Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Sering Kecelakaan, Sudah Saatnya Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Punya Jalur Sendiri

Tiara Uci oleh Tiara Uci
18 Januari 2023
A A
Sering Kecelakaan, Sudah Saatnya Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Punya Jalur Sendiri Terminal Mojok

Sering Kecelakaan, Sudah Saatnya Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Punya Jalur Sendiri (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Transportasi umum di Surabaya adalah isu publik yang paling sering dijadikan gimik politik dan objek pencitraan belaka. Bulan lalu, Kota Surabaya melaunching bus listrik Trans Semanggi yang melayani rute di koridor 3 setelah sebelumnya rute tersebut dilewati oleh Suroboyo Bus.

Sama seperti awal-awal kemunculan Suroboyo Bus, bus listrik Trans Semanggi juga digadang-gadang sebagai transportasi masa depan yang ramah lingkungan. Katanya, Surabaya adalah kota maju yang spirit pembangunannya berkelanjutan jadi harus menjaga bumi tetap lestari. Halaaah, embel ta. Baru launching beberapa hari, bus listriknya berhenti beroperasi sementara diduga lantaran kesepakatan tarif antara Damri dengan Kementerian Perhubungan belum kelar.

Lah, kalau memang regulasi soal tarifnya belum beres kenapa harus dilaunching? Buru-buru amat tuh mau apa, sih? Apa karena Pemilu sudah semakin dekat sehingga harus banget cari muka di depan rakyat?

Menginginkan transportasi publik di Surabaya yang memadai memang seperti berharap bisa menikah dengan Kylian Mbappe, alias hampir mustahil tercapai. Makanya kadang saya diam saja dan berusaha tetap menikmatinya. Namun, begitu membaca berita ada kecelakaan yang melibatkan Suroboyo Bus, mobil Mitsubishi Xpander, dan pengendara motor di jalan Basuki Rahmat pada Jumat, 14 Januari 2023 lalu membuat saya ingin mengeluarkan unek-unek soal transportasi publik lagi.

Sebenarnya kecelakaan Suroboyo Bus beberapa hari lalu bukan yang pertama kali. Pada tahun 2022 juga pernah terjadi kecelakaan Trans Semanggi dengan pengendara motor hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Pertanyaannya, kenapa kecelakaan yang melibatkan Suroboyo Bus dan juga Trans Semanggi dengan pengendara jalan lain kerap terjadi? Saya kira masalah utamanya bukan soal kualitas sopirnya, melainkan lantaran nggak ada jalur khusus untuk Suroboyo Bus dan Trans Semanggi.

Bus segede gaban itu harus berbagi jalan dengan city car, sepeda motor, mobil pick up, dan segala jenis kendaraan lain yang ada di jalan raya Surabaya. Apa yang Anda harapkan dari jalur model tumplek blek seperti itu? Arus lalu lintas aman dan tertib? Yo ngimpi, yang ada justru risiko kecelakaannya tinggi. Tahu sendiri kan bagaimana sikap berkendara mayoritas penduduk kita. Asal ngegas ae nggak peduli rambu-rambu lalu lintas.

Hal lain yang membuat saya sedih dan jujur saja ingin misuh saat membaca berita kecelakaan Suroboyo Bus adalah ketika melihat respons warga Surabaya terkait kecelakaan tersebut. Di IG Suara Surabaya yang memberitakan tentang kecelakaan Suroboyo Bus, kolom komentarnya banyak yang menyalahkan supir Suroboyo Bus. Bahkan ada pula yang mengatakan kalau sebaiknya Suroboyo Bus dihentikan saja lantaran sering membuat jalanan macet dan kerap terlibat kecelakaan.

Jadi begini ya, Rek. Kita perlu meluruskan masalahnya terlebih dahulu. Pertama, dalam kasus kecelakaan Suroboyo Bus empat hari lalu, penyebab utamanya adalah ada pengendara motor yang menabrak water barrier, lalu mobil Xpander yang berada di belakangnya berusaha menghindari motor dan pengemudi yang sudah jatuh dengan ngerem mendadak. Nah, di belakang Xpander tersebut ada Suroboyo Bus yang akhirnya ikutan ngerem, tapi nggak keburu sehingga terjadilah kecelakaan beruntun tersebut.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

Baiklah, anggap saja sopir Suroboyo Bus juga salah lantaran nggak jaga jarak, tapi poin utama penyebab kecelakaan tersebut adalah pengendara motor yang nguwawur itu. Pengendara motornya bahkan langsung kabur dari TKP, lho. Hadeh.

Kedua, anggap saja memang benar selama ini kalian sering melihat sopir Suroboyo Bus dan Trans Semanggi ugal-ugalan di jalan. Namun, fakta tersebut tetap bukanlah alasan yang tepat untuk menghentikan layanan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi. Kalau ada Suroboyo Bus ngebut atau ugal-ugalan, yang harus diganti ya sopirnya bukan malah minta busnya mandeg beroperasi. Njalok tolong nek omong dipikir disek, Rek.

Saya bukannya ingin menutup mata tentang sopir Suroboyo Bus dan Trans Semanggi yang mungkin saja ada yang suka ngebut. Namun, yang ingin saya tekankan adalah kecelakaan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi beberapa waktu lalu nggak akan terjadi andai Surabaya punya jalur khusus busway. Memang sudah saatnya Surabaya memiliki jalur khusus busway seperti kota-kota maju lainnya. Masa harus nunggu sampai ada satu kompi orang meninggal dunia dulu baru kepikiran membuatkan jalur khusus busway?

Membuat jalur khusus busway juga bisa menyelesaikan beberapa masalah yang selama ini banyak dikeluhkan pengguna Suroboyo Bus dan Trans Semanggi. Pertama, jalur khusus busway otomatis lebih aman dan risiko bertabrakan dengan pengendara jalan lain minim. Kedua, jalur khusus akan mempersingkat waktu tempuh Suroboyo Bus dan Trans Semanggi. Ketiga, menghindari kemacetan. Jika Suroboyo Bus ataupun Trans Semanggi bisa tepat waktu dan nggak macet sudah pasti warga Surabaya mau berpindah ke transportasi publik.

Bagaimana dengan pengendara jalan lain, bukankah membuat jalur khusus busway akan memakan lajur jalan raya? Ya tentu saja jalannya jadi makin sempit, tapi memang itu kan yang dibutuhkan. Jika pengendara mobil mengalami kemacetan parah dan setiap hari merasa capek di jalan, besar kemungkinan mereka akan berpindah ke transportasi publik karena dirasa lebih cepat dan efisien. Memaksa warga untuk beralih ke transportasi publik itu baik dan bahkan harus, dengan catatan transportasi publiknya memadai dan bisa diandalkan.

Pilihannya ada pada pemerintah, mau nggak mengeluarkan uang untuk membuat jalur khusus bus? Tapi ya nggak tahu lagi kalau sebenarnya pemerintah kita sengaja membuat transportasi publik ala kadarnya agar warga Surabaya rajin membeli mobil pribadi demi laporan keuangan yang terlihat keren karena daya beli warganya tinggi.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2023 oleh

Tags: pilihan redaksiSurabayaSuroboyo BusTrans Semanggitransportasi publik
Tiara Uci

Tiara Uci

Alumnus Teknik Mesin Universitas Negeri Surabaya. Project Manager perusahaan konstruksi di Surabaya. Suka membaca dan minum kopi.

ArtikelTerkait

Mengungkap 5 Misteri Serial “Upin Ipin” yang Selama Ini Bikin Penonton Penasaran, Ternyata Jawabannya Sangat Sederhana Mojok.co

5 Misteri Serial “Upin Ipin” yang Selama Ini Bikin Penonton Penasaran, Ternyata Jawabannya Sangat Sederhana

26 Mei 2024
4 Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Perlu Dipertimbangkan Terminal Mojok

4 Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Perlu Dipertimbangkan

11 Mei 2022
Kita Butuh Jogja Rasa Ubud karena Nggak Semua Orang Jogja Bisa ke Ubud! terminal mojok.co

Kita Butuh Jogja Rasa Ubud karena Nggak Semua Orang Jogja Bisa ke Ubud!

28 September 2021
Fakta Menarik di Balik Macetnya Surabaya (Unsplash)

Fakta Menarik di Balik Macetnya Kota Surabaya, Kota ke-2 Paling Tertib Lalu-lintas di Indonesia

2 Januari 2024
Modul Gratis Ini Bantu Pengusaha UMKM Bikin Laporan Keuangan Sederhana (Shutterstock)

Modul Gratis Ini Bantu Pengusaha UMKM Bikin Laporan Keuangan Sederhana

30 Mei 2022
Jambangan, Kecamatan di Surabaya yang Paling Ramah Perantau. Harga Kos Murah, Lingkungan Bersih, dan Lokasinya Strategis Mojok.co

Jambangan, Kecamatan di Surabaya yang Paling Ramah Perantau. Harga Kos Murah, Lingkungan Bersih, dan Lokasinya Strategis

18 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.