Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sergio Ramos: Pemain, Prajurit, dan Pemimpin

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
18 Juli 2020
A A
Sergio Ramos Real madrid mojok

Sergio Ramos Real madrid mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Singa Nemea adalah makhluk mitos yang dibunuh oleh Hercules (atau Heracles, terserah yang mana) untuk menyelesaikan 12 Tugas yang diberikan kepadanya. Singa Nemea tidak bisa dibunuh dengan senjata umat manusia. Seperti yang kita tahu, Hercules berhasil membunuhnya dengan merobek kulitnya dengan cakar singa itu sendiri.

Tapi kita tidak sedang membicarakan 12 tugas Hercules. Kita akan membicarakan Sergio Ramos.

Ketika menyebutkan nama Sergio Ramos, orang-orang akan mengulas kembali kenangan buruk yang tersimpan di laci otak. Mereka akan mengingat bagaimana Ramos “membanting” Salah di final Liga Champions. Liverpool gagal juara, Madrid meraih gelar ke 13, dan Mesir harus kehilangan pemain terbaiknya di Piala Dunia 2018.

Saat itu juga orang mengutuk Ramos sebagai orang biadab. Mereka menaruh nama Sergio Ramos sejajar dengan Mussolini, Hitler, Rasputin, atau siapa pun yang dianggap biadab. Bahkan teman saya dengan cukup bodoh mengatakan bahwa Ramos pantas jadi musuh Islam. Tenang, dia merevisi kebodohannya setelah 2 gelas es teh saya habiskan untuk memaki dia.

Sepertinya dalam benak manusia pada saat itu adalah sepak bola seharusnya dimainkan secara anggun. Permainan penuh dengan senyuman, tak ada tekel, dan kekalahan akan dimaknai dengan dalam. Kekalahan dan kemenangan tak lagi penting, yang penting adalah sepak bola dimainkan dengan penuh kesantunan.

Mereka sepertinya lupa bahwa dalam sepak bola, pertaruhan yang terjadi tidak hanya tentang siapa yang berhak mengangkat barang dari perak (atau emas). Harga diri, kebanggaan hidup, kenangan, dan bahkan nyawa, adalah hal yang dipertaruhkan dalam 90 menit bola bergulir. Sergio Ramos paham itu, dan sepertinya memang dia diciptakan untuk itu.

Sergio Ramos tidak menjadi kapten semata karena Casillas pergi. Jika berbicara sumbangsih, Marcelo dan Ronaldo adalah orang yang paling pantas. Jika berbicara karisma, saya pikir Kroos, Varane, atau Casemiro punya hal yang sama. Jawaban paling jelas adalah Ramos menjadi kapten karena dia adalah representasi intensitas dan harga diri yang menggema di penjuru Bernabeu.

Saya tak mau berbicara tentang “92:48”. Cerita itu terlalu megah dan lama-lama muak juga didengar. Saya pikir Ramos jauh lebih besar dibanding satu gol yang memanjangkan nafas Madrid. Meski itu adalah salah satu contoh tentang representasi intensitas, Ramos membuat hal yang kurang lebih sama di tiap pertandingan.

Baca Juga:

Selama Real Madrid Tidak Percaya dengan Strikernya, Lupakan Meraih Gelar UCL ke-16

Apa pun Bencana yang Menimpa Barcelona, Real Madrid lah (yang Dituduh Jadi) Penyebabnya

Sergio Ramos mungkin bukan bek dengan kecepatan tinggi atau menjadi personifikasi tembok tak tertembus macam Nesta dan Maldini. Tapi ketika Kroos mulai bingung melihat celah, Ronaldo yang berteriak ke langit, dan Marcelo telat untuk turun, Ramos berdiri dengan tegak. Gestur tubuhnya tak pernah menyiratkan bahwa dia ikut menyerah. Kalau saya boleh berlebihan, Ramos adalah perwujudan kesombongan dan kedigdayaan Real Madrid.

Ramos adalah bek yang membuat 10 kesalahan penting dalam satu musim dan bisa mencetak 5 kartu merah dalam setengah musim. Tapi dia bisa membuat keputusan-keputusan penting yang memberi Real Madrid kemenangan, dan tentu saja, gelar.

Kekuatan Ramos yang jelas terlihat adalah ekplosivitas yang dia miliki. Dia bisa menutup pergerakan striker lawan, dia bisa menutup banyak ruang hanya dengan penempatan, dan dia tidak takut bermain kotor. Say what you want, tapi pelanggaran yang dia lakukan kepada Mohamed Salah adalah salah satu langkah paling jenius yang dia lakukan.

Karena dalam peperangan, tidak ada pertempuran yang bersih.

Orang sering luput melihat satu fakta bahwa Sergio Ramos sering menjaga pertahanan tanpa cover di depan. Ramos sering berdiri sendiri tanpa bantuan Marcelo dan Dani ketika menatap serangan. Ramos melakukannya hampir sepanjang karirnya, karena baru musim ini Real Madrid punya sistem pertahanan kolektif.

Dan selanjutnya adalah hal terbaik yang dimiliki Ramos

Ramos kerap melakukan sprint untuk membantu serangan balik yang dibangun Real Madrid. Karena Benzema sering turun untuk membangun serangan, besar kemungkinan kotak penalti akan kosong tanpa pemain Madrid. Ramos melakukan sprint untuk mengisi ruang kosong dan melakukan sundulan. Selain itu, Ramos ikut naik saat Real Madrid mendapat bola mati. Ramos kerap mencatatkan skor lewat bola mati dan praktis membuat dia adalah salah satu ancaman untuk lawan.

Musim ini saja, Ramos sudah mencetak 10 gol dari 99 gol yang dia sarangkan sepanjang karir. Raihan gol tersebut masih kalah dibanding Fernando Hierro dan Ronald Koeman. Tapi sepanjang hidupnya, Ramos selalu menjadi bek, berbeda dengan Hierro dan Koeman.

Kemampuan bertahan dan menyerang yang dimiliki serta kegigihannya dalam bermain adalah alasan jelas kenapa Ramos—walau layak diperdebatkan—pantas menyandang predikat bek terbaik di dunia. Kehadirannya di lapangan memberi para pemain ketenangan dan semangat untuk menang. Di Real Madrid, menang saja tidak cukup, kau harus juara. Bahkan, juara saja tidak cukup, kau harus bertarung dengan berdarah-darah. Ramos, meski ini terkesan amat puitis, adalah perwujudan spirit yang menggema di penjuru Bernabeu.

Florentino Perez, orang tua dengan kekuatan tak terbantahkan di Madrid pun memberikan jaminan kepada Ramos. Dia tidak akan didepak, Ramos bebas menentukan nasibnya sendiri di Bernabeu. Perez, yang bisa dan akan menendang pemain tidak peduli seberapa besar jasanya, memberi kemerdekaan untuk Ramos.

Menurut saya sih, sudah sewajarnya Perez memberikan hal itu. Ramos adalah salah satu alasan kenapa Real Madrid berhasil meraih juara La Liga meski bukan dengan tim terbaiknya.

Ketika Ramos berdiri di lapangan, sorot matanya yang tajam seakan memberi satu komando ke seluruh rekan timnya: berjuanglah. Di saat yang bersamaan, dia memberikan pesan kepada lawan untuk berhati-hati, karena mereka tidak akan menang dengan mudah.

Sergio Ramos, bagi saya, adalah singa Nemea itu sendiri. Hanya Hercules dan cakarnya sendiri yang bisa membunuhnya. Dan hingga kini, Hercules belum nampak batang hidungnya.

Sumber gambar: Twitter Sergio Ramos.

BACA JUGA Hanya untuk Dua Pertandingan Ini Saja, Real Madrid Jangan Ikut-ikutan Arsenal dan artikel Rizky Prasetya yang lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Juli 2020 oleh

Tags: real madridsergio ramos
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

Terima Kasih, Carlo Ancelotti

Ekspresi Datar Carlo Ancelotti

22 Februari 2023
mo salah real madrid seto nurdiantoro Liverpool manchester united manchester city mojok.co

Begini Menderitanya Punya Pacar Penggemar Liverpool

5 Februari 2021
eden hazard carlo ancelotti luis enrique david alaba vinicius junior real madrid vs chelsea mojok

Eden Hazard Diburu Waktu

29 Oktober 2021
toni kroos adidas adipure11pro real madrid jerman mojok

Toni Kroos dan Adidas Adipure 11Pro Mengajarkan bahwa Nyaman Itu Sederhana

9 April 2021
Sergio Ramos Real madrid mojok

Adiós, Sergio Ramos. Gracias, el Capitán!

17 Juni 2021
eden hazard carlo ancelotti luis enrique david alaba vinicius junior real madrid vs chelsea mojok

Carlo Ancelotti dan Rasa Tidak Bahagia yang Diperlukan

24 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.