Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Seni Menghadapi Harta Dunia Melalui Peribahasa Madura Asel Ta’ Adina Asal

Akbar Mawlana oleh Akbar Mawlana
28 September 2020
A A
harta dunia tamak peribahasa madura mojok

harta dunia tamak peribahasa madura mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Tepat pada siang hari ketika saya sedang fokus membaca buku, handphone saya bergetar terus-menerus. Awalnya, saya memang berkeinginan untuk tidak membuka handphone. Namun, apa yang saya inginkan tidak berjalan dengan mulus. Tidak sanggup menahan rasa penasaran saya untuk melihat apa yang terjadi, akhirnya, saya coba untuk menghidupkan layar handphone.

Dan, ternyata penyebab dari handphone saya bergetar terus-menerus adalah grup telegram kelas menulis yang sedang ramai. Sebab, ada teman kelas menulis saya sedang membagikan tulisan yang berhasil lolos di salah satu media daring dengan judul Tak Gentar Mempertahankan Warisan.

Tulisan tersebut saya baca sampai tuntas. Tetapi, setelah selesai membaca, ada satu bagian yang membuat emosi saya mulai bergejolak. Bagian itu tepatnya pada pembukaan tulisan yang berisi tentang: cerita seorang anak menuntut ibunya, karena perkara warisan.

Membaca pembukaan semacam itu membuat saya menggelengkan kepala. Bagaimana bisa seorang anak yang sudah dirawat dengan kasih sayang dan biaya yang dikeluarkan juga besar oleh orang tua, masih tega untuk menuntut orang tuanya hanya karena perkara warisan?

Tidak selesai terheran-heran dengan kasus seorang anak yang tega menuntut ibunya disebabkan oleh warisan. Tiba-tiba saja tanpa diundang teman kuliah saya bercerita melalui aplikasi Whatsapp. Dia bercerita jika ada tetangganya yang sudah lama gila. Saya menanggapinya dengan bertanya, “Alasannya menjadi gila kenapa?” Langsung saja, teman saya menjawabnya ”Hartanya terkuras habis”.

Selesai mendengarkan cerita dari teman kuliah, saya menjadi teringat kembali dengan cerita lama yang diceritakan oleh sahabat saya yang bercerita jika temannya berubah menjadi sombong, semenjak memiliki harta yang melimpah. Akibatnya, ketika bertemu di jalan tidak pernah bertegur sapa kembali.

Akhirnya, berangkat dari tulisan dan cerita teman saya membuat saya mengambil sebuah kesimpulan bahwa harta merupakan salah satu musuh utama bagi kehidupan manusia. Sebab, hanya disebabkan oleh harta, hati manusia yang semula bersikap baik-baik saja, berubah menjadi menyimpang. Bahkan, harta juga bisa membuat psikis manusia terganggu ketika harta yang dimilikinya sedikit demi sedikit menjadi berkurang.

Itu semua terjadi karena dalam diri manusia tidak memiliki tameng yang kuat dalam melindungi diri dari bahaya negatif yang ditimbulkan oleh harta. Akibatnya, manusia menjadi tidak memiliki pondasi untuk bisa mengontrol dirinya.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Sebenarnya, banyak sekali tameng yang dapat digunakan oleh seseorang dalam melindungi dirinya dari bahaya yang akan ditimbulkan oleh harta. Tentu saja, di dalam agama sendiri sudah dijelaskan bagaimana cara menghadapi persoalan harta, yaitu dengan semakin mendekatkan diri kepada Maha Kuasa. Tujuannya adalah agar tidak lupa bahwa hal apa saja yang ada di dunia ini hanya bersifat sementara.

Selain itu, bukan hanya ajaran agama yang bisa dipakai untuk membentuk tameng diri dari permasalahan harta. Pada tingkat kearifan lokal, juga bisa ditemukan beberapa ajaran yang dibuat oleh masyarakat terdahulu, agar manusia tidak mudah terjerumus kepada nilai harta semata. Salah satu contohnya adalah peribahasa Madura, yaitu asel ta’ adina asal.

Peribahasa tersebut memiliki arti hasil jangan meninggalkan asal. Atau jika diartikan lebih spesifik lagi, peribahasa tersebut bermaksud untuk memberikan nasehat  kepada orang meskipun sudah memiliki harta yang melimpah, namun jangan sampai lupa untuk memiliki akhlak yang baik.

Lantas akhlak baik seperti apa yang bisa dilakukan oleh seseorang? Melalui peribahasa Madura tersebut, saya memberikan tiga penafsiran mengenai akhlak baik yang bisa dikerjakan.

Pertama, tidak lupa untuk melakukan sedekah. Sebab, sedekah merupakan perkara yang sangat dianjurkan dalam agama. Melalui sedekah kita bisa saling membantu sesama manusia, terutama bagi yang membutuhkan.

Lebih dari itu, tanpa disadari ketika seseorang bersedekah secara terus-menerus, orang tersebut akan sadar jika harta bukanlah segalanya bagi kehidupan di dunia ini. Alasannya adalah harta tidak bersifat abadi. Hal itu, bisa dilihat sendiri melalu kisah dari seorang Qorun. Qorun adalah orang yang dilimpahkan dengan kekayaan. Tetapi, kekayaan itu tidak lagi berarti ketika ditenggelamkan ke bumi.

Kedua, tidak bersikap tamak. Tamak sendiri adalah salah satu penyakit diri yang bisa menyebabkan pikiran dan hati menjadi gelap. Artinya, ketika sikap tamak sudah mulai mengendap pada diri manusia, segala hal yang dianggap buruk akan dipandang baik-baik saja. Salah satu contohnya adalah perbuatan korupsi.

Akibat lain dari sikap tamak adalah jadi lupa untuk bersyukur terhadap apa yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta. Padahal, Sang Pencipta sudah banyak memberikan rezeki kepada umatnya.

Ketiga, memperbanyak ilmu. Ilmu adalah gerbang yang bisa membawa manusia pada kebijakan. Oleh sebab itu, dengan seseorang memiliki banyak ilmu, diharapkan orang tersebut mampu bersikap bijak dalam menghadapi persoalan mengenai harta, seperti bijak dalam mengetahui mana harta yang boleh diambil dan harta yang tidak boleh diambil.

Pada akhirnya, kita bisa menyimpulkan bahwa sebanyak apapun harta yang berada di dunia, tetapi akan percuma saja apabila tidak dibarengi dengan akhlak untuk melindungi diri dari bahaya negatif yang ditimbulkan dari harta.

BACA JUGA Biar Nggak Bingung Mana Madura United FC Mana Madura FC, Saya Berikan 3 Perbedaannya dan tulisan-tulisan lainnya dari Akbar Mawlana.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2020 oleh

Tags: harta duniamaduraperibahasatamak
Akbar Mawlana

Akbar Mawlana

Mahasiswa yang gemar gelisah dan menulis.

ArtikelTerkait

Stiker Parkir Madura: Stiker Resmi, tapi Kalah Sakti Melawan Tukang Parkir Liar stiker parkir bangkalan madura

Stiker Parkir Bangkalan Madura, Cara Pemerintah Melakukan Pungli Pada Rakyat Sendiri

15 Desember 2024
Nggak Semua Warga Kampung Arab Bondowoso Bisa Bahasa Arab, Jangan Berharap Ketinggian Mojok.co

Nggak Semua Warga Kampung Arab Bondowoso Bisa Bahasa Arab, Jangan Berharap Ketinggian

13 November 2023
4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang Mojok.co

4 Hal yang Dibenci dan Melukai Hati Orang Madura, tapi Sering Dianggap Biasa Saja oleh Banyak Orang

20 Mei 2025
Universitas Trunojoyo Madura Memang Banyak Kekurangan, tapi Tetap Jadi Pilihan karena Murah Mojok.co

Universitas Trunojoyo Madura Memang Banyak Kekurangan, tapi Tetap Jadi Pilihan karena Murah

22 Februari 2024
Saya Tidak Pernah Menyesal Terlahir di Madura yang Punya Citra Buruk Mojok.co

Derita Menjadi Orang yang Lahir di Madura dan Memikul Citra Buruk, tapi Saya Tidak Pernah Menyesal

8 Mei 2025
Bakso Cak Mali, Kasta Tertinggi Kuliner di Pasar Labang Madura Mojok.co

Bakso Cak Mali, Kasta Kuliner Tertinggi di Pasar Labang Madura

8 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.