Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Dulu Pengin Segera Kabur dari Semarang, Kota yang Nanggung dan Membosankan, kini Selalu Kangen Setelah Kerja di Jakarta

Ken Elsaning Savitri oleh Ken Elsaning Savitri
12 Juli 2025
A A
Semarang, Kota yang Nanggung dan Membosankan (Unsplash)

Semarang, Kota yang Nanggung dan Membosankan (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya lahir dan besar di Semarang. Kota ini menyandang berbagai status. Mulai dari kota lumpia, pelabuhan, dan kota sejarah. Tapi buat saya pribadi, Semarang adalah kota yang B aja. Nanggung.

Semarang nggak se-hipster Bandung, soal budaya kalah sama Jogja, dan kemacetannya kalah sama Jakarta. Bahkan dulu saya pernah mikir, kalau Semarang ibarat manusia, dia tipe yang selalu duduk di pojok ruangan pas acara keluarga, diem doang, dan kalau diajak ngobrol jawabnya, “Hehe iya, Mbak.”

Saya nggak bilang Semarang jelek, ya. Tapi sebagai anak muda yang haus eksplorasi, saya merasa kota ini itu terlalu adem. Terlalu tenang dan datar. Kota yang bikin kamu bingung mau ngeluh soal apa, selain soal panasnya.

Kangen Semarang setelah kerja di Jakarta

Dulu saya mikir, “Aduh, kapan ya bisa kabur dari kota ini?” Eh, akhirnya terkabul. Sekarang saya kerja di Jakarta. Kota yang isinya deadline, kemacetan, dan orang-orang yang kalau senyum pun kayaknya pakai target.

Tapi lucunya, justru sejak di Jakarta, saya jadi sering kangen Semarang. Kangen banget. Kangen hal-hal yang dulu saya anggap remeh. Kayak panasnya. Iya, panasnya yang absurd itu. Panas yang bikin ketiak kering sebelum sempat basah. 

Tapi, ya, itu panas yang familiar. Panas yang saya kenal sejak kecil. Panas yang, jujur, lebih saya pilih daripada ”gerahnya” hidup di ibukota.

Saya juga kangen makanan-makanannya. Soto Semarang yang kuahnya ringan seringan omongan mulutmu yang melukaiku. Halah…. Nasi goreng babat yang bikin kolesterol naik, lumpia, tahu gimbal, dan jajanan random pinggir jalan yang bahkan abang-abangnya hafal saya sukanya yang asin dan pedes banget.

Dan yang paling saya kangenin: logat Semarang yang absurd. Logat yang hobi banget nambahin imbuhan “-ik” di akhir kata. “Cepet ik.” “Bener ik.” Dulu saya geli sendiri denger orang ngomong gitu. Sekarang, saya denger itu di TikTok langsung senyum-senyum kayak orang jatuh cinta lagi.

Baca Juga:

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

Ternyata, memang harus pergi dulu biar tahu rasanya kangen

Harus kehilangan dulu biar tahu nilainya. Harus nyicipin kehidupan keras ala Jakarta dulu biar bisa bilang, “Ya ampun, Semarang tuh ternyata nyaman banget, ya?”

Konsep ini ternyata juga berlaku buat banyak hal. Termasuk hubungan. Dulu waktu pacaran, ya biasa aja. Tapi pas udahan, langsung jadi pengamat Instagram Story kelas berat. Hehe nggak deng bercanda.

Dan mungkin, ini juga berlaku buat tempat kerja. Kadang kita ngeluh terus soal kerjaan. Capek. Suntuk. Bosnya ngeselin. Temennya toxic. Tapi siapa tahu, 5 tahun dari sekarang, kita malah kangen. Kangen suasana kantor, temen kerja yang hobi bikin drama, dan kantin kantor yang lauknya itu-itu aja.

Makanya, sekarang saya belajar pelan-pelan buat menghargai hal-hal yang dulu saya anggap “malesin”. Termasuk Semarang dan rutinitasnya. Kadang kita anggap hidup ini sering terasa garing, tapi ternyata isinya kenangan semua.

Dulu terlalu banyak ngeluh

Semarang, maaf, ya. Dulu aku nyinyir, gampang ngeluh, sampai pengin kabur. Padahal kamu tuh bukan kota yang kurang asyik. Aku aja yang dulu keasyikan cari hidup yang lebih ribet. 

Kadang kita cuma kangen karena ya kangen aja. Kangen pulang, hal-hal receh, dan merasa rindu ngerasa “pas” di tempat yang dulu kita pikir nggak cocok.

Ternyata benar ya, kadang kita memang harus pergi jauh dulu dari Semarang biar bisa bilang, “Eh, ternyata tempat itu lumayan juga, ya?”

Dan mungkin, pelajaran paling penting dari semua ini adalah jangan terlalu buru-buru nge-judge sesuatu. Termasuk kota, orang lain, dan kantor. Soalnya bisa aja, yang hari ini kamu keluhkan, besok jadi yang paling kamu cari.

Penulis: Ken Elsaning Savitri

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Saya Kangen Semarang dan Ingin Kembali ke Sana

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Juli 2025 oleh

Tags: Jakartakota semaranglumpia semarangnasi goreng babat semarangSemarangtahu gimbal semarang
Ken Elsaning Savitri

Ken Elsaning Savitri

Seorang yang suka mempersuasi orang lain, tapi gagal mempersuasi diri sendiri untuk hemat.

ArtikelTerkait

Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

Bisa Sambat Pakai Bahasa Jawa Adalah Privilege, di Jakarta Nggak Mungkin Bisa!

16 Agustus 2024
Gunungpati, Satu-satunya Daerah di Semarang yang Panasnya Masih Bisa Ditoleransi

Gunungpati, Satu-satunya Daerah di Semarang yang Panasnya Masih Bisa Ditoleransi

29 Januari 2025
Pengalaman Orang Malang Merantau di Semarang, Kesulitan Menemukan Kuliner yang Cocok di Lidah Mojok.co

Cerita Orang Malang Merantau ke Semarang, Nggak Cocok dengan Kulinernya dan Berakhir Makan Pecel Lele Hampir Tiap Hari

9 September 2025
Bandeng Presto Asalnya dari Pati, Terkenal Jadi Oleh-oleh Semarang Terminal Mojok

7 Makanan yang Kerap Dikira Khas Kota Semarang oleh Wisatawan

25 September 2022
Kereta Api Airlangga, Pilihan Kereta Ekonomis dengan Fasilitas yang Mumpuni

Kereta Api Airlangga, Pilihan Kereta (Super) Ekonomis dengan Fasilitas yang (Amat) Mumpuni

2 Mei 2025
Gaji 18 juta di Jakarta vs Gaji 9 juta di Kota Asal, Pertanyaan Paling Mudah untuk Warga Jogja, Pilih Jakarta lah!

Gaji 18 juta di Jakarta vs Gaji 9 juta di Kota Asal, Pertanyaan Paling Mudah untuk Warga Jogja, Pilih Jakarta lah!

15 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.