Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Senjakala Warunk Upnormal, Tempat Cozy yang Makin Lama Makin Sepi

Rosmansyah oleh Rosmansyah
11 Februari 2023
A A
Senjakala Warunk Upnormal, Tempat Cozy yang Makin Lama Makin Sepi

Senjakala Warunk Upnormal, Tempat Cozy yang Makin Lama Makin Sepi (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Warunk Upnormal dulu adalah top of mind anak-anak hits. Tapi kini, terlihat begitu miris

“Mau nugas di mana, Gaes?”

“Biasa, di Upnormal aja, gengs.”

Begitulah percakapan saya dan teman-teman semasa kuliah kalau mau mengerjakan tugas atau sekedar nongkrong nggak jelas. Warunk Upnormal selalu jadi pilihan utama. Kebetulan salah satu gerainya dekat kampus saya. Ketika itu, Warunk Upnormal mudah ditemukan di berbagai tempat, apalagi di sekitaran daerah Bandung.

Sebenarnya menu-menu yang ada di Warunk Upnormal tidak terlalu istimewa seperti mi instan dengan berbagai topping, roti bakar, kue-kue ringan, minuman-minuman seperti kopi atau susu yang sebenarnya bisa dibikin juga di rumah. Tapi, keistimewaan Warunk Upnormal adalah tempatnya. Tiap gerai menawarkan tempat tongkrongan yang cozy dengan berbagai fasilitas yang bikin kawula muda betah duduk berlama-lama. Interiornya Instagrammable, parkirannya luas pula.

Di masa jayanya, Warunk Upnormal seakan menjadi identitas bagi anak nongkrong. Anak muda yang ingin ngehits seakan wajib punya Instagram story atau status WhatsApp yang menandakan bahwa mereka pernah nongkrong di Warunk Upnormal.

Tapi sekarang lain lagi ceritanya. Banyak gerai Warunk Upnormal yang sepi pengunjung. Parkiran yang biasanya selalu penuh sekarang sering kosong. Bahkan banyak gerai yang sudah tutup dan gulung tikar. Saya sendiri sudah lupa kapan terakhir kali mengunjungi Warunk Upnormal. Kalau nggak salah sih sekitar pertengahan 2019 atau sebelum pandemi.

Banyak hal yang menyebabkan tumbangnya gerai Warunk Upnormal. Sebenarnya hal ini memang sudah terasa sejak masa pandemi. Saat kebijakan PPKM dan PSBB diterapkan pemerintah, banyak restoran atau kafe hanya melayani takeaway, yakni pesanan makanan dan minuman tidak boleh disantap di tempat. Karena jualan utama warung ini bukanlah menu makanan atau minuman, melainkan tempat, maka tidaklah mengherankan kalau banyak gerai yang bersusah payah untuk bertahan selama masa pandemi.

Baca Juga:

Bangkalan Plaza Madura, Mal Kebanggaan Orang Bangkalan yang Hidup Segan, Mati Tak Mau

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut

Sementara itu, ada berbagai penyebab lain yang disinyalir menjadi alasan mengapa banyak gerai Warunk Upnormal yang gulung tikar.

Harga produk yang terlalu mahal

Seperti yang telah saya bilang di atas, menu makanan dan minuman bukanlah produk utama Warunk Upnormal. Menu-menu yang ditawarkan adalah menu rumahan yang seharusnya tidak dipatok dengan harga terlalu mahal. Tapi sayangnya malah sebaliknya. Harga menu-menu tersebut terasa overpriced.

Untuk menu-menu rumahan sekelas mi instan, roti bakar, dan minuman lainnya dinilai kemahalan, apalagi untuk kantong mahasiswa atau pelajar. Menu yang sering saya pesan paling cuma roti bakar. Meskipun harganya jelas beda jauh dengan roti bakar yang dijual di kaki lima.

Harga yang mahal itu mungkin sepadan jika melihat tempatnya memang cozy untuk nongkrong. Masalahnya, sekarang banyak tempat yang bisa menawarkan hal serupa, dengan harga yang lebih terjangkau. Kalau sudah begitu, persaingan jadi makin sulit.

Pasar yang terlalu segmented

Anak muda adalah konsumen utama Warunk Upnormal. Dan yang namanya anak muda, mereka mudah saja berpindah haluan. Kalau memang tak punya strategi yang ciamik, meminta anak muda bertahan itu jelas mustahil.

Dan pada bagian ini, Upnormal sepertinya kurang cerdik dalam menghadapi perubahan tren. alih-alih berinovasi, mereka malah menaikkan harga. Seperti poin sebelumnya, ketika ada tempat yang sama-sama cozy tapi punya harga yang lebih miring, ya jelas pelanggan, terutama kaum muda, pergi satu per satu.

Ekspansi pasar yang terlalu gesit

Kalau kini kita melihat Mixue yang amat agresif dalam ekspansi, dulu Upnormal melakukan hal yang sama, meski jelas tak segila Mixue. Ketika masih ngehits, kita dengan mudah menjumpai gerai Warunk Upnormal di berbagai tempat. Bahkan dalam satu kota saja, bisa ada beberapa cabang yang bukanya lumayan berdekatan.

Padahal untuk membuka gerai baru, dibutuhkan analisis pasar yang matang sehingga modal yang dikeluarkan dapat memberi keuntungan yang diharapkan. Apalagi bisnis kuliner mudah sekali menemui titik jenuh. Diperparah pandemi kemarin, yang bikin banyak industri yang sekiranya aman, malah ikut tiarap.

Nah, ekspansi mereka jadi bumerang yang sedikit banyak menyumbang penurunan mereka. Terkadang, yang keliatan banyak itu belum tentu akan awet suksesnya.

Tempat yang terlalu wah

Poin ini mirip dengan dua poin pertama, tapi tetap harus saya cantumkan agar kelihatan banyak dan detil. Dan kali ini, perkara tempat.

Tempat yang unik dan menarik adalah jualan utama Warunk Upnormal. Colokan listrik di tiap tempat duduk serta WiFi dengan sinyal internet yang ngebut adalah keunggulan mereka. Apalagi ditambah dengan arsitektur bangunan yang unik serta desain interior yang memanjakan mata, siapa pun pasti betah duduk berlama-lama.

Tapi sayangnya, pilihan menu yang ditawarkan hanya itu-itu aja. Pengunjung hanya datang untuk sekadar nongkrong dengan pilihan menu apa adanya. Nongkrongnya lama tapi pesen menunya sedikit, ya jelas tidak seimbang. Apalagi biaya sewa bangunan tidaklah murah. Niatnya mau untung malah buntung.

Harus diakui bahwa Warunk Upnormal sudah tidak lagi “senormal” beberapa tahun yang lalu. Gerai di dekat kampus saya sudah tidak seramai dulu dan mungkin sebentar lagi akan tutup. Tidak ada yang tahu. Untungnya saya sudah lulus kuliah dan nggak butuh tempat nongkrong buat mengerjakan tugas lagi. Kalaupun teman-teman kuliah saya mengajak nongkrong untuk sekadar reunian, kami sudah punya tempat nongkrong yang baru.

Tidak ada yang abadi, yang terlihat berkilau, nyatanya akan menemui redup. Dulu, Upnormal bersinar begitu terang. Kini, keriangan yang dulu memenuhinya seakan jadi fatamorgana, yang makin lama, makin redup, makin redup…

Penulis: Rosmansyah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Rahasia Manis di Balik Mimpi Buruk Tsunami Cafe di Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Februari 2023 oleh

Tags: bangkrutsepitutupwarunk upnormal
Rosmansyah

Rosmansyah

Penikmat kopi susu yang bersahabat dengan kucing.

ArtikelTerkait

ansu fati barcelona bangkrut fcb femeni la masia arthur melo barcelona pjanic juventus MOJOK

4 Hal yang Bisa Dilakukan Andai Barcelona Bangkrut Beneran

1 Februari 2021
Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris parkir indomaret

Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut

8 November 2023
Bangkalan Plaza Madura, Mal Kebanggaan Orang Bangkalan yang Hidup Segan, Mati Tak Mau

Bangkalan Plaza Madura, Mal Kebanggaan Orang Bangkalan yang Hidup Segan, Mati Tak Mau

27 Januari 2024
Wonogiri dan Gunungkidul, Saudara Kembar Beda Nasib

Wonogiri Ramenya Cuma Waktu Lebaran Pala Kau, Main-mainlah Sini biar Paham!

13 Februari 2023
Senjakala Ojek Online di Sumenep: Dulu Berjaya, Kini Terlunta-lunta

Senjakala Ojek Online di Sumenep: Dulu Berjaya, Kini Terlunta-lunta

12 Maret 2023
Terminal Batu, Tempat Penuh Kenangan yang Kini Kesunyiannya Memekakkan Telinga

Terminal Batu, Tempat Penuh Kenangan yang Kini Kesunyiannya Memekakkan Telinga

8 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.