Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Semarang, Surganya Rumah Ibadah dengan Arsitektur Unik

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
28 Februari 2024
A A
Semarang, Surganya Rumah Ibadah dengan Arsitektur Unik

Semarang, Surganya Rumah Ibadah dengan Arsitektur Unik (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Rumah ibadah di Semarang berikut ini beda dari rumah ibadah pada umumnya. Lebih unik!

Sudah jadi barang pasti kalau Semarang itu salah satu kota paling toleran di Indonesia. Saya nggak perlu capek-capek mengecek data soal itu. Mengingat saya pernah tinggal cukup lama di Kota Lumpia, saya tahu persis atmosfer beragama di sana.

Kerukunan beragama di Semarang bukan sekadar saling menghormati, Gaes. Itu mah levelnya masih basic banget. Di Semarang, kamu bakal mudah menjumpai rumah ibadah umat minoritas yang berada di jalan protokol. Bahkan, banyak juga rumah ibadah unik di Semarang.

Lho, lho, nggak percaya? Nih, saya kasih tahu beberapa rumah ibadah dengan arsitektur unik di Semarang.

#1 Klenteng Sam Poo Kong, rumah ibadah di Semarang hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa

“Hah? Apa uniknya Klenteng Sam Poo Kong? Wong dekorasinya kayak klenteng pada umumnya, kok.”

Eits, beri saya kesempatan buat kasih paham orang-orang yang mikir begini. Memang betul Klenteng Sam Poo Kong kayak klenteng lainnya yang full dengan dekorasi khas Tionghoa. Perkara itu sih no debat. Akan tetapi kalau dilihat lebih detail lagi, ada sedikit perbedaan bentuk rumah ibadah Semarang satu ini dengan klenteng pada umumnya. Bentuk bangunan Sam Poo Kong sekilas mirip joglo, rumah adat suku Jawa. Makanya klenteng ini kerap disebut hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.

#2 Bangunan Gereja Blenduk sudah ada sejak tahun 1753

Siapa yang pernah ke Kota Lama Semarang? Kalau kalian pernah ke Kota Lama Semarang, kalian pasti tahu rumah ibadah dengan arsitektur unik yang saya maksud. Ya, betul, rumah ibadah unik yang ada di sana adalah Gereja Blenduk.

Baca Juga:

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

Keunikan Gereja Blenduk ada pada bagian atapnya. Lazimnya, gereja di Indonesia berbentuk pelana atau runcing, salah satunya Gereja Katedral Jakarta yang memiliki terowongan yang terhubung dengan Masjid Istiqlal. Nah, atap Gereja Blenduk nggak begitu. Atap gereja ini berbentuk membulat, agak mirip kubah masjid. Asal nama blenduk sendiri merupakan dari bahasa Jawa, yakni mblenduk yang artinya menggelembung besar.

Gereja Blenduk Semarang bukan rumah ibadah biasa. Selain menjadi rumah ibadah, gereja tersebut juga merupakan cagar budaya mengingat bangunannya sudah ada sejak tahun 1753.

#3 Masjid Kapal Semarang, rumah ibadah yang bentuknya terinspirasi dari bahtera Nabi Nuh

Sebelum pikiran kalian melayang terlalu jauh, biar saya tegaskan terlebih dulu. Masjid Kapal di sini bentuknya bukan menyerupai kapal pesiar, ya, apalagi kapal Pelni dan ASDP.

Rumah ibadah di Semarang satu ini bentuknya diilhami dari bahtera Nabi Nuh. Bentuk masjidnya dibuat menyerupai bahtera bukan tanpa alasan, lho. Konon, Masjid Kapal didesain seperti itu karena ingin menghormati dan meneladani kisah Nabi Nuh.

Dibandingkan dengan dua rumah ibadah sebelumnya, Masjid Kapal memang masih anak baru. Masjid ini baru diresmikan pada 26 April 2016. Untungnya saat itu saya masih di Semarang, jadi saya masih bisa plesiran ke sini.

#4 Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) punya 2 keunikan yang tak dimiliki masjid lainnya

“Nah, kalau ini gue yakin lu ngadi-ngadi. Apa uniknya sih bangunan MAJT? Kayaknya sama seperti masjid agung lain yang ada di Indonesia.”

Santai dulu, Bro. Saya bisa menjelaskan kok keunikan MAJT. Setidaknya ada dua keunikan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Pertama, arsitektur masjid ini percampuran 3 gaya, yakni Arab, Romawi-Yunani, dan Jawa. Arsitektur Arab diwakili oleh kubah pucuk dan dinding masjid yang dihiasi dengan kaligrafi. Sementara arsitektur Romawi-Yunani ada pada desain interior serta pewarnaan tiap sudut masjid. Terakhir, arsitektur Jawa ditilik dari bagian badan atap masjid yang berbentuk limas dan tiang masjid yang memiliki motif batik.

Keunikan kedua dari rumah ibadah di Semarang satu ini adalah kehadiran payung raksasa. Ada 6 payung raksasa di bagian plaza Masjid Agung Jawa Tengah. Payung raksasa tersebut terinspirasi dari Masjid Nabawi di Madinah. Kalau nggak salah, MAJT merupakan masjid generasi awal yang memakai payung raksasa di Indonesia.

Gimana? Unik banget kan berbagai arsitektur rumah ibadah di Semarang? Memang begitulah nikmatnya rukun dalam beragama. Jika di daerah kalian juga ada rumah ibadah dengan arsitektur unik layaknya Semarang, ayo bareng-bareng dijaga. Meski berbeda-beda, kita tetap satu Indonesia.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Siasat Mengakali Hawa Panas Semarang yang Kadang Tidak Ramah bagi Mahasiswa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Februari 2024 oleh

Tags: gerejagereja blendukjawa tengahklentengMasjidrumah ibadahSemarang
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

4 Alasan Kota Pelajar Lebih Romantis ketimbang Kota Kelahiran

4 Alasan Kota Pelajar Lebih Romantis ketimbang Kota Kelahiran

12 Juli 2022
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah

12 Mei 2020
5 Prestasi Bupati Kendal yang Patut Dikenang Warga batang

Kendal dan Batang, 2 Kabupaten yang Terjebak dalam Bayang-bayang Semarang dan Pekalongan

17 Maret 2025
5 Hal yang Dimiliki Magelang dan Nggak Bisa Saya Jumpai di Semarang

5 Hal yang Dimiliki Magelang dan Nggak Bisa Saya Jumpai di Semarang

29 Oktober 2025
Lampu Merah Kalibanteng Semarang Musuh Besar Sepeda Motor (Unsplash)

Anak SD Dibonceng Bapaknya Berhenti di Lampu Merah Kalibanteng Semarang, Pas Hijau Udah Lulus SMP

5 Februari 2024
Membayangkan Gunungpati Semarang Tanpa UNNES Mojok.co

Membayangkan Gunungpati Semarang Tanpa UNNES, Cuma Jadi Daerah Medioker

16 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.