Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Semua Warga Jogja itu Ramah, kecuali Bapak Kos

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
4 Februari 2021
A A
makelar kontrakan jogja bapak kos terminalmojok

jogja bapak kos terminalmojok

Share on FacebookShare on Twitter

Kemarin ketika hendak keluar kamar buat nyari makan, saya dikagetkan oleh suara bapak kos “KAMU YANG KELUAR ATAU SAYA KELUARIN”. Kalimat tersebut memang sangat ambigu jika ditulis atau dibaca, namun jika didengarkan dengan nada kemarahan, itu beda lagi.

Saat mendengar kalimat tersebut dengan frekuensi yang lumayan keras dan bernada khas panitia ospek. Saya yang masih lemes karena belum makan sontak kaget dan menyebabkan kondisi batin saya langsung berkecamuk. “Bapak kos iki ngopo seh?”

Dengan berbekal rasa kepo yang lumayan tinggi, Saya memutuskan untuk tetap di kamar, menunda kegiatan mencari makan dan mengalihkannya pada kegiatan yang lebih positif, yaitu nguping.

“SAYA TIDAK INGIN RAME-RAME YA, MANA NOMOR ORANG TUAMU, BIAR SAYA TELPON”, lanjut Bapak Kos dengan suara yang masih menyerupai panitia ospek. Meski kalimat tersebut terkesan aneh, ya gimana, katanya nggak pengin rame, tapi suara si bapak ini berfrekuensi keras dan sudah cukup dikategorikan sebagai keramaian.

Saya mengabaikan kerancuan kalimat tersebut dan mulai fokus lagi untuk nguping. Meski sayup-sayup, namun saya paham arah dari percakapan tersebut. Intinya ada anak yang telat bayar kosan, padahal pembayaran sudah diundur.

Bapak kos saya emang wadaw sih, mirip lah sama pemerintah yang rakyatnya tidak boleh telat bayar pajak, tapi jalan berlubang ada di mana-mana. Ya gimana, kosan saya ada sekitar 20 kamar, karena covid maka setengah saja yang terisi. Dan untuk kos dengan sepuluh orang pengguna aktif, si Bapak selalu ngisi listrik prabayar senilai 20 ribu rupiah sajaaaa. Ya Allah Gusti, itu berarti satu orang dijatah dua ribu rupiah saja tiap hari untuk listrik.

Efeknya sering sekali listrik padam. Hal tersebut memang blas ra mashok akal. Saya tidak ada masalah kalau Bapak kosan menerapkan program hemat energi. Namun, saya hanya tidak ingin hidup di daerah kota dengan nuansa pedalaman yang listriknya sering mati. Bukan apa-apa sih, sebagai mahasiswa kan ya harus nugas, dan untuk nugas setidaknya saya butuh listrik buat ngecas hp dan laptop.

Bapak kosan yang wadaw sebenarnya bukan pertama kali saya temui. Setahun yang lalu bahkan saya sendiri menjadi korban kemarahan Bapak kosan teman saya. Iya, bukan kosan saya, tapi kosan teman. Singkat cerita saya dinyatakan lolos menjadi mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi Islam Negeri di Jogja, hal tersebut mengharuskan saya untuk melakukan validasi.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Nah, karena jarak antara validasi dan awal perkuliahan ini masih agak jauh, saya pun nebeng di temen saya, mayan kan cuma bayar angkringan, wehehehe. Namun, hal mengerikan pun terjadi saat saya mau berangkat ke kampus untuk validasi. Bapak kosan tiba-tiba datang di depan pintu kamar mempertanyakan keberadaan saya dan saya dianggap ilegal karena asal masuk tanpa izin.

Teman saya berusaha menjelaskan bahwa saya merupakan kerabat serta mengingatkan bahwa dalam peraturan kos kalau kerabat boleh untuk nginep. Kemudian terjadilah Jual beli argumen secara ketat. Kedua tim serasa tidak mau kalah karena sama-sama mengincar tiga poin agar bisa bertengger di puncak klasemen.

Di menit akhir, teman saya akhirnya harus gigit jari karena bapak kos mengeluarkan kalimat sakti “kalau tidak mau ikut aturan, silahkan keluar”, benar-benar kalimat sakti. Teman saya kalah telak, Ibarat kena come back di ujung pertandingan dan hanya bisa hijrah dalam goa.

***

Harus saya akui kalau warga Jogja memang ramah, tapi dengan berat hati saya katakan kalau bapak kosnya sangar-sangar. Berbeda dengan kondisi di Malang, masyarakatnya memang suka misuh, tapi Bapak kosnya agak humanis. Bahkan dulu nih ketika teman saya secara ugal-ugalan membawa rombongan teman untuk nginep di kosan selama beberapa hari, Bapak kos hanya datang pada saya dan mengatakan “tolong mas, temannya diingatkan agar tidak membawa banyak orang nginep, karena kan listrik dan airnya juga jadi nambah”. Itu pun disampaikan dengan nada santuy dan menggunakan bahasa Jawa halus (baca: boso kromo).

Tidak hanya itu, di Malang saya dianggap sebagai warga sekitar, jadi ketika ada kegiatan warga seperti tahlil, khataman, pengajian, atau sebagainya, saya pun diajak untuk join. Mayan kan dapet nasi gratis.

***

Sejauh yang saya temui, Bapak kos di Jogja memang serem-serem. Namun, mereka tetaplah warga Jogja yang suka menyapa dan berbudaya. Meski demikian, jangan coba-coba melanggar peraturan yang ada di kosan Jogja kalau Anda tetap ingin hidup di zona nyaman. Jogja memang istimewa.

BACA JUGA Pengalaman Ngekos di Kamar Kos yang Tak Ada Jendela dan tulisan M. Afiqul Adib lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: bapak kosJogjakos
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Seorang tenaga pendidik lulusan UIN Malang dan UIN Jogja. Saat ini tinggal di Lamongan. Mulai suka menulis sejak pandemi, dan entah kenapa lebih mudah menghapal kondisi suatu jalan ketimbang rute perjalanan.

ArtikelTerkait

Kasta Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja terminal mojok.co

Kasta Tempat Duduk di Kopi Klotok Jogja

13 November 2021
Tinggal di Bangunjiwo Bantul Nggak Seburuk Itu, Ini 4 Alasan Bangunjiwo Justru Menjadi Desa Ternyaman di Jogja

Tinggal di Bangunjiwo Bantul Nggak Seburuk Itu, Ini 4 Alasan Bangunjiwo Justru Menjadi Desa Ternyaman di Jogja

18 April 2025
ha milik tanah klitih tingkat kemiskinan jogja klitih warga jogja lagu tentang jogja sesuatu di jogja yogyakarta kla project nostalgia perusak jogja terminal mojok

Mengungkap Perusak Jogja yang Sebenarnya

11 Oktober 2020
Jalan Godean Tembus Kulon Progo- Rute Anak Tiri (Unsplash.com)

Jalan Godean Tembus Kulon Progo: Rute Anak Tiri

25 Agustus 2022
Upah Minimum Jogja Memang Naik, tapi Bukan Berarti Buruh Nggak Boleh Protes, Ini Bukan Perkara Upah Semata, Bolo! UMP Jogja, gaji Jogja, frugal living ump jogja yogyakarta, bandung

UMP Jogja Memang Naik, tapi Tetap Saja Tak Ada Efeknya, Tetap Tak Bisa Beli Apa-apa!

1 Desember 2023
Wonogiri dan Gunungkidul, Saudara Kembar Beda Nasib

Wonogiri, Tempat Terbaik untuk Hidup, Tempat yang Tepat untuk Lari dari Kecemasan

16 Juli 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.