Orang Miskin Baru

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2024 oleh

Tags: anak gurugolden agegolden age anak 0-6 tahunguruilmu parentingkecerdasan anakParenting
Muh. Arham

Muh. Arham

Guru Amatir. Sedang belajar menulis.

ArtikelTerkait

Ilmu Parenting Hanya untuk Orang Kaya? Ngawur! anwar zahid

Parenting menurut K.H. Anwar Zahid: Menuntun, Bukan Menuntut

15 April 2023
anak pancingan new normal mojok

Istilah Anak Pancingan Sebaiknya Nggak Perlu Digunakan Lagi

16 Juli 2021
4 Drama Korea Unik dengan Bumbu Romansa Guru-Murid terminal mojok.co

4 Drama Korea Unik dengan Bumbu Romansa Guru-Murid

13 Januari 2022
Konten Kreator Pendidikan Lebih Menjanjikan daripada Jadi Guru Honorer. Sebuah Peringatan Sebelum Terjebak Terlalu Dalam Mojok.co

Konten Kreator Pendidikan Lebih Menjanjikan daripada Jadi Guru Honorer. Sebuah Peringatan Sebelum Terjebak Terlalu Dalam

7 April 2024
Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

4 Oktober 2021
jurusan pendidikan

Jangan-Jangan Jurusan Pendidikan Cuma Dijadiin Hiasan Doang di Kampus

30 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.